Kaget banget loh, Jimin alay beutzzzz😵 ahahaha. Tapi Q masi sayang kok maz😂
🌚🌚🌚
Ini begitu mengejutkan dan aneh. Ini memang kecelakaan, tapi bukan melibatkan suatu kendaraan yang bersinggungan dengan kendaraan lainnya, bukan. Pada tubuh Jimin terdapat lima luka bekas sayatan. Satu dibagian pipi, tiga di punggung, dan satu lagi di lengan atas kanannya.
Siapa yang melakukan ini?
Jimin masih tidak sadarkan diri. Raut muka khawatir semua orang yang ada di dalam ruangan itu terlihat. Terutama Hyera beserta Nyonya dan Tuan Park yang datang dari Busan.
Semua orang di disana sudah jelas kebingungan. Darimana luka sayat itu? Siapa pelakunya?
Masalahnya, Jimin ditemukan didalam mobilnya sendiri. Dalam posisi menunduk, dahi bersandar pada stir mobilnya. Seseorang melihat Jimin dalam kondisi seperti itu dan langsung membuka pintu mobil.
"Tadi saya melihat Tuan Jimin dalam keadaan seperti itu di depan Club Vozkee," salah seorang dari dua orang menerangkan. Mereka berdua yang membawa Jimin ke rumah sakit dan menghubungi kontak yang dalam ponsel Jimin. Inilah keuntungan jika kau tidak menggunakan sandi atau pola apapun itu pada ponsel.
Batin Hyera bertanya-tanya. 'untuk apa Jimin ke Club siang-siang?"
"Kami sudah selesai menjahit luka sayat yang ada di tubuhnya," Terang dokter yang menangani Jimin.
"Apakah dia koma, Dok?" Ini Hyera yang bertanya.
"Ahh tidak, dia hanya tidak sadarkan diri sebentar. Tidak lama lagi, pasti dia siuman. Saya permisi. Panggil suster jika terjadi sesuatu," Semua yang disana mengangguk.
Beomsun tidak ikut ke Rumah sakit. Dirinya pulang ke Rumahnya, tiba-tiba ibunya menyuruh pulang.
Hyera tak memberi kabar ini pada siapapun, tapi anehnya Jungkook, bahkan Yoongi tahu mengenai ini.
Jungkook menyayangkan ini, dirinya jelas tak bisa datang menjenguk kesini. Dia dan istrinya sedang ke Maldives untuk Honeymoon. Sebenarnya, itu juga kado pernikahan dari Jimin untuk pasangan itu.
Hampir satu hari di ruangan berbau khas obat itu, akhirnya jari kekar Jimin perlahan bergerak. Hanya jari saja, Jimin tak sekuat itu untuk menggerakan semua anggota lengannya. Masih sakit, tentu saja.
Senyum bahagia terukir pada bibir Hyera saat merasakan suatu sentuhan pada puncak hidungnya.
Hyera memang sengaja tidur menyederkan kepalanya pada sisi ranjang, tepat disamping perut jimin. Diletakkan tangan Jimin didepan wajahnya. Sembari menciumi tangan gagah itu tuk cepat sadar. Akhirnya terkabul.
Dirinya senang? Jangan ditanya.
Jimin belum membuka mata, hanya jarinya saja.
Napas hangatnya yang teratur. Dada bidangnya yang terlapisi baju rumah sakit membuat hati Hyera terasa nyeri. Tak tega melihat Jimin yang gagah dan kuat menjadi tergeletak tak berdaya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL HUNK [ PJM ]
Fiksi Penggemar"Jangan manis terus setelah kita benar-benar sah." || "Kenapa?" || "Bisa-bisa kita punya anak sepuluh." .