Sebelumnya perkenalkan namaku rettala yuana reavani, usiaku menginjak 28 tahun tepat tanggal 14 juli nanti.Aku putri kedua dari pasangan teromantis sepanjang masa, nama papahku alvan reavano, beliau adalah pengusaha sukses yang saat ini sedang naik-naiknya. Bundaku bernama ayra aldza dwiharja yaaa menurutku nama bundaku begitu cantik persis seperti wajah dan hatinya itulah mengapa papah sangat mencintai bunda.
aku mempunyai seorang kakak yang sangat sangat menyebalkan namun sangat aku sayangi namanya devan Juana reavano. Kak devan dan aku hanya berselisih 3 tahun, saat ini beliau sedang mengurus salah satu cabang perusahaan papah yang ada di Landon sudah kukatakan bukan bahwa saat ini perusahaan papah sedang naik-naiknya lebih tepatnya perusahaan WINNER GROUP . jadi jangan heran cabang perusahaan keluarga kami banyak bukan sombong namun aku hanya memberi tahu saja.
jangan pikir perusahaan kami tidak pernah mengalami kerugian hingga milyaran rupiah, tentu saja pernah karna semua roda kehidupan pasti berputar. Waktu itu aku masih kelas 8 smp dan belum mengerti apa-apa tentang masalah perusahaan. Namun dengan sabar bunda menyemangati papah untuk bangun kembali, itulah aku ingin menjadi wanita seperti Bunda. Dan tidak sampai bertahun-tahun perusahaan kami bangkit kembali, kami merintis mulai dari nol dan akhirnya sampai sekarang.
saat ini aku sedang bertugas di salah satu rumah sakit milik papah. Aku sendiri memilih menjadi dokter ketimbang menjadi pengusaha. Dari kecil cita cita ku menjadi seorang yang berkutat di dunia medis. Dan alhamdulilahnya papah sama bunda mengizinkanku untuk mengejar mimpiku.
walaupun rs ini adalah milik keluarga kami tapi jangan kalian pikir aku bisa masuk dengan mudah. Bukan karena aku anak holang kaya aku menjadi anak manja. BIG NO itu bukan tipeku. Pertama aku sempat magang di salah satu rumah sakit yang ada di kota metropolitan ini, dan banyak lagi hal yang aku jalani hingga akhirnya diusia yang cukup muda ini aku bisa menjadi kepala rumah sakit di WINNER HOSPITAL ini.
di usia 26 aku keluar dengan gelar dokter spesialis kanker. Dan sekitar satu tahun aku magang, karena kinerjaku yang memuaskan papah akhirnya mengangkat ku menjadi kepala dokter walaupun itu dibawah pimpinan papah. Dimanapun papah akan selalu menjadi pemimpinku.
Jika kalian menanyakan kisah asmara ku. Hmmm entahlah aku tidak pernah berpacaran dari dulu. Aku tidak terlalu memikirkan untuk masalah pacaran aku lebih tertarik untuk langsung dikhitbah. Aku seorang wanita berhijab seperti bundaku. Itulah salah satu alasanku untuk tidak memikirkan pacaran toh dalam agamaku sangat mengharamkan yang namanya pacaran.
Namun jangan salah walaupun aku tidak pernah pacaran namun aku pernah merasakan jatuh cinta bahkan hingga kini. Dia...dia lelaki yang sekarang berada di hadapanku rayfa dion fabiyan.
Sudah 10 tahun aku memendam rasa ini bukan waktu yang sedikit aku menahan rasa sakit yang terus menjalar dihatiku. aku selalu berusaha untuk hijrah namun bukan hal yang gampang untuk melupakannya apalagi saat ini kita harus sering bertemu.
Tanpa disangka papah dan ayahnya ray bersahabat dan dia pun adalah seorang kepala rumah sakit di dirgantara hospital itu adalah rumah sakit milik kakeknya. Ayahnya dan papahku menyuruh ray untuk mengawasi ku sebagai kepala rs dan membantu jika ada masalah mengingat aku adalah seorang kepala rs baru. Ray berusia satu tahun lebih tua dariku namun semenjak smp kita seangkatan karena aku masuk sekolah dasar setahun lebih muda dari teman-temanku.
Aku rasa sudah cukup pengenalannya, mari kuceritakan kisah ku, dimana hati ini yang selalu berkorban untuknya.
🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼
Holla teman-teman, semoga kalian menikmati cerita ini. Cerita yang dibuat oleh seorang penulis amatiran hehe. jangan lupa untuk vote and comment ya teman-teman. See you next story.
KAMU SEDANG MEMBACA
why me?
Teen FictionAku sadar aku tidak bisa seperti dia yang kamu inginkan. tapi aku mohon tengoklah aku yang jauh di belakangmu. tunggulah aku untuk mengejarmu, agar aku bisa sejajar denganmu. 10 tahun aku menunggu kamu. Ketika aku menyerah kau memberi ku harapan, ke...