Adhera, gadis bertubuh gempal yang sangat mudah dibaca kelemahannya. Sekali angkat bicara, ratusan orang bisa tertawa. Ah, tidak juga. Aku hanya bercanda.
Itulah aku, maaf. Maksudku, maaf aku harus menceritakan tentang hal-hal yang aku benci. Aku be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kali ini selain ada Rangga, Adel, dan Yasa, juga akan ada Ini, Itu, Anu, Dia, Doi, mereka, dan lain-lain. Spoilerannya nih akan ada orang berinisial Ta, Jun, Jul, Han, She dan masih banyak lagi. Kalau kalian punya kadar kepo setinggi Adel sih harusnya penasaran. Jadi, mau baca nggak?
Deskripsi :
Tentang aku dan kamu yang dipisahkan jarak untuk menahan temu. Aku yang bermain air, tapi kamu yang basah. Aku yang bermain api, tapi kamu yang terbakar. Sayangnya, saat aku yang bermain hati, tetap aku yang terluka.
"Kalau kamu tidak bisa memiliki hal yang kamu sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki sekarang ini! Kamu harus belajar menerima segalanya," tutur Rangga dari balik telepon.
"Iya, aku akan menyukai apa yang menjadi milikku. Tapi, aku akan tetap berusaha mendapatkan yang aku sukai. Ini bukan tentang pasrah, tapi tentang berjuang sekalipun berdarah-darah."
"Apa yang mau kamu perjuangkan?" tanya Rangga kemudian.
"Sesuatu yang juga sedang kamu perjuangkan," senyumku merekah tanpa perintah. Aku tidak tahu apakah Rangga memahami maksud ucapanku. Tapi, aku yakin, sekalipun bibirnya tidak tersenyum, hatinya tersenyum nan jauh disana.
***
Hanya sebuah kisah menjaga hati antara dua manusia di alam yang berbeda. Maksudnya, alam Jakarta dan alam Bandung. Dilengkapi dengan teka-teki dan rumus kehidupan ala mantan pembenci IPA dan Rangga.
Catatan : Baca "Adelaide" dulu, deh! (Biar lebih greget :v)
