Tringg...tringg....tringgg
Bel tanda pelajaran pagi ini sudah di mulai, dan ke lima anak kebanggaan para guru itu sudah menyelesaikan masalah perang adu mulutnya, dan sekarang mereka berdiri di depan perpustakaan. Namun sayangnya kelimanya datang terlambat saat pelajaran sudah berlalu selama 25 menit.
Dari kejauhan sudah terlihat bahwa pintu kelas sudah ditutup, berarti pak iwan sudah masuk dan mengajar dikelas. Namun, kelima orang tersebut hanya memikirkan bagaimana caranya masuk ke kelas tanpa diketahui oleh sang guru.
"Nu, lo masuk duluan gih, gw ogah!yang ada nanti gw di damprat ama pak iwan." suruh bintang.
"Ah ogah amat gw duluan,elo aje sono!!" tolak wisnu.
"Woiiii, udah donggg ... lo pada kenapa si hah!?, gw pusing nih dengernya!!!" Kesal atha.
"Lagi pada PMS kali ya? ,dari tadi pada debat mulu" giliran rio bertanya.
"Kgkkkkkk ... " keduanya menyaut.
"Ywdh, sekarang lo duluan deh yang mimpin masuk kelas gw lagi males duluan, gimana?" usul atha dengan sedikit senyum.
Dan mereka semua tidak ada yang bisa menolak bila sudah seperti ini, karena Atha bisa saja melakukan hal di luar dugaan seperti waktu itu.
Dimana tepat di hari yang sama dan kejadian yang sama, ke empat pria itu tidak ada yang mengubris suruhannya,dan akhirnya ke empatnya mendapat imbalan dengan imbalan teriakan Atha.
"Ibuuuu, bapaakkkk ada yang mau gerepeee sayaaa!!!!" dan karena teriakan itu, ke empatnya di tuntun menuju kantor guru, dan setelah kejadian itu tidak ada yang mau membantah lagi perintahnya."Iya-iya, kita deh berempat yang duluan masuk ... lo di belakang kita ya, jangan malah kabur ke kantin!" tukas kevin.
"Iyeee baweell, sono duluan!" titah atha.
Wisnu melihat bintang yang mendahului langkahnya merasa bingung dengan tingkahnya.
"Tang, jalannya mindik-mindik, jangan terang-terangan bloon!.""Dih, tadi di suruh duluan, sekarang jangan terang-terangan, namanya juga udah siang ya pasti terang lah, gimana si lo."
Wisnu yang geram melihat tingkah teman satunya ini hanya bisa mengelus dada karena harus berteman dengan orang seperti bintang.
Lain halnya dengan Rio dan Atha yang sedari tadi sudah menahan tawa geli melihat keduanya bertengkar, sedangkan Kevin sudah jauh di depan mereka semua.
Rio melihat kejanggalan dari teman-temannya, seperti ada sesuatu yang hilang. Ternyata Rio baru sadar kalau Kevin sudah berjalan menuju kelas.
"Ehh itu si Kevin kenapa udah duluan?.""Mana?"
"Lah itu monyong!!!" tunjuk Rio ke arah kevin.
"Woi, vin lo ngapain pake segala jalan duluan, hah?!" tanya Atha yang kepalang bingung dengan Kevin.
"Ya mau masuk lah, emangnya gw mau ngapain lagi ... kelamaan tau nungguin kalian, keburu bulukan gw."jawab Kevin dengan santai, namun dengan gerakan santainya dia masuk tanpa memancing konsentrasi pak Iwan sedikit pun, begitu pun dengan ke empat teman prianya.
Atha yang menyaksikan semua gerak gerik yang dilakukan teman-temannya berusaha menahan senyum dan memperlambat jalan menuju kelas, sedangkan keempatnya sudah duduk manis di meja masing-masing.
Karena tidak mau menahan senyum dan tawa sendiri seperti orang bodoh dan berada sendirian di luar kelas, Atha ikut mencoba masuk kedalam kelas. Namun, tidak seperti para pria tadi. Dia dengan santai masuk ke dalam kelas, walaupun membuka pintu tanpa menimbulkan decitan sedikitpun.

KAMU SEDANG MEMBACA
AGAVAN (H I A T U S)
Ficção Adolescente[Revisi setelah selesai] "Tha, lo pernah ngerasain rasanya berharap tapi nggak bisa memiliki?" "Gw? pernah, tapi cuma sekali." "Oh ya?, terus lo gak mau gitu mencoba lagi?" "Nggak, karena menurut gw hal itu sia-sia dan cuma nyiksa diri lo sendiri na...