THE PURGE: Havoc | 5

4K 596 133
                                    

Tangan mereka saling bergandengan. Membentuk formasi melingkar, para lelaki menjadi tameng untuk melindungi wanita-wanita mereka dari bahaya. Jisoo menyembunyikan kepalanya di balik punggung Taeyong. Mengintip takut pada sekelompok turis pembunuh yang tersenyum penuh kemenangan.

Sejauh yang terlihat, para turis pembunuh itu tidak membawa senjata. Tetapi jumlah mereka yang sangat banyak, cukup mengancam. Terlebih amunisi revolver yang dibawa Taeyong tidak akan bisa untuk memusnahkan mereka semua. Revolver berkaliber .22 itu hanya berisi sepuluh peluru.

"Oh la la. Put down your weapon." Perintah salah satu dari mereka kepada Taeyong dengan aksen Scottish.

"Enyahlah," lirih Taeyong masih mengacungkan revolvernya.

Johnny yang terus berbisik panik tidak membantu sama sekali. Mereka semakin mendekat. Menyerukan sebuah lagu dengan bahasa yang tidak mereka mengerti, yang mana dalam liriknya terdapat kata-kata terberkati Presiden Korea Selatan.

"Bobby! Jangan!" teriak Nayeon saat salah satu dari mereka menarik-narik suaminya.

Kontan Taeyong menembak orang itu. Tepat mengenai matanya yang langsung mencuratkan darah dan mengenai wajah Bobby. Hal itu justru membuat keadaan semakin kacau. Jaehyun sudah turun tangan menghadapi langsung dua orang yang hendak menyentuh Nayeon. Mereka saling melindungi satu sama lain.

Begitu juga dengan Lisa. Kakinya mengayun tinggi, menendang kepala seorang turis wanita. Tendangan yang sangat keras hingga membuat wanita itu terhuyung jatuh membentur aspal. Wanita itu mengumpat, sudah hendak bangkit ketika Lisa menahan kepalanya di aspal menggunakan kaki. Lalu menginjaknya tanpa ampun hingga wanita itu berhenti bernapas.

"Lisa," bisik Jisoo merasa khawatir melihat kilat mata Lisa yang berubah. Pekat dengan amarah.

Jaewon dan Jackson pun sudah ikut menghajar beberapa orang. Tidak begitu buruk. Kemampuan bela diri mereka cukup membuat turis-turis itu tergeletak tidak berdaya.

Rasanya tenaga mereka bisa terkuras habis hanya dengan melawan separuh dari para turis. Taeyong juga sudah kehabisan amunisi revolvernya. Hingga ia harus turut menghajar mereka satu per satu dengan tangan kosong. Matanya sesekali mengawasi Jisoo dan Jennie yang memeluk Nayeon. Sedangkan Johnny tidak berkutik di dekat mereka—di saat Lisa yang notabene adalah seorang perempuan berani melawan tiga laki-laki jangkung.

Sepertinya Bobby, Jaewon, Jackson, dan Jaehyun sudah kewalahan melawan. Taeyong terus menghalau para turis pembunuh yang mencoba mendekati Jisoo, Jennie, dan Nayeon.

"John, samping kirimu!" teriak Taeyong saat melihat seorang laki-laki mendekat dengan belati di tangan. Laki-laki itu jauh dari jangkauan Taeyong sehingga ia tidak bisa mencegahnya.

Johnny menoleh. Wajahnya berubah memucat dan kebingungan saat belati itu sudah diarahkan padanya. Secepat kilat Johnny menghindar.

Nahasnya, belati justru mengenai lengan kanan Jisoo. Menembus daging Jisoo hingga wanita itu meringis kesakitan. Nayeon menjerit histeris. Taeyong sudah kalang kabut berlari mendekati laki-laki itu. Menghajar dengan bengis. Membenturkan kepalanya ke aspal hingga darah merembes keluar dari kepala yang sudah remuk di tangan Taeyong itu.

Jisoo masih meringis mencengkram belati. Darah segarnya mengalir dari luka tusukan. Jennie dan Nayeon terlihat sangat panik, tidak tahu harus berbuat apa.

"It's okay. It's okay. You're gonna be okay." Taeyong berbisik parau di telinga Jisoo. "Hold on." Taeyong menarik belati itu dari lengan Jisoo.

Bukan menjerit, Jisoo hanya menggeram menahan rasa sakit di pundak Taeyong. Taeyong merobek bajunya dan melilitkannya di lengan Jisoo.

"Aku tidak apa-apa," kata Jisoo tak kuasa melihat gelagat Taeyong yang sarat penyesalan dan ketakutan.

THE PURGE: Havoc | Jisyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang