"Ya!! Hote..ell??" Na Ri terpekik hingga beberapa orang di sebelah mereka menatap penasaran.
Jungkook dengan sigap membungkam mulut Nari dengan pelan dan tertawa kecil, namun Na Ri menampik tangan Jungkook.
"Jangan macam-ma..."
"Tunggu Song Na Ri, itu bukan hotel. Coba masuklah, aku bersumpah ini bukan seperti yang kau bayangkan." Jungkook masih tertawa.
Na Ri yang masih kebingungan, sontak kaget,"Ya! Aku lebih tua darimu. Empat tahun. Panggil yang sopan"
"Noo..na??" masih diselingi tertawa, "Shireo, kalau kau lebih tinggi dari Yun Hee baru aku panggil noona" , Masih menahan tawa dan membeiarkan sepasang matanya berkeliling .( Tidak mau)
"YA!!!!!!!!!!!!!!"
"Wae??"
Bayi ingusan kurang ajar.
Berani-beraninya dia..
Ya sudahlah, percuma.
batin Na RiNa Ri terdiam kesal menatap paras rupawan yang tersenyum di atas kepalanya, ternyata menatapnya juga.
Ini bukan pertama kalinya dia dibandingkan dengan Yun Hee,
terutama dalam hal tinggi badan. Yun Hee jauh lebih tinggi daripada Na Ri yang bertubuh mungil, tak heran beberapa orang salah menerka siapa yang dikira adik.Ponsel Na Ri bergetar, seketika memecahkan tatapan se ngit mereka yang seolah sedang mengamati lembar ujian, tajam. Cukup tajam.
Na Ri kembali terdiam dan ragu untuk membuka pesannya. Mata dan tangannya terhenti di layar terang yang kian menyematkan nama Ah yeon.
Seketika Na Ri ingin menekan tombol layarnya. Namun belum sampai menyentuh, ia menarik kembali tangannya.
Jungkook menatap Na Ri yang matanya kosong tertuju ponsel dan tangannya bergetar. Matanya terpantul kilatan bening berkaca.
"Ada masalah?"
Secepat kilat wajahnya berubah jadi serius namun diimbangi rasa khawatir. Sama sekali bukan ekspresi normalnya kepada wanita.Na Ri masih terdiam tanpa menghiraukan Jungkook.
"Ayo kita kesana" Sambil tersenyum, Jungkook mencoba menarik lembut tangan Na Ri.
"Ya, chak~kaman." suara Na Ri bergetar terbata dan mencoba melepaskan tangan Jungkook seakan mengisyaratkan bahwa dia butuh waktu untuk berfikir dan menata hatinya sebelum memenuhi kebutuhan perutnya yang beberapa waktu lalu menjadi prioritasnya.
"Ayolah" Jungkook tetap menarik lengan Na Ri lebih rapat dan menuntun pelan ke arah restoran di depan.
Setelah sampai di restoran, Jungkook mencari tempat yang tidak terlalu padat dan bising.
Alunan musik lembut menyambut kedatangan mereka, ditemani nuansa restorannya simple tapi hangat. Dreamy vibes dekorasinya memenuhi disekeliling ruangan. Ruangannya didominasi warna ungu dan penerangan remang. Papan promo dipasang didekat pintu masuk menyambut soft opening dari restauran tsb.
Aroma rempah melayang membuai setiap pengunjung yang berdatangan. Seluruh waitressnya ramah, berdiri beberapa di meja kasir dan beberapa berkeliling memakai seragam ala hotelier rapi.
Salah satu waitress perempuan cantik dan semampai tersenyum mendekati meja kami. Rambutnya dicepol rendah kebelakang, tersemat papan nama di bagian kiri seragamnya. Lipstik merah cantik menemani senyumnya yang tersalur indah.
"Selamat malam, silakan menunya.",
Perempuan itu melayangkan menu perlahan ke arah kami, namun tidak bisa dibohongi senyumnya berbinar dan matanya tidak bisa lepas dari Jungkook.

KAMU SEDANG MEMBACA
Messy Peachy | JJK KTH
FanfictionIlustrator : @lelywee Writer : Vi and By "Yang benar saja, Jungkook memang ganteng, tapi dia masih bocah dan kejam. Sadar Song Na Ri." deham Na Ri gadis pemilik butik "Peachy". Disisi lain sepupu Song Na Ri, Park Yun Hee bergelut den...