* Tap tap tap*
Dentuman kaki Park Yun Hee yang tergopoh-gopoh dari kamar mandi menuju lemarinya mencari toga."Kenapa Eonni tak membangunkanku? Dimana togaku? Aku sudah terlambat." Rengek Yun Hee sembari mengobrak abrik lemari pakaiannya. Ditariknya tiap lipatan baju berwarna hitam berharap menemukan toganya.
"Ya! Yun Hee-ya, aku sudah menendang kakimu berkali-kali, togamu sudah aku cuci rapi disini. Cepat sini, sarapan."
Sembari melahap sandwich dan meminum peach tea racikan khas neneknya, Song Na Ri mengecek jobsheet untuk karyawan hari ini.Sambil cekikikan Na Ri menahan tawa, dia sudah bisa memperkirakan kalau sepupunya yang ceroboh akan berakhir seperti ini.
"Makanya aku memajukan jam di handphone dan weker mu 1 jam. Ide cemerlang kan? hihi." Bisik Na Ri.
"Na Ri eonnie, aku pinjam sepatumu ya, aw....hey!" Teriak Yun Hee yang terjatuh dari beberapa anak tangga terakhir dari lantai 3 menuju lantai 2, meringis menahan sakit.
"Apa perlu aku buatkan perosotan khusus? Aku khawatir tangga disini lama-lama runtuh meladeni tarian aneh kakimu." Sahut Na Ri yang sibuk menyiapkan sketsa untuk koleksi baru butiknya.
"9,10,11,12.. akhirnya selesai." Gumam Na Ri sambil merapikan kertas dan mengangkat dua tangannya sepersekian detik untuk peregangan alih-alih merayakan kebebasan lengannya.
"Eonni ayo berangkat sekarang, aku sudah telat.. auuwuuwuu!!" sambil memakan sandwich dan menenteng make up box favoritnya, Yun Hee berlarian dengan rambut sedikit acak-acak an.
"Kau bicara apa? Kau tidak berdandan? Mustahil." Seru Na Ri berjalan santai membawa piring kotor ke tempat cuci piring.
"Tunggu, 10 menit lagi karyawanku datang. Duduklah, minum teh mu selagi panas dan kita masih punya waktu 30 menit untukmu dandan."
"Hey, eonnie. Micheosso? Ini sudah jam 8 kurang 10. Wisudaku jam 8. Butuh jet pribadi untuk tepat jam 8 aku sampai di kampus. Ayolah eonnie, aku dandan di mobil." Rengek Yun Hee menunjuk jam di handphone nya diiringi hentakan kaki ditempat berkali-kali.
"Mianhae, Yun Hee-ya. Eonnie sengaja memajukan jam mu. Aniya, harusnya kau berterimakasih." Na Ri berdeham menyembunyikan tawa kecil rapi.
"Eonniiiiiii !!!!!!!!" teriak Yun Hee membanting ransel dan make up box nya.
Ketukan pelan diiringi suara nyaring dari lantai 1 yang notabene butik Na Ri, "Selamat pagi, Eonni, Yun Hee~ya." Sahut Eun Hye dan Yoo Ra, karyawan Na Ri.
Na Ri beranjak merapi kan baju dan membawa tumpukan map turun kelantai satu untuk melarikan diri mengabaikan omelan Yun Hee.
***
Setelah rentetan murid baris bersalaman dengan rektor, sambutan, dua lagu dari TxT, dan bacaan doa. Akhirnya Yun Hee bernafas lega. Barisan pun dibubarkan, lautan manusia berdesakan menuju pintu keluar.
"Permisi...aw.." Disaat terjepit Yun Hee melihat sahabatnya berdiri cafetaria yang disediakan bagi wisudawan.
Jeon Jungkook menahan senyum kecilnya melihat sahabatnya sedang berlari cepat kearahnya. Jungkook tau sepertinya Yun Hee sedang kesal dari guratan dahi dan ekspresi merengutnya.
"Something wrong, Miss Pororo?" tanya Jungkook setelah Yun Hee berada didekatnya.
Yun Hee menggeleng.
"Are you sure?" tanya Jungkook sekali lagi.
"Beri aku kesempatan bernafas dulu." Jawab Yun Hee pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Messy Peachy | JJK KTH
FanfictionIlustrator : @lelywee Writer : Vi and By "Yang benar saja, Jungkook memang ganteng, tapi dia masih bocah dan kejam. Sadar Song Na Ri." deham Na Ri gadis pemilik butik "Peachy". Disisi lain sepupu Song Na Ri, Park Yun Hee bergelut den...