THE PURGE: Havoc | 7

3.4K 537 127
                                    

Delapan jam tersisa

Mereka sama-sama terkesiap saat mendengar deru suara mobil yang mendekat. Mendadak was-was. Taeyong mengeluarkan revolvernya. Begitu juga dengan Johnny, Jaehyun, Bobby, Jaewon, Jackson, dan Jennie. Mereka saling tatap bergantian, penuh antisipasi menodongkan senjata.

"Jisoo, kemari." Taeyong mengulurkan tangan. Membawa tubuh Jisoo merapat di belakangnya.

"Aku sudah bilang, beri aku senjata. Kau tidak perlu mengkhawatirkanku setiap detik." Tidak menanggapi rengekan Jisoo, Taeyong mencekal pergelangan tangan perempuan itu kian erat.

Deru mobil semakin dekat. Terlihat sebuah SUV berwarna merah dari belokan perempatan. Mobil itu dihiasi bunga-bunga. Sangat mencurigakan. Mereka sudah siaga melepaskan tembakan kalau-kalau mobil berhenti.

"Wiuu .... Wiuu ... Wiuu ..." Seorang perempuan dalam mobil itu menggunakan megafon menirukan suara ambulance.

"HAPPY PURGING! PESANAN KALIAN DATANG!" Mereka kompak berteriak.

Satu perempuan lainnya yang berponi melemparkan teddy bear berukuran sedang ke arah mereka. Mereka menegang, sebab boneka itu mengeluarkan suara robot yang melakukan hitungan mundur. Setelahnya, perempuan itu langsung tancap gas.

"BOM! TIARAP!" teriak Johnny lantang.

Mereka semua mengikuti Johnny tiarap, kecuali Taeyong yang bergeming.

"Tiga!"

Jisoo melompat, menerjang tubuh Taeyong yang masih mematung. Hingga laki-laki itu jatuh telentang. Jisoo memeluk tubuh Taeyong erat-erat. Menjadikan dirinya sendiri tameng untuk Taeyong.

"Dua!"
















"Satu!"

















"BOOM!"

















"MAKANAN SIAP SANTAP!"




Hening.

Tidak ada ledakan seperti yang mereka duga. Taeyong menepuk-nepuk pantat Jisoo sedikit keras saat dirasakannya kedua lengan gadis itu meremas kepalanya. Tentu saja Taeyong akan menyukai posisi ini kalau situasinya berbeda.

"Peraturan Purging tidak boleh menggunakan bom, tidak ingat?" tanya Taeyong.

Kepala Jisoo mendongak. Terlihat bingung untuk sesaat, hingga senyuman lebar tercetak di paras cantiknya. "Maaf, aku panik."

Lucu sekali mereka. Kalaupun memang ada bom dan masih ada waktu untuk lari, ya harusnya mereka lari. Bukan tiarap di dekat sumber ledakan.

Taeyong terduduk. Menurunkan dress Jisoo yang tersingkap hingga menampilkan seluruh bagian pahanya. "Aku tidak suka tatapan Jackson padamu. Bisa kau lebih berhati-hati dengan dress-mu?"

Jisoo mengernyit. Kemudian menoleh pada Jackson yang saat ini tengah menatapnya lekat. Sebenarnya bukan jatuh menatap matanya, melainkan bagian bawah tubuh Jisoo. Dia resah menyadari arti tatapan Jackson.

"Aku tidak tahu dia menatapku seperti itu," bisik Jisoo.

"Sekarang kau tahu. Aku tidak akan membiarkannya menatapmu dengan penuh nafsu lagi."

"MAKANAN SIAP SANTAP!" suara robot dari boneka itu masih saja terdengar.

"Apa-apaan ini?! Mereka mempermainkan kita?!" geram Bobby marah.

Taeyong mengambil boneka itu sebelum sempat Johnny menendangnya. Meneliti sesaat, terdapat perekat di bagian belakang boneka. Setelah dibuka, ternyata di dalamnya ada sebuah tabung alumunium. Tabung alumunium itu berisi beberapa bungkus cupcake dan minuman kaleng.

THE PURGE: Havoc | Jisyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang