|9| Memasak Bersama.

94 26 14
                                    

Asalamualaikum semuanya.. 🤗

Alhamdullilah ‘RASA’ bisa Update hari ini.Jangan lupa untuk budayakan Vote sebelum membaca😂 gampang kok tinggal pencet bintang ⭐dipojok kiri..

HAPPY READING GAES!!💚

_________________________________

[Ost.Jaz- Berdua bersamamu]

“Percayalah aku akan selalu bersamamu karena itu sebuah janjiku kepadamu...”

SEKETIKA  matanya membola ketika melihat Aruna sedang dipapah oleh Bian, wajah Aruna seperti sedang menahan sakit.

Ada apa ini? Kenapa dadanya bergemuruh hebat begini? Langsung saja Elang menghampiri mereka.

"Eh lu ngapain sih megang-megang Aruna! Minggir lo!" ucap Elang kesal.

Lelaki itu menatap Bian, tak suka.

"Aruna hampir jatoh dari tangga." ungkap Bian.

Sontak raut wajah Elang langsung berubah menjadi khawatir. Lelaki itu langsung menarik lengan Aruna dan mengecek tubuhnya, kali aja ada yang luka yang parah.

Dasar ceroboh! Sudah dibilang kalau jalan itu hati-hati, masih saja suka ceroboh.

Beruntung tak ada luka parah.

"Udah gak usah segitunya! Cuman kekilir doang." ucap Aruna ketika melihat raut wajah Elang.

"Lo bilang cuman? Run coba kalo–,"

",–Stop deh Lang! Buktinya gue gak kenapa-kenapa.Jangan lebay deh!" sela gadis itu kesal.

Itu karena gue khawatir sama lo Run, andai aja lo tau itu!

"Gue capek mau pulang!" ujar Aruna.

Elang mengangguk lalu menoleh pada Bian."Makasih udah nolong dia.Sekarang kita temen kalo ada apa-apa jangan sungkan bilang ke gue, siapa tau gue bisa bantu."ucap Elang tersenyum sembari menepuk pundak Bian.

Lelaki itu hanya diam ketika mendengar kata teman terucap pada bibir Elang.

Sebegitu mudahkah dia bisa mendapatkan seorang teman?

Setelah apa yang dia perbuat dimasa lalu, apakah dirinya masih pantas untuk mendapatkan seorang teman?

Entahlah untuk kali ini hati Bian menghangat kala mendengar itu.

Lelaki itu mengangguk."Sama-sama."

**

BIAN baru saja pulang dari sekolah.Ia langsung menjatuhkan dirinya di atas sofa ruang tamu Apartementnya.Lelaki itu mengusap wajahnya dengan kasar.

Nafasnya memburu tak karuan.

Bian tidak tau harus bagaimana sekarang, lagi-lagi peristiwa dua tahun lalu kembali berputar diotaknya.

R A S ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang