12.Just Love

605 40 0
                                    

Now playing : Harus memilih -Widi Nugroho.

...

"Seengaknya,aku akan bahagia kalau liat kamu bahagia."

Perkataan Della membuat Zico seketika diam.Sambil terus menyetir,Zico malah memikirkan Elin.

Della yang bahkan disampingnya tak ia respond sama sekali.Ntah apa sihir yang dimiliki Elin.Hingga Zico bisa seperti ini.

"Dell,"

Della menoleh pada Zico yang memanggilnya."Iya?"

"Elinn,"

"Ada apa sama Elin?"

"Dia maafin gue gak ya?"

"Co,Allah aja maha memaaf.Masa hamba-Nya engga si?"

Kalo sampe Elin gak bisa maafin gue.Gue juga gak akan bisa maafin diri gue sendiri.

......

Malam ini.Semuanya terasa sunyi.Suasan seperti ini selalu Elin rasakan sebelumnya.Tapi kali ini berbeda.

Bintang dan bulan dilangit hitam itu menjadi saksi betapa sedihnya Elin.Dibalkon kamarnya,Elin menatap ribuan bintang dengan sinar terbaik.

"Pa,besar nanti Elin mau jadi seperti bintang."Elin menunjuk salah satu bintang yang paling bersinar, "Liat deh,Pa.Bintangnya bersinar banget.Elin mau seperti itu."

Dwi mengarahkan tangan putri kecilnya pada bulan."Papa lebih setuju kamu jadi bulan."

Elin menoleh seketika pada Dwi disampingnya."Kenapa?"tanya nya.

"Karena Papa mau kamu menjadi sinar bulan yang hanya ada  satu.Papa mau gak ada orang lain yang bisa menyaingi sinar kamu."

Elin mengangguk antusias.Ia lantas memeluk Papanya.

"Maaf,Paa.Elin gagal jadi bulan seperti yang  mauu."ucap Elin,lirih.

Ia memeluk bingkai foto Papanya.Tinggal sisa  kenangan masa kecilnya yang kini bisa dingat Elin.Air matanya tak henti turun begitu deras.

Tak bisa dipungkiri.Kesedihan itu sangat menyelimuti Elin.Kini hanya Brylian dan orang tua nya yang ia punya.

Mama dan Kakaknya ntah sudah kemana.Tak ada yang tahu.Berkali kali Brylian menghubungi mereka.Namun nomernya selalu tidak aktif.

"Linnn..."

Elin menoleh sekilas pada suara yang memanggilnya.Ia mengusap air matanya ketika Brylian datang.

"Lo belum makan dari kemarin,Linnn..Kalo lo sakit gimana?"Brylian duduk disamping Elin.

"Gue gak nafsu makan,Bry."

Brylian menghela napas berat.Tak akan berhasil membujuk Elin.

"Gue beliin mie ayam bakso kesukaan lo deh."

"Engga,Bryy.Gue gak mauu."

Habis sudah akal Brylian untuk membuat Elin mau makan.Kini cara apa lagi yang harus ia pakai?

"Elinnn.."suara lembut Anita membuat Elin dan Brylian menoleh padanya.

"Ada kiriman surat dari temen kamu."Anita menodorkan amplop berisi surat lagi pada Elin.

Setelah menerima surat dari Anita.Elin masuk kedalam kamarnya.Ia menaruh surat itu ditas kecil miliknya.

Surat yang diberikan Zico saat di Malaysia kemarin belum ia baca.Sekarang sudah dapat surat lagi?

"Kok gak ada sih?!"Elin bertanya tanya dalam hatinya.Elin ingat betul.Saat itu,sebelum Om dan Tante nya datang.Elin sempat menuliskan curhatan hatinya tentang dia sebagai anak broken home.

All About Us[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang