7.Hari-Hari Di Malaysia #1

713 44 5
                                    

Biar lebih singkat.Langsung aja kita tulis cerita ini berlatar di Malaysia.

Siap untuk sedih?

Maaf typo bertebaran.

Bacanya sambil dengerin lagu Sampaikan Sayangku Untuk Dia-Iqbaal Ramadhan ft. Cailtlin Halderman ya..
....

Setelah sampai di Bandara Malaysia.Timnas U16 langsung dijemput oleh official Afc 2018.

Sebelum masuk kedalam bus.Zico terlebih dulu memesankan Elin taksi.Dan kini Elin sedang dalam perjalanan menuju hotel.Sebenarnya hotel tempat ia menginap dengan hotel tempat squad Garuda menginap juga sama.Tapi karena squad garuda harus menghadiri opening terlebih dulu.Jadi Elin harus menuju hotel sendiri tanpa Zico.

Elin menuntun kopernya masuk kedalam hotel.Sesampai di loby hotel ia langsung menghampiri petugas hotel dan meminta bantuan untuk mengurus kamar hotelnya.

Kamar hotel yang dipesankan Zico untuk Elin jaraknya berdekatan.Hanya terpisah oleh beberapa kamar.

Elin langsung masuk kedalam kamarnya.Membaringkan badannya diranjang.Siang ini,Zico meminta Elin untuk datang kelapangan tempat Zico latihan.Dan esok,Zico meminta Elin hadir dipertandingan pertama Indonesia lawan Iran.

Kalo kaya gini,rasanya Elin sudah seperti asisten pribadi Zico.Tapi mau gimana lagi?

"Zico,kenapa akhir akhir ini dia selalu buat getaran tersendiri?"

"Kenapa dia seakan buat gue gak mau jauh?"

"Kenapa gue bisa nurutin semua kemauan dia?"

"Sihir apa sih yang Zico pake buat deketin gue?"

Elin terus menerka nerka tentang Zico.Tak ayal,bila akhir akhir ini pikirannya selalu dinganggu oleh Zico.

"Zico dimana ya?kok gue gak sabar sih pengen ketemu dia?" Elin menatap layar ponselnya.Berharap ada panggilang masuk dari Zico.

"Ishh.." Elin mengeleng gelengkan kepalanya. "Gak.Gak.Jangan,Lin.Jangan.Masa iya sih lo jatuh cinta sama dia?!"

Elin melempar ponselnya kesembarang arah.Ia lantas mengemas barang barangnya.Selang beberapa detik,ada panggilan masuk.Elin bergegas mengambil handphonenya.Dan ternyata Zico yang menelpon Elin.

"Lin,gue udah siapin tiket buat nonton pertandingan besok.Ntar malem gue anterin ke kamar lo.Sekarang gue masih sibuk."

Setelah itu Zico langsung mematikan panggilan teleponnya.

"Ishh,dimatiin gitu aja?gue kan masih kangen sama dia."

Lagi.Elin kembali menyadari apa yang ia ucapkan tadi. "Duh,Linn.Apaan sii?kok lo ngomongnya ngelanturrr?!" Elin menggigit bibir bawahnya.

Kenapa Elin terus saja kepikiran Zico?

Gak.Gue gak mungkin jatuh cinta sama Zico.Inget,Lin.Sekali benci ya tetep aja benci.
......

Malam ini Elin menunggu Zico dengan senang.Hari pertamanya di Malaysia hanya ia habiskan didalam hotel.Elin berharap sekali Zico mengajaknya jalan jalan.

Eitss,gak mungkin gak mungkin.Elin benci Zico.Inget itu.

Kini,Elin tengah sibuk bercermin.Sudah sejak tadi Elin memandangi pantulan wajahnya.

"Walaupun Zico kesini cuma buat anter tiket.Tapi gue harus keliatan cantik.Gimana pun caranya.Biar dia jatuh cinta sama gue."

Suara bel dari pintu kamar hotelnya membuat Elin sesegera mungkin membuka pintu.

All About Us[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang