THE PURGE: Havoc | 2

4.9K 611 53
                                    

16 Januari 2030

   

Jisoo merengut melihat kekasihnya yang diam sedari tadi. Meski pada akhirnya Taeyong mendampingi Jisoo ke pesta Jennie, Jisoo tahu Taeyong masih merasa resah.

"Kau membuatku merinding," ucap Jaehyun setelah melihat raut wajah Taeyong yang dingin dari spion tengah mobil. "Annual Purge selalu diadakan di akhir bulan Januari, jadi kau tidak perlu cemas begitu," tambah Jaehyun membuat Taeyong tertawa getir.

"Kau tidak bisa menebak isi kepala laki-laki tua itu," lirih Taeyong nyaris seperti bisikan.

Lisa tertawa mengejek. "Aku pikir revolver dan peralatan spy yang tahun lalu aku lihat di closet kalian menjelaskan pekerjaanmu, Taeyong. Stop being a pussy! Penakut."

Jisoo menganga. Tidak ada yang tahu pekerjaan Taeyong selain Jisoo. Pun Jisoo mengetahuinya bukan dari Taeyong. Ayah Jisoo adalah atasan Taeyong di NIS. Mereka mungkin pandai menyembunyikan pekerjaan rahasia mereka dari banyak orang, tapi tidak dari Jisoo. Rasa penasaran dan kepekaan Jisoo yang tinggi cukup membuatnya paham pekerjaan ayahnya dan Taeyong yang sebenarnya.

Selama ini, orang-orang, keluarga, dan teman dekat mereka hanya tahu Taeyong bekerja sebagai wartawan. Padahal pekerjaan itu hanya digunakan untuk meng-cover posisinya sebagai agen rahasia negara. Taeyong harus menyembunyikan itu serapi mungkin.

Lalu bagaimana bisa Lisa mengetahui isi closet yang selalu mereka kunci rapat?

"Aku tidak tahu kau selancang itu masuk ke ruangan pribadiku," tutur Taeyong dengan santai. "Ini 2030. Negaraku tidak lagi melindungi hak warga negaranya untuk bebas dari rasa takut. Hampir semua orang punya senjata api untuk perlindungan. Dan peralatan spy yang kau lihat, dulu biasa kami gunakan untuk kepentingan liputan di pemerintahan. Tidak mudah membuat elit politik angkat suara tentang kotornya pemerintahan di depan sorotan kamera."

Jaehyun melirik Lisa. Bibir merah wanita itu masih menyunggingkan senyum mengejek. Wanita itu tidak selugu yang Taeyong pikir.

"Ya sudah, kita berdua pulang saja." Jisoo menenangkan dengan memberi kecupan lembut di rahang Taeyong. Dia tidak ingin Lisa dan Taeyong berdebat lebih jauh. Jujur saja, keresahan yang dirasakan Taeyong mulai menular padanya.

"Terlambat, kita sudah sampai!" pekik Lisa dengan girang. Wanita bersurai pirang itu turun dari mobil sambil bersiul.

Jaehyun mengeluarkan mini pouch dari tas ransel yang dia bawa. Lalu memasukkannya ke balik leather jacket yang ia kenakan.

"Apa keadaannya belum membaik?" tanya Jisoo pada Jaehyun.

Pria itu menghembuskan napas dengan kasar. Kemudian menggeleng. "Kembali parah menjelang Annual Purge."

"Well, aku pikir kau cukup gila membiarkannya membawa katana di bagasi," sahut Taeyong.

"LALISA? KATANA? JAEHYUN, KAU GILA?!" Jisoo melotot panik.

"Tenang saja. Aku bisa memastikan semuanya aman." Jaehyun berlalu menyusul Lisa.

Klub yang disewa Jennie untuk pesta ulang tahun terlihat sudah sesak dengan tamu undangan. Alunan musik terdengar sampai luar. Lisa sudah menggandeng Jaehyun memasuki klub. Sedangkan Jisoo masih terdiam di dalam mobil bersama Taeyong.

THE PURGE: Havoc | Jisyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang