9. She realized

175 25 0
                                    

Jimin menuntun Mina menuju rumahnya.
Bukan tanpa maksud, tapi Mina meminta jimin ke rumahnya untuk mengganti pakaiannya karna nanti malam mereka akan pergi ke wonderland.

"Ada siapa dirumah?", Jimin menatap gadis disampingnya.

"Eum..ada okaa-san aja sih, otou-san kerja pulangnya malam"

Jimin mengangguk paham dan ber-oh saja.

"Udah sampe nih", ucap Mina yang sekarang menghadap jimin.

"Astaga jidi, deket banget sih min", jimin sedikit terperanjat setelah tau rumah Mina sangat dekat dengan apartment nya.

"Aiish ternyata reaksi kamu ga jauh beda ya, aku juga sama awalnya kaget jim haha", jelas Mina disertai tawanya ketika mengingat reaksinya sendiri saat sampai di apartment jimin yang ternyata sangat dekat dari rumahnya.

"Haha, udah udah hayu masuk ntar kita telat ke wonderland nya", jimin mendorong punggung Mina pelan untuk masuk ke rumahnya.

"Ani, kamu juga harus masuk", tolak Mina langsung balik badan dan menarik tangan jimin.

"E-eh? gapapa nih aku masuk?", Jimin seperti ragu untuk memasuki rumah Mina.

"Haha ngomong apaan sih, ya jelas bolehlah", Mina hanya tertawa pelan.

Jimin pun luluh dan menuruti Mina untuk menemaninya masuk ke dalam rumah.

"Aigoo..minaa kau benar-benar sudah dewasa sayang sampai bawa seorang lelaki masuk haha", ucap ibunya Mina menggoda Mina saat mereka baru masuk.

"Aih okaa-san...", Muka Mina mulai memerah.

"Annyeong t-tante..", ucap jimin menyapa ibu Mina dengan ragu karna tak tahu harus memanggilnya apa.

Mina menutup mulutnya, berusaha agar tawanya tak terdengar oleh mereka karena tingkah jimin yang lucu.

"Aigoo ramah sekali bocah ini minaa, siapa namanya?", Ibu Mina bertanya kepada anaknya.

"Jimin bu, park jimin", jimin merasa harus memperkenalkan dirinya sendiri di hadapan ibunya Mina. Diapun menunduk dan memperkenalkan dirinya.

"Ah jimin..", ibu Mina mengangguk dan tersenyum lebar.

"Panggil saja ibu, atau okaa-san, atau apapun itu. Asal kau nyaman", lanjut ibu Mina mengusap pelan kepala jimin sambil tak menghilangkan senyum dari bibirnya.

Mina melihat jimin sedikit menunduk, seakan mengerti jimin tak nyaman diperlakukan seperti anak kecil Mina pun berinisiatif menghentikan perbuatan ibunya.

"Okaa-san...jimin-ah bukan anak kecil lagi", Mina menarik pelan tangan ibunya dari kepala jimin.

"Hahaha ibu mengerti sayang, tapi lihat...pintar sekali kau menemukan pasangan yang menggemaskan seperti jimin", ibu Mina tiada hentinya menunjukkan perasaan gembira ketika mina membawa seorang lelaki ke rumahnya.

Jimin dan Mina saling tatap beberapa detik saat ibunya Mina mengatakan bahwa jimin adalah pasangan mina, namun setelahnya mereka saling mengalihkan pandangannya. Saling menyembunyikan wajah merah padam masing-masing.

"Eum..okaa-san, aku ingin minta izin untuk membawa mina ke wonderland malam ini. Boleh?", Jimin mengucapkan kalimatnya hati-hati.

"Eoh? Kalian akan keluar ke taman bermain malam itu? Berdua saja?", Tanya ibu Mina memastikan.

"Aniya okaa-san, chaeyoung dan pacarnya bang suga akan ikut bareng kita", Mina menjelaskan.

"Arra...baiklah kalau begitu, okaa-san percaya padamu jiminie", ibu Mina memegang pundak jimin dan kembali tersenyum, tanda izin jimin telah diterima.

Promise;Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang