34

1.1K 187 30
                                    

A/n: SHORT UPDATE!!
.

Libur telah tiba, tapi bukannya senang, Joy malah sedih. Dari tadi dia play lagu galau, terus cuman melamun menatap langit-langit kamarnya.

Ga keitung berapa kali dia buang napas berat, mungkin cukup buat nerbangin genteng rumahnya sendiri. Dia pun membuka instagram, sambil tengkurep melihat akun milik Taehyung. Sekarang mereka udah sering ngepost foto berdua, tapi dia yang lebih sering ngepost foto Joy bikin dia makin sedih karena besok dia gabakalan bisa ngisengin pacarnya lagi.

"Cieee stalking." Ledek Jimin yang ikut rebahan, kakinya langsung ngelingker dipunggung adeknya selagi dia nyubit-nyubit pipi Joy gemas.

"Apasih, enggak kok." Balas dia malas, meletekkan hapenya diatas meja riasnya terus ikut tenggelam pada pelukan oppanya. Tumben nih orang pagi-pagi udah mandi, udah wangi.

"Besok ya dek, Tae perginya."

Joy ngangguk.

"Yaudah, jangan galau."

"Aku gak galau kok."

"HILIH."

"Bacod ah. Males."

"Ciee, jangan ngambek dong. Cantiknya pudar. Ya gak bro."

"Yoiih."

Joy terkejut dengan suara yang nyahut, itu bukan suara dia atau oppanya. Makanya Joy nengok kebelakang. Ternyata si Taehyung dengan tampannya pakai jaket denim, terus rambutnya udah dipotong rapih. Tuh orang cuma cengengesan doang dari tadi.

Demi apa, Joy belom juga mandi. Belom ganti baju, belum sikat gigi. Rambutnya masih acak-acakan macem singa baru bangun. Astaga.

"Anda siapa, mengapa anda disini?!" Pekik Joy persis deket kuping oppanya, sampai dia meringis.

"Loh, saya kan pacar anda. Gimana sih anda."

"Bukan, saya yakin anda bukan pacar saya!"

"Terus saya pacarnya siapa?"


"Loh, kok anda malah nanya saya?"

Jimin antara pengen ngakak atau pengen nabok sebenarnya karena Joy suka banget pura-pura amnesia, biarin aja dasar bocah gadanta.

Tapi yaudahlah, dia nyingkirin kakinya dari badan Joy. Otomatis adeknya itu menggulung dalam selimut, plis yang bener aja. Taehyung udah ganteng gitu, dan dia masih kaya bocah abis maen layangan dua jam pas siang bolong.


"Gua cabut ya, mau kencan. Haseek. Jimin sudah tidak jomblo lagi!" Cerocos oppa nya yang segera turun dari lantai dua.

Taehyung menatap Joy yang masih menggulung bak risol. Dia pun masuk dan mengitari pandangannya keseluruh kamar, imut banget. Pikir dia.

"Boleh masuk kan ya?" Tanya dia sok minta izin, padahal mah udah duduk diatas kasur sambil ngeliatin Joy.

"Kamu ngapain sih kesini, pagi-pagi. Aku kan belum mandi."

"Ga apa apa. Kamu masih cantik kok. Coba liat." Taehyung menurunkan selimut yang menutupi wajah Joy, terus pura-pura kaget. "Lah kok jelek amat."


"Tuhkan, males." Balasnya kesal menyingkirkan tangan Taehyung, dan merengut.


Dia malah ngetawain si Joy yang mukanya bete, nyubit pipinya dengan gemas. "Cantik kok, cuma bercanda."

"Nah, gitu dong."

Taehyung ketawa pelan, masih liat-liat kedalam kamar, lalu tertuju pada foto di bingkai dekat meja rias. Bibirnya otomatis tersenyum melihat foto dia dan Joy di pajang disana. Joy yang penasaran ikut nengok, pipinya pun memerah.

"Kamu janji kan gabakalan bandel pas aku disana?" Tanya Taehyung.

Joy menarik tangannya dalam genggaman, ngusep-ngusep lengan Taehyung sambil ngangguk-ngangguk.


"Asal kamu juga jangan bandel disana. Aku bakalan disini kok, nunggu kamu. Sampai kamu bakalan bosen."

Senyumannya pun memudar, membalas genggamana tangan Joy. "Aku gabakalan bosen kok, asal kamu mau tetap nunggu. Aku takut, kamu yang bakalan bosen."

Mereka tatap-tatapan disela perdebatan untuk menentukan siapa yang bakalan bosen ini. Mungkin para reader yang bakalan bosan.

"Aku baru pertama kali loh punya pacar, aku gapunya kenangan apa-apa sebelumnya sama orang lain. Tapi aku cuma mau minta satu, aku harap itu bukan kamu yang ngasih aku kenangan buruk."


Taehyung tertegun, menatap ke tangan mereka buat ngalihin perhatian, itu juga sih salah satu ketakutannya dia. Kalau dia bakalan ngasih kenangan yang gak menyenangkan untuk hubungan ini kelak.

"Aku harap, aku gajadi sekolah di Amrik. Aku mau disini aja, nemenin kamu lulus."


"Sama, tapi mau gimana lagi. Nanti ayah kamu bisa sedih loh, aku gak papa kok. Beneran."


Taehyung mengangguk, mengecup tangannya Joy sekilas lalu kembali menatapnya. "Kalau gitu aku bakalan cepet-ceper balik. Nanti libur semester, aku usahain bakalan kembali buat nemuin kamu."


"Hemm, iya. Gausah dipaksain juga. Tiket bolak baliknya kan mahal oppa."


"Ga peduli tuh, yang penting bisa ketemu."


"Gombal."


Mereka ketawa, Joy mukul pelan pundak pacarnya. Taehyung pun menunduk, meletakkan kepalanya di pangkuan Joy buat menatap wajahnya dengan seksama.

Joy mendadak salting, terus nengok keluar takut orang tuanya tiba-tiba nongol, kan ga lucu. Yang ada Taehyung bisa disuruh pulang dan ga balik-balik lagi.


"Ibu kamu tahu kok aku disini." Ucap dia seakan tahu kegelisahan Joy.

"Oh, tapi gatahu kan kalau kamu macem begini."


"Diem, aku mau tidur." Lirih Taehyung.

"Loh, kamu jauh-jauh cuma buat numpang tidur."

"Ga juga, abis itu aku mau ngajak kamu jalan. Terus nganterin kamu lagi pulang."

Joy menyerah, perlahan membelai rambut pacarnya yang baru dipotong rapih, memandangi wajah yang bakalan bikin dia kangen.

"Nanti kalau aku kangen, aku harus gimana?" Tanya Joy.

Taehyung otomatis membuka matanya, lalu duduk kembali dan langsung memeluk Joy dengan erat.

"Kan bisa vidcall."

Joy mengangguk, membalas pelukannya. Setelah beberapa menit Taehyung melepas pelukan itu, terus membelai rambut Joy supaya wajahnya jadi terlihat jelas.

"Aku yang bakalan kangen sama wajah ini."

Ucap dia, dan mendekatkan wajahnya. Joy yang terkejut kemudian menutup mulutnya dengan lengannya sendiri, tapi Taehyung menyingkirkannya dan makin mendekat sampai bibir mereka bersentuhan.

.
.
.

A/n: waaaw... author jomblo tersakiti..

VJoy; ANNOYING GIRL ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang