And I can find someone that make me happy everytime. And That's you!
❤❤❤
"Jadi sejak kapan kalian berpacaran?" Yoongi bertanya pada adik perempuan satu-satunya. Kini mereka sedang duduk di ruang tamu berempat bersama Jimin dan juga Adelya. Yoongi terlihat seperti sedang mengadakan sidang dadakan, lantaran acara wawancara bagai sidang itu terjadi setelah kepulangan Yoongi dan Adelya dari liburan mereka ke Bangkok. Semua orang rumah tak tahu mereka berdua kesana, sungguh Yoongi tidak memberitahu siapapun. Hanya mereka berdua yang tahu. Liburan mereka hanya tiga hari. Tepat saat Hyera dan Jimin telah menginap tiga hari dirumah keluarga Min.
"Kita baru satu minggu lebih berpacaran. Ya kan Oppa?" Hyera bertanya pada Jimin mendongakkan kepala dan dengan bergelayut manja pada lengan kanan pria itu. Jimin sedikit terkejut lantaran ini kali pertamanya Hyera memanggilnya dengan sebutan 'Oppa'. Jimin suka itu. Tapi ia tahu betul bahwa Hyera melakukan itu karena drama pura-pura pacarannya.
Sebenarnya walaupun Jimin memang akan menikah dengan Hyera, tapi tetap saja dia belum menyatakan cintanya pada Hyera. Jimin rasa itu tak penting sekarang, yang terpenting adalah Hyera memang jelas akan menimah dengannya.
Jimin tersenyum dan menunduk sembari mengelus puncak kepala gadis itu.
"Iya Hyung. Kami belum ada satu bulan berpacaran. Dan kami tidak sadar bahwa kami berdua di jodohkan. Dan jujur saja aku sangat mengharapkan pernikahanku dengan Hyera," Jimin menjawab dengan sungguh-sungguh dan menunduk lagi melihat Hyera tersenyum manis. Menurut Jimin itu pertanda bahwa Hyera benar-benar tidak keberatan dengan perjodohan itu. Dapat dilihat tidak ada perubahan ekspresi tiba-tiba dari wajah gadis itu. Dan Jimin tak ingin bertanya lebih jauh pada Hyera apakah gadis itu mencintai dirinya atau tidak. Jimin sudah tahu jawabannya. Dan dia percaya itu.
"Saat kita di Sungai Han kau tidak cerita apapun kepadaku? Tak cerita punya kekasih baru pula. Aku sedikit terkejut kau punya kekasih seorang CEO sukses seperti Jimin-ssi," Adelya angkat bicara sedikit meragukan hubungan pria wanita didepannya itu. Adelya memang sialan-- batin Hyera.
"Memangnya aku harus cerita padamu terus-terusan tentang apa yang terjadi padaku seharian? Seperti anak sekolah dasar baru masuk sekolah saja!" Hyera menegakkan badan dan memutar bola matanya malas. Dibalas tertawaan dari calon kakak iparnya itu.
"Kau harus belajar memanggilnya 'eonnie' Hyera!" Yoongi menegaskan yang seharusnya dilakukan adiknya itu. Karena ini begitu aneh untuk Hyera, pasalnya
adelya itu sahabatnya yang naik satu tingkat menjadi kakak iparnya."Aishh iya-iya."
"Memangnya pernikahan kalian akan dipercepat? Kata eomma satu bulan lagi? Bukan begitu?" Yoongi menatap muda-mudi didepannya.
"Iya Hyung. Tiga hari lagi kita akan bertunangan," Hyera mengangguk setuju atas ucapan Jimin.
Yoongi mengangguk mengerti.
-----
"Jim kau langsung tidur saja. Aku juga akan tidur," Hyera berucap kepada Jimin. Mereka berdua sedang berdiri didepan pintu kamar Hyera, kebetulan kamar mereka satu arah. Ada dilantai dua rumah keluarga Min.
Jimin tersenyum. Sedikit menunduk menatap gadisnya. Menatapnya dalam dengan tatapan lembut dan senyum yang membuat kedua matanya membentuk bulan sabit. Lama-lama tangannya terulur menuju tengkuk Hyera.
Jimin memiringkan kepala dan bibirnya berhasil mendarat diatas bibir Hyera. Melumat lembut. Sedangkan Hyera menahan dada Jimin, berharap pria itu melepaskan tautan mereka berdua, takut-takut ada orang yang memergoki mereka.
Dan benar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL HUNK [ PJM ]
Fiksi Penggemar"Jangan manis terus setelah kita benar-benar sah." || "Kenapa?" || "Bisa-bisa kita punya anak sepuluh." .