Going Crazy [OnGoing]

Ayah? [2.0]

Oke, Thehun akan menemani malam minggu klean kali ini

Sekitar pukul setengah 12 malam, pintu kamar Kyungsoo diketuk. Sang pemilik ruangan enggan beranjak dari tempatnya, tapi suara lirih itu berhasil membujuknya untuk beranjak.

"Kyung.. Apa kau masih bangun nak?"

Kyungsoo sudah berhenti menangis sejak tadi, hanya saja ia tidak mau ibunya menyadari mata bengkaknya itu

Ceklek

Pintu di buka, tapi tidak sepenuhnya. Sang ibu pun masih terdiam di tempat awalnya.

"Ibu kira.. kau sudah tidur. Maaf kalau ibu mengganggumu. Ibu mau minta tolong, jika ayahmu pulang nanti bukakan pintunya yah. Sementara ibu kunci, karena kakakmu tidak ada di rumah. Chanu juga sedang menginap di rumah temannya"

"Iya.. Ibu istirahatlah. Sepertinya ibu terlihat lelah" dan sang ibu pun berlalu meninggalkan kamar putri satu-satunya itu

1 jam

2 jam

3 jam

Tak ada tanda-tanda ayahnya pulang atau membuka gerbang. Haruskah ia menghubungi ayahnya agar ia tahu apakah ayahnya akan pulang atau tidak?

Tapi, belum lagi Kyungsoo sempat membuka aplikasi pesan, matanya sudah terlalu berat akibat terlalu lama menangis tadi.

⏱⏱⏱

Saat sarapan, Kyungsoo kira ayahnya sudah pulang dan sedang berada di kamar mandi, tetapi saat melihat wajah ibunya yang masih murung Kyungsoo jadi yakin jika ayahnya belum menginjakkan rumah sejak semalam.

Jadi, sarapan pagi ini mereka berdua hanya ditemani suara denting sendok dan garpu yang beradu dengan piring. Kyungsoo sendiri tidak berani menanyakan sesuatu pada ibunya, karena ia takut sang ibu akan merasa semakin sedih. Selain itu, Kyungsoo pun menghindari adegan menangis di pagi hari karena ia harus berangkat ke rumah sakit.

Saat ibu sedang membereskan peralatan makan, terdengar pintu depan terbuka. Hal itu menjadi pusat perhatian bagi Kyungsoo dan juga ibunya di saat bersamaan. Mereka berdua menoleh ke arah pintu dan mendapati 2 anak lelaki dengan wajah letih memasuki ruang tengah.

"Apa?" Tanya Jisoo saat melihat ke arah Kyungsoo dan ibunya yang terlihat sedikit kecewa

Sedangkan Chanu sudah melenggang duduk di salah satu sofa ruang tengah dan menyalakan televisi

"Kenapa kalian malah ke ruang tengah? Bersihkan tubuh kalian lalu sarapan baru kalian boleh istirahat setelahnya" tukas sang ibu dengan nada yang tenang

"Kenapa cuma sarapan berdua? Ayah mana? Sudah berangkat?" tanya Chanu dengan mata yang masih menatap televisi

Hening.