Kehilangan

10 2 0
                                    

Seluruh keluarga ara sedang merencanakan liburan bersama ke luar negri tapi ara tidak bisa ikut dengan mereka karna ara masih belum selesai ujian tengah semester. Jika keluarganya menunda keberangkatan liburan dihari-hari lain keluarga kak nia tidak bisa ikut karna suaminya harus kembali menjadi anggota TNI. Jadi ara lah yang harus mengalah tinggal dirumah sendirian, tapi ara tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Karna ara harus fokus ujian tengah semester dan sebenarnya orang tua ara sudah ingin bicara pada kepala sekolah untuk memberikan izin pada ara untuk liburan. Tapi ara tidak mengizinkan orang tua nya melakukan itu. Walau sejujurnya ara sangat ingin ikut tapi ia yakin lain waktu pasti ada kesempatan lagi untuk keluarganya berkumpul. Toh mereka hanya pergi dari ara dalam waktu seminggu, bukan untuk selamanya. Ara bisa menunggu hari-hari esok untuk bersama.

Setelah kepergian keluarganya ke luar negri hari ini ara yang sudah selesai melaksanakan ujian tengah semester dihari terakhirnya tidak sabar menunggu keluarganya pulang. Ia sebenarnya ingin menjemput  keluarganya dibandara tetapi tidak diperbolehkan oleh nida karna takut anak bungsunya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Malam telah tiba, seharusnya mereka sudah sampai dibandara sejak tadi. Mengapa keluarganya tidak ada yang memberikan ara kabar untuk kembali? Ara sangat khawatir. Ia hanya berfikir jika jalanan dijakarta macet pada malam hari. Jadi ia harus tetap menunggu sebentar lagi untuk kedatangan mereka. Karna kelelahan menunggu ara sampai tidur di ruang tamu dengan posisi memegang handphone ditangannya untuk menunggu kabar jika sewaktu-waktu keluarganya memberi kabar untuk kembali.

Tapi, hingga malam berganti pagi keluarga ara tidak juga memberinya kabar untuk kembali. Dimana mereka? Mungkin mereka ketinggalan pesawat sehingga mereka harus memesan tiket baru? Lalu mengapa mereka tidak memberi ara kabar untuk kembali? Mungkin sinyal disana sedang buruk untuk jaringan keluar negri. Atau mungkin terjadi hal buruk pada mereka? Ara mulai khawatir. Ia berniat pagi ini untuk menuju bandara karna khawatir dengan keluarganya yang belum juga memberikannya kabar kembali.

Karna terlalu khawatir ara lupa jika ia baru bangun dan masih mengunakan piama tidur dan juga sendal tidur kelinci miliknya. Sudahlah, ara sudah tidak mempedulikan penampilannya lagi. Yang ia khawatirkan sekarang adalah keluarganya. Ara terus menghubungi mama papa nya dan tak lupa ia juga menghubungin  satria. Tapi mereka semua tidak ada yang mengangkat telfon darinya.

Ketika tiba dibandara ara tidak tau harus melakukan apa. Ara bingung untuk mencari keluarganya dimana. Akhirnya ia memutuskan untuk menemui kepala bandara untuk menggali informasi tentang keluarganya. Tapi karna tidak sembarangan orang boleh menemui kepala bandara ara pun diusir oleh satpam penjaga. Tapi ara tetap menunggu dibandara hingga siang datang, ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Dari tadi yang ia lakukakan hanya menangis sendirian dibandara tanpa ada yang mengenalnya.

Tiba-tiba ada rizki yang tidak sengaja melihat ara sedang duduk dipojok bangku yang ada dibandara. Rizki ke bandara untuk mengantar kakak nya yang akan kembali berangkat ke jerman untuk melanjutkan S2 nya.

"Ra? Kok lu disini? Ngapain? Kok lu nangis si?" Kata rizki yang duduk disebelahnya.

"Keluarga ara kakk!." Kata ara sembari memeluk rizki yang disebelahnya.

"Kenapa keluarga lu? Cerita sama gue gausa nangis kaya gini dulu."

"Keluarga ara seharusnya pulang semalem  dari london tapi mereka sampai saat ini belum juga ngabarin ara buat kembali. Mereka kemana kak? Kemana?" Tanya ara histeris.

"Ara..Lu tenangin dulu hati lu. Mereka pasti baik-baik aja." Kata rizki menenangkannya.

Tiba-tiba dibandara terdengar informasi bahwa pesawat dari london ke indonesia mengalami hilang kontak disebuah pegunungan yang tertutup kabut tebal. Saat itu ara langsung teriak histeris karna mendengar hal itu. Rizki yang dari tadi ada disebelahnya sudah tidak bisa menenangkan ara yang teriakan nya makin kencang.

Rizki pun membantu ara mencari informasi akan kebenaran hal itu. Dan benar saja, ternyata pesawat yang dinaiki oleh keluarga ara terjatuh karna terserang badai kabut yang tebal. Seluruh korban yang ada dipesawat telah dinyatakan meninggal oleh tim sar disana. Ledakan pesawat mengakibatkan kerusakan yang cukup hebat dibadan pesawat. Tim sar masih berusaha mencari korban-korban lainnya dipegunungan itu. Dan beberapa yang lainnya telah ditemukan dalam keadaan hangus terbakar.

Yaa, dunia sedang tidak berpihak pada ara. Ia kehilangan seluruh keluarganya. Ara benar-benar terpukul saat itu. Karna hal itu ara sampai menginap dibandara dan menolak ajakan rizki untuk pulang. Rizki yang setia memberikan pundaknya untuk ara tidur dan menunggu informasi selanjutnya. Tubuh ara pun melemas karna seharian penuh ia tidak makan dan minum. Rizki telah memaksanya berulang kali untuk sekedar minum air. Tapi semua ditolak oleh ara. Dan akhirnya, karna tubuhnya yang tidak kuat ara pingsan dengan darah yang keluar dari hidungnya. Akhirnya rizki yang saat itu sedang membawa mobil langsung membopong ara dari bandara menuju parkiran mobilnya. Rizki melajukan mobilnya dengan cepat. Ia tak mau hal buruk terjadi pada ara. Ia segera membawa nya kerumah sakit terdekat dari bandara.

Dirumah sakit ara mengalami dehidrasi parah setelah seharian tidak minum. Dan maag nya yang kambuh. Rizki yang dari tadi bersamanya setia menunggu disamping tempat tidur ara. Ara sangat lelah hari ini. kejadian hari ini menyiksa fisik dan hatinya. Rizki yang sudah mengabari tante farah yaitu adik dari nida akhirnya datang kerumah sakit untuk menjenguk ara. Ia juga sangat terpukul karna kejadian yang telah menimpa keluarga dari kakaknya.

Setelah semalaman dirawat dirumah sakit ara dibolehkan pulang oleh dokter. Ia kembali kerumahnya bersama rizki yang lagi-lagi masih setia dengannya dan juga tante farah satu-satunya keluarga yang ia punya.

Dirumahnya, ara masih saja tidak mau makan dan minum. Ia masih mengurung diri dikamar seharian. Padahal ada guru dan teman-temannya yang turut berduka atas kejadian ini. Meski mayat nya belum ditemukan namun pihak bandara akan memberi kabar secepatnya pada keluarga korban yang ditinggalkan.

Semua berjalan dengan begitu cepat. Baru sebulan lalu ara dan keluarganya mengadakan pesta pernikahan dengan sangat hangat. Tapi sekarang ara sedang merasakan sakit yang begitu luar biasa. Memang, tidak ada yang melukai tubuhnya. Tidak ada yang memukulinya. Tidak ada yang memisahkan organ tubuhnya dari raganya. Tubuhnya sangat sempurna tanpa luka. Namun jiwanya, ia kehilangan separuh dari jiwanya. Atau mungkin, ia sedang kehilangan seluruh jiwa dari raganya.

Ia kehilangan, kehilangan binar bahagia dari matanya.

Ia kehilangan, kehilangan tujuan untuk kembali hidup.

Dan kehilangan itu meratakannya dengan tanah.

Yang membuatnya begitu mendambakan kematian.

Haii, gais.
Terimakasih telah membaca sepenggal cerita pertamaku ini. Semoga kalian suka ya, tunggu kelanjutan ceritanya ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jejak hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang