[Happy Reading]
"MHIUU.."
Rey,lelaki tampan bertubuh jangkung dengan segala keusilan nya itu berteriak dengan keras saat memasuki pintu kantin membuat seisi kantin tergeloncak kaget, bahkan Arga dan Rian yang berada di samping Rey langsung tersedak saat mendengar suara cempreng sahabat gila mereka.
"Brisik anjing!"bentak Iqbal-Si ketua kelas XII IPA-1-lelaki itu tersedak saat mendengar teriakkan Rey.
Rey cengengesan,"Sorry rakyat ku, monmaap yee udah buat kalean terkejot,"ucapnya meminta maaf dan dibalas gelengan kepala dari seisi kantin.
Hanya diam. Itu yang dapat dilakukan para Siswa-siswi sekolah ini saat Rey membuat keributan. Siapa yang berani melawan seorang Pratama? Jika berani, siap-siap saja tinggal dikolong jembatan.
*Back to topic*
"Ada yang liat Mhiu gue?"
"Noh paling dipojok Bos,"tunjuk Arga sambil mengunyah Snack milik Rian.
Kedua sahabat Rey itu selalu saja menguntit Rey bak anak bebek yang selalu setia mengikuti induknya.
"Manaaa?"tanya Rey sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Nadira.
"Lah Bos,si Nadira kabur!"teriak Rian mengagetkan Rey.
"Dimanaa sih?"
"Lewat pintu belakang!"balas Arga sambil menunjuk kearah pintu belakang kantin.
"Nadira jangan kabur!"teriak Rey dan langsung berlari mengejar Nadira saat dia melihat punggung gadis itu menghilang dibalik pintu.
Akan tetapi dia kurang beruntung, lelaki itu kehilangan jejak Nadira.
"Shit!"umpat Rey setelah sampai di pintu belakang Kantin dan tidak menemukan Nadira.
Jika saja keadaan kantin tidak seramai sekarang, mungkin dia bisa mengejar Nadira. Tapi sayangnya ini dijam istirahat,tentu saja kantin akan ramai dengan siswa-siswi yang berlalu lalang.
"Kau memang suka bermain-main denganku sayang,"ucap Rey mengulas senyum devilnya.
Disisi lain...
Disebuah ruangan yang luas dipenuhi dengan banyaknya jejeran kursi dan meja tertata rapi itu,tepat di meja paling belakang terdapat seorang gadis cantik yang sedang mengetikan sesuatu di laptop silver berlogo apel.
Dengan napas yang tidak teratur karena habis berlari,gadis itu mencoba fokus menatap layar monitor sambil mengatur napasnya.
Gadis itu,Nadira. Sangat serius melihat layar monitornya yang menampilkan sebuah ruang meeting yang dipenuhi dengan para kolage bisnisnya dan seorang wanita yang sedang berdiri sambil menjelaskan sesuatu didepan.
|So,Mr. Pratama,do you,
|Indonesia saja,
|Okay, bagaimana Mr. Apakah anda setuju bekerjasama dengan NC Company?
|Tidak!
Seketika Nadira langsung melebarkan matanya mendengar jawaban Mr. Pratama.
"What the fuck!"umpatnya.
|Tidak mungkin jika saya tidak setuju bekerjasama dengan kalian,
|Thank you Mr. Pratama
Nadira,gadis itu langsung tersenyum tipis saat mendengar kelanjutan dari perkataan Klien nya, Mr. Pratama. Dan seperti yang Nadira perkirakan bahwa Meeting hari ini berjalan lancar seperti biasanya. Tidak sia-sia dia mengirim Sasya ke Singapura untuk menghadiri Meeting penting ini. Dan sekarang? Dimendapatkan apa yang dia inginkan. Bekerjasama dengan Pra'Company,dengan begini kekuatan perusahaannya semakin besar untuk menghancurkan perusahaan milik keluarga Aditama!
"Kalian semakin dekat dengan kehancuran ADITAMA,"desis Nadira menyeringai.
*****
"Hoam..Gadis itu menguap lebar sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku. Lalu menyandarkan tubuhnya dikepala kasur untuk mengumpulkan nyawanya yang sedang berterbangan kemana-mana.
Merasa nyawanya sudah terkumpul sedikit, gadis itu melirik kearah nakas tempat jam weker putihnya berada. 8.30 AM.
Seketika ia langsung mengerjabkan matanya berulang kali. Tumben selali Mamahnya itu tidak membangunkan? Pikiran Nadira.
Dengan segera gadis itu langsung turun dari kasur Queen Size nya lalu mengikat rambutnya asal tanpa mandi ataupun sekedar mengganti pakaiannya.
Sepi dan hening. Itulah suasana yang menggambarkan keadaan rumah ini saat Nadira menginjakan kakinya dilantai satu.
Gadis itu hanya mengangkat sebelah alisnya lalu melenggang pergi ke dapur untuk mencari makanan.
"Eh non Nadira? Silahkan non,bibi sudah buatin sarapan kesukaan non Nadira,"ucap Bi Sum saat melihat Nadira yang berjalan mendekatinya.
Gadis itu hanya tersenyum tipis lalu duduk dikursi meja makan tanpa berniat menanyakan keberadaan orang rumah. Karena dia tahu,tanpa bertanya pun Bi Sum akan memberitahunya.
"Tuan,Nyonya dan Non Nanda sedang keluar,"
"Katanya sih ke Villa keluarga Aditama dekat pantai itu loh,"sambungan Bi Sum sambil menyiapkan sarapan Nadira.
Sekali lagi gadis itu tidak membalas,hanya mendengar apa yang dikatakan oleh pembantu rumah ini.
"Jus atau susu Non?"tanya Bi Sum
"Jus,"balas Nadira singkat.
Tanpa menunggu lagi Bi Sum langsung menuangkan Jus jambu kesukaan Nadira, setelah itu perempuan setengah baya itu melenggang pergi membiarkan Nadira makan seorang diri dengan keheningan.
Para pembantu disini sudah tahu watak seorang Nadira. Mereka tau kalau anak majikannya yang satu ini sangat suka menyendiri. Berbeda dengan yang satunya lagi yang sangat manja dan suka hura-hura.
TBC
Aing kambek...
Pada kangen gak seh? Gak ya? Ywdh ndak popo 😁Gausah basa-basi lagi, intinya kalean pada Kasih gwe Vote-comment sebanyak-banyaknya..
Bay-bay ♥️
7-07-19
KAMU SEDANG MEMBACA
NADIRA
Ngẫu nhiên⚠️ Private acak! Follow dulu baru baca ______________________________________ Sakit dan Kecewa. 2 kata yang mewakili perasaan Nadira dari dulu hingga sekarang.Dulu saat kecil Nadira selalu di manja oleh ayah dan ibunya,akan tetapi setelah usianya m...