extra chapter

633 38 2
                                    

"Lagi dan lagi anak Bapak ini buat masalah." Bu Zarni, selaku guru BK Sman Merah Putih sudah tak habis pikir dengan kelakuan Aluna, salah satu murid kelas 10 IPS 1.

"Padahal disekolah ini sudah ada lapangan, tapi anak bapak masih saja main bola didalam kelas."

Zico menatap tajam Aluna. Sedangkan Aluna masih sempat sempatnya mengurai senyum.

"Yasudah bu, kalau begitu anak saya siap menerima hukuman, apapun"

Sontak Aluna melebarkan matanya, ia memasang wajah melas. "Ayah gak bisa gitu dong, kan ayah sendiri yang bilang, 'dimanapun,dan apapun kondisinya Aluna harus tetap main bola' . terus letak kesalahan aku dimana?"

Zico menghela napas berat, ia tak menghiraukaan putri kesayangannya itu.

"Untuk kali ini, Aluna sayaberi hukuman menyapu lapangan selama 7 hari berturut turut."

"Loh bu, masa nyapu lapangan sih?"protes Aluna, merasa tak terima dengan hukuman yang diberikan.

Zico menyikut lengan Aluna. Memberi kode agar Aluna bisa diam.

"Saya pastikan Aluna siap menjalani hukuman, kalau begitu saya pamit, karena sudah tak ada urusan lain, titip Aluna ya bu" 

Zico kemudian beranjak , namun baru 2 langkah ia melangkahkan kakinya, tiba tiba saja seorang siswi mengetuk pintu ruangan BK begitu keras.  

"Ada apasih?" tanya Aluna

"Yaa mana ayah tau." jawab zico.

Bu Zarni pun membukakan pintu. "Ada apa ya Zahra" tanya Bu Zarni pda siswi yang mengetuk pintu tadi.

Zahra, siswi itu terlihat begitu kelelahan akibat berlari. "Alaska bu,"

Mendengar nama Alaska disebut, Zico dan Aluna salin tatap. "Kenapa Alaska?" tanya Bu Zarni.

"Alaska bikin rusuh di Lab."

Aluna berusaha menahan tawanya, sedangkan zico terlihat begitu frustasi.

********

"Alaska! lo bisa gak sih yang bener nyapu nya?" sentak Aluna pada Alaska yang tak benar dalam menjalani hukuman.

Setelah zico pulang, mereka pun harus menjalani hukuman. Pertama, Aluna bermain bola didalam kelas dan memecahkan jendela kelas. Kedua, Alaska tiba-tiba saja berbuat rusuh di Lab Kimia.

"Udahlah Lunn, lo aja yang bersihin nih lapangan. Gue mau latihan soalnya."

Aluna menatap tajam saudara kembarny itu, "Latihan karate?yailah lo aja gak pernah bener setiap latihan!"

"Sok tau lo!" Alaskan meletakan sapu yang sejak tadi ia pegang, coowk itu mendekati Aluna. 

"Lun, lo mau tau gak jalur yang biasa gue lewatin buat bolos?"

Aluna menautkan kedua alisnya, "Lo mau ngajak gue bolos?"

"Yaa itu si kalo lo mau."

Aluna diam memikirkan keputusan yang ingin ia ambil. 

"Mau ikut gak?" tanya Alaska, cowok itu mengangkat alisnya, mencoba mempengaruhi Aluna.

"Gue ikut deh,"

Mereka lalu mengendap ngendap melewati koridor menuju area belakang sekolah. Setelah sampai dibelakang sekolah, Alaska memberi kode pada Aluna agar memanjat tembok pembatas. 

"Lo dulu yang manjat, baru nanti gue." ujar Alaska.

Aluna pun menurut, dengan cekatan Aluna memanjat tembo pembatas yang bisa dibilang cukup tinggi. Setelah berada diatas, Aluna meminta Alaska untuk memanjat.

Namn bukan Alaska namanya kalau tak punya ide jahil. Alaska menggerlingkan pandangannya, saat matanya menangkap keberdaan seseorang, Alaska pun berterik, "PA SATPAM, ADA YANG MAU COBA COBA KABUR NIHH."

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

HI YOU!!!!!

MAAF TYPO BERTEBARAN...

All About Us[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang