#5♡

21 6 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebenernya author udah ngetik banyak banget tentang part ini, tapi entah mengapa tiba tiba hilang saja, sedih gaess😭,,,tapi nggak papa lah,,,itung itung senam jari, hehe ,,,author mau nanya, kalian pengennya ending cerita ini happy or sad?? Kalo nggak ada yang jawab berarti endingnya terserah author😊 ya udah lah yaaa,,,lanjut bacanya👉


💗happy reading💗


Sudah hampir dua hari atha merenungkan apa yang dikatakan arfan sewaktu menyampaikan kajiannya, awalnya ia kira akan terjadi tangisan tangisan yang pecah karena perpisahan yang terjadi, namun apa? Justru sebaliknya,,, justru yang arfan bicarakan malah mengenai "cantik" apa hubungannya??,,entahlah atha sendiri pun tak tahu.

Saat itu ia merasa tertohok sekali, bukan karena apa,,, namun ia yang selalu memakai jilbab namun kurang dari kata "syar'i" ini yang selalu berkelabat dipikirannya, apakah ia anak durhaka? Sehingga nasehat papanya yang dulu sempat mengatakan bahwa atha lebih cantik jika jilbabnya di besarkan. Namun apa yang atha jawab?

"Kok papa ini gimana? Mama aja nggak pernah papa omongin, atha kek gini malah diomongin," gerutu atha kesal.

"atha kok ngomong gitu sama papa?" sentak kak vea yang marah karena atha menjawabi omongan papanya.

"kakak juga,,emang kakak udah baik apa? Ngatur ngatur atha? Atha bisa kok sendiri...lagian yang penting atha udah menutup aurat" kesal atha yang langsung masuk ke kamarnya.

Dan saat itu pula keluarganya tak pernah lagi menasehati penampilan atha. Atha yang dihidupi keluarganya dengan kemanjaan itu membuat atha sendiri tak mengerti tata krama atau biasa disebut dengan "akhlak".

Atha sadar, jika selama ini ia selalu manja dan tidak mau belajar tantang agama karna baginya mempelajari agama itu membuat ia risih, seperti berhijab syar'i, tentu sangat panas jika ia selalu memakainya, ia sekolah di smp islam pun karena terpaksa. jika mama dan papanya tidak mengancam atha memotong uang jajan jika tidak sekolah disitu pun atha takkan pernah mau sekolah disitu dan memilih sekolah smp biasa saja, tapi sekarang beda, justru ia bersyukur karna papanya menyekolahkan atha disini, jika teman teman atha yang dari sekolah lain kebanyakan sudah bercinta sampai melakukan seks bebas, atha masih terjaga kesuciannya meskipun atha setiap sekolah selalu memakai make up yang sangat tebal.

Pulang dari sekolah atha langsung menuju kamarnya, ia segera mengganti seragamnya dengan pakaian santai, setelah itu ia langsung berlari ke kamar kakaknya -kak vea- tapi naas, kakaknya tidak ada dikamar, mungkinkah kakaknya belum pulang kuliah? Bagaimana pulang, berangkat saja belum, kakaknya hari ini ada jam sore.

Atha langsung menuju dapur rumahnya, siapa tau sang kakak membantu mama masak-entah masak apa karena masih jam satu siang- tapi ia juga tak menemukan kakaknya, ia malah menemukan kakak laki lakinya yang sedang mengambil buah apel dikulkas khusus buah di tengah dapur.

"kak esa," panggil atha.

"iya sayang?" jawab esa.

"kak vea dimana?kuliah?" tanya atha kemudian.

"kenapa emang? Tumben akur, biasanya aja berantem,,,sama kakak esa aja sini" bujuk esa.

"gak mau, atha mau cerita urusan cewek" jawab atha kesal.

"apa? Atha udah punya cowok? Kakak aja nggak pernah pacaran masak kamu udah??,,,papaaaa" teriak kak esa.

"kakakk!!,,,jangan salah paham dulu atuh, bukan itu, atha nggak punya pacar kok"jawab atha ketus.

"yahh,,anaknya papa joan ngambek,, hahahah"kata esa terbahak.

"kak esa yang bener kak, kak vea dimana?" kata atha udah mulai geram.

About Me [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang