A'7

44 13 0
                                    

Perjalanan terus berlanjut sampai tiba di suatu tempat yang disebut sebagai kontrakan namun seperti tidak layak lagi untuk dihuni.

"Nas,beneran ini rumah kamu?"mereka semua bingung saat melihat kondisi rumah yang bisa terbilang sangat tidak layak huni.

"Iya tha,awal masuk sini juga aku ngerasa kayak ini bukan seperti kontrakan pada umumnya,ya tapi aku bisa bilang apa?saat kondisi keuangan aku sekarang kayak gini"

Sudah cukup,Atha tidak bisa melihat kenyataan seperti ini.lebih baik dia membawa Anas dan ibunya ke rumah,dia tidak suka melihat kondisi mereka yang seperti ini.mungkin nanti di rumahnya mereka bisa merasakan kenyamanan lebih dari sebelumnya.

"Nas,boleh gw nanya?"

Yang dipanggil menoleh ke sumber suara."iya ada apa tha?"

"Sebentar ya,gw mau ngomong sama anak laki dulu."tanpa menunggu jawaban,Atha menjalan menuju ke empat lelaki tersebut,dan menyuruh mereka agar membereskan semua barang-barang milik Anas dan ibunya.awalnya keempat lelaki tersebut kaget dengan perencanaan ini dan merasa kagum dengan perlakuan Atha ini,namun bukan Atha jika keinginannya tidak terkabulkan.

Selama ke empat lelaki tersebut mengemas barang-barang milik Anas,Atha kembali menghampiri Anas dan menanyakan sesuatu yang menurutnya penting kepada Anas,dan tidak di sangka jawabannya benar-benar membuat Atha terkejut.

"Nas,kalo gw boleh tau kenapa kalian tinggal di tempat kayak gini?,ayah Lo kemana?"

Diam yang sangat lama,namun dirinya bisa melihat bahwa ada keengganan untuk menjawab.tetapi bukan dirinya jika tidak mendapatkan semua jawaban yang membuat dirinya yakin.

"Hmmm,sebenernya tha sebelum aku tinggal disini kami punya rumah yang cukup sederhana,tapi ntah ada angin dari mana,ayah tiba-tiba ninggalin aku sama bunda.dan yang bikin aku kaget lagi,ayah ninggalin hutang yang begitu banyak sama kita.sampai-sampai rumah itu yang jadi jaminannya."ucap Anas sambil memberi jeda,"tapi aku bersyukur karena setelah kejadian itu aku bisa bebas dari semua perlakuan kekerasan dari ayah.dan saat itu juga ayah masuk kedalam penjara karena kasus perampokan,dan ibu di buat sakit karena terkejut akan hal itu."

Bulat sudah keputusan Atha saat mendengar semua penuturan yang di ceritakan Anas kepada dirinya.dan saat pembicaraan kami selesai,keempat anak lelaki yang menyiapkan segala sesuatunya sudah selesai.dan saat itu juga Anas kaget karena melihat ibunya yang dibopong masuk kedalam mobil,sempat ada kecurigaan mampir dalam benaknya,tapi tak disangka Atha memberikannya kepastian atas kecurigaannya.

"Tenang aja nas,kita cuma mau aja Lo jalan-jalan,dan setelah itu kita mau pergi ke suatu tempat yang bisa bikin kamu bahagia."

"Emnangnya kita mau kemana?,bundakan lagi sakit,kalo bunda kenapa-kenapa gimana?aku takut bunda makin sakit"

Atha melihat kecemasan dari raut wajah Anas,ia tau betapa takutnya Anas saat melihat kondisi ibunya saat ini yang akan di bawa berkeliling tanpa adanya persiapan kesehatan sebelumnya.

"Tenang aja,kita bakal bikin bunda kamu sehat seperti semula dan bikin kamu dan bunda seneng mulai hari ini"

"Serius kamu tha?ya Allah terima kasih jika engkau mengirimkan obat untuk bunda melalui Atha,terimakasih ya Allah...semoga dengan obat ini bunda bisa sembuh."

Tersentuh,itu yang bisa iya rasakan,dalam keadaan seperti ini pun dirinya masih bisa bersyukur kepada Allah,dan mulai sekarang Atha merasa bahwa dia tidak salah langkah dalam hal ini.

"Yaudah yuk,sekarang kamu masuk kedalam mobil,kita jalan sekarang"dan Anas membalasnya dengan anggukan kepala karena merasa sangat bahagia saat ini,dan ia tidak bisa mengucapkan sesuatu yang lebih berharga lagi dari ucapan terima kasihnya kepada Atha dan juga tuhan yang maha esa.

AGAVAN (H I A T U S)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang