"pepatah Cina mengatakan: 'ketika seseorang berbagi sesuatu yang bermanfaat dan kamu mendapatkan manfaat dari itu maka kamu punya obligasi moral untuk membagi hal itu juga ke orang lain'"
🌫️
Setelah kejadian saat itu,sekarang Anas dan sang bunda tinggal bersama Atha dan bunda Nadya.dan mulai hari ini,Atha dan Anas berangkat kesekolah bersama dan posisi Anas sekarang adalah sebagai adik dari. awalnya Anas menolak karena takut jika sudah sampai disekolah Atha akan di cibir oleh teman-temannya. namun Atha membantah semua asumsi yang di berikan Anas kepada dirinya. karna menurutnya, toh yang punya hidup dirinya kenapa mereka mengajukan diri untuk ikut terlibat.
Mereka berdua kesekolah di antar oleh keempat pria tampan, yang sekarang berstatus sebagai sahabat Atha dan anas. bukan sekedar menyimpulkan bahwa mereka bisa memiliki ikatan sahabat, karena ketulusanlah yang mengikat mereka.
Selama diperjalanan, suasana di dalam mobil sangat kacau. karena mereka semua mengisinya dengan karaoke besar-besaran. entah apa yang membuat Anas merasa bahagia, mungkin karena kepedulian mereka kepada dirinya dan mengenalnya tanpa perbedaan yang membuat nyaman suasana.
Tepat pukul 06.10 mereka sampai di sekolahdan memarkirkan mobil di parkiran. dan mereka yang di dalam mobil turun.awalnya seluruh siswa hanya memandang kelima orang tersebut dengan tatapan kagum dan sedikit ricuh, namun ketika terlihat satu lagi orang turun, membuat mereka semua bingung dan kaget.
Kejadian ini seperti terulang lagi sama benak Atha, anehnya saat itu dirinya bukan di olok, namun diremehkan."Ahk gila, kok bisa sih si pemulung berangkat naik mobil mewah"
"Tau tuh, sok banget!kayaknya dia lagi caper deh"
"Eh itu si Anas gembel kenapa bareng sama pangeran-pangeran gw"
"Iya ya, kok si Atha mau aja bawa anak bau kayak dia ke mobilnya. mendingan juga bawa gw"cibir mereka semua.
suasana tempat parkir sekarang bertambah beberapa kalilipat suara ricuh, dan rasanya membuat telinga seperti ingin meledak.
"Hahaha jalang kayak dia kok mau di ditemenin, jatuhin aja kali yang ada nyusahin"ucapan nyeleneh dari satu perempuan yang dikenal dengan panggilan Vera.
Seketika keluar banyak sekali cibiran dan makian yang sangat pekak di telinga, Atha geram sekali mendengar semua cibiran orang-orang tidak berguna seperti mereka apalagi yang satu itu. bukannya apa, mereka semua mencibir satu orang yang terlihat sempurna wujud fisik dan otaknya. sedangkan mereka yang mencibir tidak jauh lebih baik dari yang dicibir bahkan lebih buruk dari itu.muak sekali Atha melihat orang-orang munafik seperti mereka. banyak gaya, tapi otak pun tidak ada.
Sudah cukup perlakuan hari pertama Anas bersama dengan dirinya. tidak ada lagi hari selanjutnya Anas di gunjing kata-kata buruk.
Atha maju menghampiri Vera yang sekarang sedang tertawa renyah di depan dirinya dan yang lain. sedangkan Atha sedang mengepal tangannya dan tanpa hitungan dia meninju wajah yang penuh dengan cairan foundation setebal busa bh itu.
BHUUK
jatuh sudah lawan mainnya,sekarang yang terdengar bukan lagi cibiran tetapi tawa yang membahana, karena sejujurnya belum ada yang berani menyentuh Vera sedikitpun. namun sebagian besar dari para siswa yang masih menikmati tanpa sadar terkejut dan menganga lebar atas perlakuan atha. bukan hanya mereka kelima temannya pun juga kaget bukan main. biasanya saat ada orang seperti ini Atha hanya diam, namun kali ini berbeda sepertinya sisi seram dalam dirinya mulai datang kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGAVAN (H I A T U S)
Ficção Adolescente[Revisi setelah selesai] "Tha, lo pernah ngerasain rasanya berharap tapi nggak bisa memiliki?" "Gw? pernah, tapi cuma sekali." "Oh ya?, terus lo gak mau gitu mencoba lagi?" "Nggak, karena menurut gw hal itu sia-sia dan cuma nyiksa diri lo sendiri na...