Snow Girl

13 3 0
                                    

Hari yang indah bersama matahari yang bersinar cukup terik pagi ini, ara kembali ke sekolah dengan berbagai aktivitas menyibukan, seperti biasa ara pergi kesekolah diantar oleh abang tercintanya yang mengendarai motor vespa metik hitamnya. Sebenarnya hari ini ara merasa sedikit pusing karna kejadian semalam tapi apa boleh buat ara harus menyelesaikan proposal osis yang belum sempat ia selesaikan kemarin.

Dikelas sebelas sekarang ini ara berharap ia tidak terpilh lagi menjadi anggota osis karna itu sebuah bencana baginya karna sejujurnya ara sangat enggan untuk mengikuti berbagai organisasi-organisasi seperti ini pikirnya itu semua hanya membuatnya repot dan menganggu waktu makan dan tidurnya. Tapi selama satu tahun penuh ara telah terpilih menjadi sekertaris osis yang entah mimpi buruk dari mana seorang ara bisa terpilih dengan cara ditunjuk langsung oleh kepala sekolah padahal seharusnya waktu itu anak kelas sepuluh tidak boleh menjabat sebagai anggota harian. Dengan tegar hati ara menjalankan tugas-tugas melelahkannya sendirian disaat teman-temannya bisa istirahat dikantin dan makan bersama berbeda dengan ara yang harus menyelesaikan laporan keuangan osis disaat anak-anak belajar dan mengobrol dikelas namun ara malah sibuk diaula untuk mempersiapkan pensi yaa begitulah sibuknya ara disekolah. Tapi, itu semua tidak menghambat ara untuk terus berprestasi buktinya ia selalu mendapat rangking satu dikelas dan ia juga selalu memenangkan olimpiade kimia dan literasi sastra indonesia yang mewakili sekolahnya. Ara memang terkenal pintar, meski sedikit pemalas dan cuek dengan berbagai hal tapi karna ia adalah seorang kutu buku yang hampir setiap sabtu pagi menyempatkan diri untuk meminjam buku diperpustakaan daerah dan juga menabung setiap bulan untuk membeli novel-novel romance atau novel petualangan yang membuatnya dikamar seharian. Dari semua yang terjadi itu telah membuktikan bahwa ara sangat mencintai dirinya. Ia tidak perlu mengemis cinta kepada laki-laki brengsek yang hanya ingin mengotorkan hati saja. Ia juga tidak perlu cape-cape mengkode para cowo untuk mendapatkan hatinya seperti yang dilakukan cewe-cewe seumurannya. Tidak heran jika banyak cowo-cowo yang mengejar cintanya tapi apa boleh buat ara sudah bahagia dengan kehidupan yang ia punya, ia sudah mendapatkan cinta mama dan papa nya ia juga sudah mendapatkan cinta tulus dari abang dan kakak perempuannya itu semua cukup untuk membuat ara bersyukur dengan takdir luar biasa yang ia miliki.

Jika ada laki-laki yang tiba-tiba mencintainya. Mungkin mereka harus siap bersaing karna banyak sekali cowo-cowo yang terpikat olehnya tapi tantangan terberat bukanlah mengalahkan mereka semua yang jatuh cinta pada ara tapi yang mereka harus kalah kan dan taklukan yaa hati ara. Ara punya benteng hati yang kuat yang engga sembarang orang bisa bertamu dan mampir dihatinya. Dan begitu pula reza, adik kelas ara yang baru saja jadi bagian laki-laki menjengkelkan yang selalu membuat ara pusing dengan tingkah mereka. Reza juga tidak mau kalah bersaing dengan mereka-mereka yang jatuh cinta pada ara. Rasanya ara ingin pergi dari bumi dan menginap sebentar saja di mars untuk sekedar membaca novel sambil makan es krim matcha kesukaannya.

"Selamat pagi yudi." kata reza yang menyapa ara saat ara melewati lorong kelasnya.

"Hah? Kok lu manggil gue yudi si?" Tanya ara bingung.

"Iyya yudi, itu nama lu kan?" jawabnya santai

"Ihh apaansi nama gue tuh annira ayudiya engga ada nama yudi woii." jelasnya ara

"Nah itu udah lu bilang, ayudiya. Yaudah biar singkat gue panggil aja lu yudi."

"Ihh kok lu ngeselin si, yudi itu kan nama cowo kok gue dipanggil kaya nama cowo si."

"Gapapa, anggep aja itu panggilan sayang gue ke elu. Karna hari ini gue udah mutusin buat sayang sama lu."

"Hah? Apaasi lu, gausa ngaco lu tuh baru kenal gue tiga hari tapi udah main sayang-sayang aja dasar bocah." kata ara yang kemudian pergi meninggalkan reza dilorong kelas yang masih terlihat sepi.

Jejak hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang