|5|Janji.

95 45 8
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

SELAMAT MEMBACA! 💙

___________________________________________

Sulit buat gue paham arti ini semua.
Hingga gue baru sadar rupanya gue udah jatuh sejatuh-jatuhnya dalam hati lo.

***

ELANG ternganga sesaat setelah Aruna melewati satu persatu anak tangga, setengah jam kemudian.

Dandanan Aruna terlihat natural, tapi tetap tak akan menghilangkan kecantikannya,ditambah dengan penampilannya yang mengenakan dress warna putih serasi dengan jaket putih yang dipakai Elang padahal mereka tak janjian, tak lupa rambut Curlynya yang dibiarkan tergerai, membuat gadis itu terlihat Cute dimata Elang.

Tunggu! Elang mengerjapkan matanya dan menggeleng untuk beberapa saat,  ketika tersadar ia tengah menikmati penampilan Aruna malam ini.


Aruna yang dilihat sebegitunya oleh Elang hanya menunduk malu, ia menyesal seharusnya tadi ia tak usah berpenampilan berlebihan seperti ini.Entah kenapa tadi saat tau akan diajak pergi oleh Elang membuatnya panik memilih pakaian, padahal biasanya tak begitu.

"E-Elangg...ada yang salah sama penampilan gue?" tanya gadis itu lirih.

"Enggak kok, lo cantik!"Gadis itu hanya tersenyum canggung mendengar pujian Elang.

Entah kenapa jantungnya kembali berdebar, bahkan berdetak lebih kencang membuat Aruna risih ia tak mau Elang tau kalau dirinya tengah gugup.

" Nak Elang, mau langsung berangkat?"tanya Tyo yang duduk disebelah Elang.

"Iya om, pinjem Aruna sebentar ya.."

"Oh silahkan, tapi inget jaga Putri saya dengan baik dan jangan pulang larut!" pesan Tyo.

"Beres om!"

****

SEPANJANG perjalanan menuju  D'Cafe Elang tersenyum didalam Helm full face-nya. Beberapa kali lelaki itu melirik kebawah di tempat dimana pinggangnya yang kosong telah dihinggapi dua tangan panjang Aruna.Entah senyaman apa yang gadis itu rasakan sehingga masih betah menumpukan tangannya disana.

Ini suatu keajaiban bagi Elang ketika Aruna memeluknya erat dalam keadaan sadar begini.

Jarang sekali Aruna mau memeluknya dalam keadaan sadar, paling ketika Aruna memeluknya berarti ia tengah tertidur dimotor.Bahkan terkadang lelaki itu harus memaksa Aruna untuk berpegangan agar gadis itu tidak terjengkang kebelakang.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan selama 30  menit mereka sampai ditempat tujuan.Elang memasuki motornya ke Area parkir.

"Run, lo masuk duluan aja nanti gue nyusul" ucap Elang sembari menstandarkan motornya sekaligus melepas helm-nya, diikuti oleh Aruna yang melepaskan kaitan helm-nya.

Gadis itu mengangguk lalu menaruh helmnya di atas motor." Lo seriusan mau traktir gue kan? Jangan bilang pajak jadian lo sama dedek gemes lo itu?!"tanya Aruna memastikan ada sedikit nada cemburu disuaranya.

Gadis itu melirik Elang yang tengah terkekeh setelah mendengar pertanyaannya.

Lelaki itu mengelus kepala Aruna dengan lembut."Sssts lo itu sahabat gue lebih penting dari apapun, gak ada kaitannya sama Bela."

R A S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang