Joy, Soy atau Park Sooyoung yang naksir kakak kelasnya Kim Taehyung. Namun dia tidak percaya diri pada penampilannya, dan hanya berani untuk ngechat.
Komedi, romance, i dunno.
Bahasa tidak baku, meme cr to owner. I made some.
Kalau kalian gampang cr...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bayangin setiap kali Jeykey nengok ke belakang kursi buat ngeliatin si Joyi :"(
A/n: Dedek kuki, kamu bisa melewati ini semua... *btw, budayakan untuk tidak jadi silent reader. Soalnya gua mulai berasa ngedongengin orang trs ditinggal tidur ama orangnya hehe becanda, dan buat yang sering mengulang-ngulang cerita ini dari awal. You are the real mvp dan makasih buat 4k votes unch*
. . .
Tidak biasanya begini, tapi hari ini Joy memulai rutinitas paginya jadi lebih awal, mempersingkat waktu konser sambil mandinya dia yang sangat berharga. Terus mengaplikasikan sedikit make up ringan, taulah ya no makeup makeup, blablepetan gua ngomongnya.
Setelah memakai seragam hari senin nya , Joy tidak sungkan untuk menyemprotkan parfum baru dari giveaway, ke sekujur tubuh. Dia pun merem, mencoba menghirup harum dari campuran strawberry dan cherry yang dia sukai dengan melambaikan tangannya kearah idungnya sendiri, kaya tukang parkir nyuruh mobil buat mundur. Joy merasa kebangetan excited hari ini, soalnya dia mau dijemput sang pujaan hati, Kim Taehyung. Eak.
Sudah merasa puas dengan penampilannya hari ini, tidak lupa untuk mengecek dirinya sendiri beberapa kali di depan cermin dan mengangguk gemas, dia langsung turun ke bawah. Menuju ke dalam dapur, segera mengeluarkan roti dan dia poles pake selai cokelat, strawberry. Haaah.. campur-campurlah pokoknya.
"Tumben dek, abis subuh udah rapih?" Jimin yang mendengar suara keributan ikut terbangun untuk mengecek apa yang terjadi, takutnya maling. Matanya masih merem sebelah. Dan rambutnya acak-acakan.
"Yaas, hari ini aku sama Tae oppa mau janjian buat sarapan bareng sebelum berangkat." Balas Joy nyengir-nyengir sambil menyusun roti yang sudah dia olesin selai kedalam tempat bekal.
Jimin memicing. "Uuwh, soswit ga tuuuh." Balas dia merebut selai nutela dari atas meja, berniat buat ngolesin roti juga. Namun ternyata isi nya udah kosong. "Ampuuundah, ini selai nyampe abis begini."
Joy nyengir. "Lah kan emang anda ditakdirkan untuk gapunya selai bung. Hadapi kenyataan."
"Dafuq? Apaan dah lu maksudnya hah?!" Jimin menggulung lengan bajunya, sangat siap untuk mengepret adeknya yang kebangetan wangi. Idungnya bisa mati rasa inimah.
"Uuups. Keceplosan ane." Joy tiba-tiba keingetan jokes yang diucapkan sepupu laki-lakinya, bang ErEm pas dia lagi ngelawak dan semua orang pada ngakak ga berhenti. Kecuali Jimin yang bingung sama maksudnya. "Jimin, u got no selai."
"Dek. Kok elu bau menyan sih." Tanya oppanya begitu Joy sedikit mendekat. Baunya tajem banget, kaya emak-emak mau kondangan.
