2

101 6 0
                                    

#sebelumnya temen-temen, ada bab satu di bagian bawah ya. Coba kalian lihat daftar chapternya. Mohon maaf ya karena terjadi kesalahan. Terimakasih dan selamat membaca#

"Hei" suara seorang laki-laki yang saat ini menyadarkanku yang sedang melamun sejak tadi. "Eh yaa, ada apa ray?" tanyaku gugup. Walaupun kita sudah saling mengenal tetap saja aku selalu gugup bila berada di dekat nya sama seperti pertama kami berkenalan. "Lo tuh kenapa sih ret bengong mulu dari tadi, kenapa kebelet nikah?" tanyanya dengan tampang watados.

Saat ini kami berada di caffetaria rumah sakit ku, ini waktunya makan siang. Dan kebetulan ray tadi sedang ada di rumah sakit ku karena ada beberapa hal yang perlu dibicarakan. Jangan heran jika kita tidak menggunakan bahasa formal bila diluar karena menurut ray itu hanya membuat canggung. Dan aku juga menggunakan elo-gue pada temen-temenku yang lain juga bahkan sama kakak ku sendiri karena mungkin sudah menjadi kebiasaan.

"Ishh elo mah pikirannya aneh-aneh. Ya kali gue kebelet nikah yang ada kebelet pipis." jawabku dengan kesal. Kemudian dia tertawa ringan, ya allah nikmat apalagi yang kau dusta kan. Lihatlah senyum manisnya, aku segera memalingkan wajahku aku tidak ingin membuat dosa baru dengan terus menatap wajahnya.

"Iya deh sorry, gue cuma bercanda elah. Yaudah cepet mau pesen apa dari tadi gue tanya lo malah bengong mulu eh guenya di peanutin." ucapnya mendramatis. Ewwhh bukan dia banget, entahlah aku merasa sekarang dia sedikit berubah kepadaku sedikit hangat mungkin. " gue cheesecake aja deh" jawabku malas. "Ya sudah, mbak cheesecake 2, latte 2." ujarnya kepada seorang waiter. "Baik, silahkan ditunggu pesannanya, permisi." ucap waiter itu sopan.

"Ret pulang kerja ke mall yuk?" ray memulai pembicaraan di tengah keheningan yang menyelimuti kami semenjak waiter tadi pergi. "oke" entahlah aku selalu tidak kuat berbicara blak-blak an di depannya. Bukannya aku jaim tapi aku merasa lidahku kelu bila berbicara dengannya.

kami menyantap makan siang kami dengan hening sampai makanan itu habis bahkan sampai kami kembali ke pekerjaan masing-masing. Ray tidak kembali ke rs dirgantara tapi kami melanjutkan pekerjaan kami yang sempat tertunda. mengingat rs aku dan dia bekerja sama maka kita sering berdiskusi mengenai rs kami.

🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀

16.00

"Ret lo gak bawa mobil kan?" tanya ray ketika kami sudah berada di tempat parkir. Aku hanya menggelengkan kepala dan masuk ke mobil nya ray. Sekitar 20 menit kita sampai di salah satu mall yang terkenal di jakarta ini, walaupun di jalanan sangat padat namun mengingat jarak antara WH dengan mall lumayan dekat jadi kita gak perlu nunggu lama untuk sampai.

Kami berdua turun dari mobil dan memasuki mall megah itu. banyak pasang mata yang memperhatikan kami lebih tepatnya memperhatikan ray. Pantas saja karena Ray memiliki wajah yang diatas rata-rata. menurutku dia sangat ganteng. Alis yang cukup tebal, hidung mancung dan bibir tipis berwarna agak kemerahan menandakan bahwa dia bukan seorang perokok apalagi pecandu miras. Oh jangan lupa garis wajah tegasnya yang membuat dia terlihat berwibawa.

Aku sempat minder ketika berjalan disamping nya, bayangkan seorang lelaki se perfect dia berjalan berdampingan dengan seorang wanita sepertiku walaupun didunia ini tidak ada yang sempurna. aku hanya menggunakan gamis berwarna peach dan kerudung senada serta sling bag dan kacamata minus yang bertengger si wajah imutku.

"kita kesana dulu yuk ret" ajak ray menunjuk ke toko perhiasan. Huh aku berharap dia akan mengkhitbahku dan memberikan ku cincin. Just imagination retta. "mbak bisa lihat yang ini" tunjuk ray kepada kalung dengan liontin bunga matahari serta ada diamond di tengah bunga tersebut. kalung yang indah.

"gimana menurut lo ret?" tanya nya sambil menunjukan kalung yang dipilihnya itu. "bangus banget" jawabku antusias. "Mbak saya ambil yang ini, dan tolong bungkus dengan rapih" ucapnya kepada karyawan. Pupus sudah harapanku. Ulang tahunku masih dua bulan lagi. Banyak pikiran di otak mungilku ini, dan salah satu yang terus aku pikirkan 'untuk siapa kalung indah itu'.

Kami berdua kembali menuju parkiran tadinya ray mengajakku untuk makan dahulu, tapi entah aku merasa lesu hari ini lagian aku ingin sholat maghrib di rumah saja.

🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗🚗

Holla aku double up nih. ngebosinin mungkin ya ceritanya . Tapi tenang ini masih awal belum komplikasi. Jika boleh aku memohon, tolong kasih aku vote and comment nya. supaya aku semangat dan jangan lupa follow aku ya. Gumawo😘

why me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang