"Kenapa ray kok kebangun?" tanyaku pada ray yang sekarang sudah ikut duduk bergabung bersama kami. "Lapar? Yaudah gue masakin dulu ya" tanyaku lagi karena dari dia tidak menjawab.
"Iya hehe, lo tahu kan tadi gue gak makan. lo juga" jawabnya. "Sorry ya gue jadi buat lo kelaparan, yaudah bentar gue bikin dulu makanan deh" ucapku.
"Halah giliran rayfa aja yang laper lo buru-buru bikin, dari tadi gue kelaparan kata lo masak aja sendiri, gak usah manja" ya allah ini lagi kak devan sewot amat. "Yee lo kan sering gue masakin, ini anak orang kak masa di buat kelaperan" jawabku yang lagi-lagi membuat aku dan ray menahan tawa sementara kak devan tampak cemeberut.
"Uluhh....uluhh kakak sayang, tungguin yahh adek yang cantik ini mau masak dulu" ucapku lagi kemudian menuju dapur, kebetulan lampu semuanya masih nyala jadi gak terlalu horor gitu.
Aku mulai memotong bumbu-bumbu dan topping nya ada sayuran, sosis dan bakso. Aku berniat untuk memasak nasi goreng yang spesial. Setelah nasi gorengnya mateng barulah aku menggoreng telur. Dan semua nya selesai, tidak semudah itu ferguso kalo kalian masak gak bisa semudah ini lho ya.
" ni makanannya" ucapku yang membawa nampan berisi 3 piring nasi goreng karena bukan mereka saja yang lapar tadi di pesta pun aku tidak sempat makan. "Wuuhhhh perasaan kalo gak ada ray lo masakin gue telur ceplok nya doang". Sewot kak devan. "Ya allah bang lo sewot terus sih, jangan iri deh" balasku. Sementara ray hanya menonton perdebatan kami dengan di iringi senyum kecil.
Rayfa POV
Entah mengapa aku ikut bahagia melihat sepasang adik kaka ini yang dari tadi ribut kecil mulu. Aku gak menyangka kalo mereka sehangat ini. aku juga tak tahu kalo rettala masih bangun. Tadinya aku mau masak sendiri gak tega kan kalo harus ngebangunin dia. Setelah aku coba satu suapan rasanya gak beda jauh sama buatan mamih 'enak'.
"Gimana ray enak gak?" tanya rettala yang mengaharapkan jawaban baik yang ku ucapkan. "Hmmm gimana ya" jawabku bercanda sebenernya enak banget.
"ihhh nyebelin deh, yaudah gak usah di makan" ucapnya merajuk, lihatlah wajahnya lucu sekali. "Tapi gue laper gimana dong" tanyaku yang masih bercanda. "Serah" jawabnya sewot. Aku hanya tertawa ringan kemudian kami bertiga menghabiskan nasi goreng yang enak banget itu dengan khidmat kemudian barulah kami tidur.
04.00
setelah aku merapihkan kamar aku berniat ke kamar mandi yang ada di bawah, aku hanya merasa gak enak memakai kamar mandi yang ada di kamar rettala apalagi itu kamar mandi cewek.
ketika aku membuka pintu kamar aku juga melihat rettala keluar kamar tapi dia tidak menggunakan hijab sepertinya dia belum sadar atau gak inget kalo aku masih ada di rumahnya. Ketika dia menengok ke arahku dia menjerit dan kembali masuk kamar. aku pun menjadi salah tingkah sendiri. aku hanya melihatnya beberapa detik, dan satu kata yang terlintas di benakku 'cantik' dengan piyama doraemon lengan panjang dan rambut yang di ikat asal walaupun aku gak lihat jelas karena kejadian itu begitu cepat.
ya allah semoga ini gak dosa bagiku atau bagi rettala. Entahlah aku merasa bahwa rettala itu wanita spesial mungkin karena dia tidak seperti sebagian wanita lainnya. Dia tahu kalo aku lihat dia tanpa hijab sebentar pun dia panik nya minta ampun, aku juga jadi salting padahal deeva jarang pake hijab tapi gak buat aku risih atau salting.
Itu rettala, beda dari yang lain dia istimewa.
Aku senang akhirnya bisa berteman dengan perempuan seperti itu, walaupun kadang dia suka gugup sendiri kalo kita lagi jalan berdua. oh ya sebenernya kak devan tidak sekamar dengan rettala dia lebih memilih untuk tidur di sofa sambil melihat pertandingan bola tapi sebenernya bola lah yang menonton kak devan tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
why me?
Teen FictionAku sadar aku tidak bisa seperti dia yang kamu inginkan. tapi aku mohon tengoklah aku yang jauh di belakangmu. tunggulah aku untuk mengejarmu, agar aku bisa sejajar denganmu. 10 tahun aku menunggu kamu. Ketika aku menyerah kau memberi ku harapan, ke...