Setelah berbulan-bulan kejadian pertengkaran antara reza dan rizki waktu itu mereka sudah tidak mengganggu ara lagi, itu merupakan kabar baik untuk ara setidaknya ia telah mengurangi pelaku bucin dialam semesta ini. Tapi entahlah, sepertinya ara merasa ada yang berbeda. Mereka berdua benar-benar menghindar dari ara bahkan rizki yang sudah satu tahun penuh mengejar cintanya ara tiba-tiba berhenti gitu aja. Ara pun berfikir mungkin perkataannya waktu itu telah menyakiti hati mereka sehingga mereka enggan untuk berjumpa lagi dengannya. Sejujurnya ara merasa sedih, karna perilaku mereka yang selalu menghindar dari ara. Ara ingin sekali meminta maaf pada mereka tapi ia selalu urungkan niat karna khawatir mereka masih memiliki rasa yang sama terhadap ara. Ara ingin sekali berteman biasa saja terhadap mereka, tapi entah mengapa mereka selalu berharap lebih terhadap ara.
Jam istirahat baru saja berbunyi ara tania dan sonia bergegas untuk kekantin sebelum kantin mba ijah dipenuhi anak laki-laki yang suka menyelak untuk membeli baso.
"Ra, lu mau pesen apa biar gue aja nanti yang pesen ke mba ijah lu berdua tunggu sini." kata sonia kepada kedua sahabatnya yang sudah mendapatkan tempat duduk.
"Gue mie ayam ya tan." kata ara menyaut.
"Gue sama deh." tania menyusul.
"Tan, gue ketoilet dulu ya. Dari tadi nahan pipis nih gue." kata ara sembari menyentuh pundak tania.
"Idih najong kebiasan lu, beser mulu tiap hari. Udah sono, dari pada lu ngompol disini."
Ketika keluar dari toilet tiba-tiba ada adek kelas perempuan memanggil ara dari belakang.
"Kak ara." kata Saskia yang membuat langkah ara terhenti.
"Iyya, ada apa dek?" kata ara dengan sopan.
"Kak, aku boleh ngomong berdua sama kakak?"
"Sama aku? Ohh boleh kok kamu mau ngomong dimana."
"Ditaman belakang aja kak."
Ditaman belakang sekolah yang rindang dengan pohon-pohon besar yang berdiri kokoh mereka berdua duduk disalah satu kursi yang ada dibawah pohon situasi yang sepi dikarnakan anak-anak lebih memilih memenuhi kantin ketimbang berteduh dibawah pohon seperti mereka membuat suasana nya tenang dan nyaman dengan iringan kicauan burung-burung yang bersarang diatas pohon atau mungkin hanya sekedar singgah.
"Kak, sebelumnya maaf ya kalo aku ganggu waktu kakak kenalin nama aku saskia. Aku teman sekelasnya reza kak."
"Gapapa kok dek, kenapa tiba-tiba manggil aku?"
"Kak, sebenernya aku gak ada niatan buat ikut campur dengan hubungan kakak sama reza. Tapi, aku gak tega kak ngeliat reza yang sekarang jadi pendiam semenjak kejadian itu. Kebetulan aku juga teman SMP nya reza kak. Dan tujuan aku kesini cuma mau nyampein ke kakak kalo reza benar-benar sayang dan tulus buat suka sama kakak, dan sejak dulu ia bener-bener gak pernah jatuh cinta sama cewe berlebihan kaya gini bahkan dia gak pernah punya pacar kak. Walau waktu SMP satu sekolahan cewe-cewe pada ngerebutin dia tapi dia tetep bersikap biasa aja ke mereka semua. Aku sebenernya gak ada hak kak, buat nyuruh kakak biar suka sama reza tapi aku gak tega liat dia yang jadi pendiam gitu. Nilai-nilainya juga jadi turun kak. Aku mohon terima cintanya reza ya kak."
"Sas, sebenernya aku bukannya gak mau nerima dia. Dia cowo yang baik kok. Tapi gimana ya, kamu tau sendirikan perasaan gak bisa dipaksain."
"Kak ara aku mohon, aku gak mau liat reza menderita kaya gitu. Semenjak mama nya meninggal ketika reza kelas tujuh dia bener-bener jadi sosok yang pendiam kak ditambah dengan papa nya yang selalu keluar kota untuk urusan kerjaan jadi dia bener-bener anak brokenhome banget. Dan ketika dia udah berhasil untuk membuka dunianya kembali, tapi tiba-tiba kakak hadir dihidupnya dan membuat dunianya hitam lagi. Kenapa si kakak tega ngelakuin ini ke reza?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak hati
RomanceJika kata orang hal yang terindah adalah cinta tapi tidak untuk ara yang tak pernah mau memulai kisah cintanya.