PROLOG

267 60 23
                                    

Kepada dirimu
sang pemilik hati yang membuatku hanyut dalam arus kebahagiaan.
Kepada dirimu
Aku sedang terang-terangan merindu
Rindu ini tak pernah banyak bicara.
Hingga raga dan fikiran ini tak bisa diajak kompromi.
Hati ini masih tersesat dalam rimba kebimbangan.
Aku berulang kali dibuat tak berdaya hingga ketika Nurani ini mulai gemas aku pun mulai percaya bahwa diwaktu itu hati ini telah menemukan jawabannya.
Di detik itu juga aku mulai mencintaimu.

Salam pembuka,Elang Erlangga.

R A S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang