Pt.13 Bee coming

51 2 4
                                    


"Untuk pemesanan berapa orang Tuan?", tanya resepsionis hotel.

"2 orang." Jawab Jungkook.

Na Ri yang berada di sebelah Jungkook sedang sibuk mengecek tas, mencari e print bukti pembayaran pemesanan kamarnya dengan Yun Hee untuk ditunjukkan ke pegawai resepsionis.

"Kebetulan kami ada promo untuk paket honeymoon, discount 20% untuk.."

"Ha??aniya..", pekik Na Ri.

"Standart double room, with extra bed." Sela Jungkook seraya mengambil kartu dari dompetnya.

Na Ri seketika menggelengkankan kepalanya pada petugas resepsionis. Setelah e-print ketemu, Na Ri menyodorkannya pada petugas.

"Ah, maaf, saya pikir Tuan dan Nona datang bersama." Jawab resepsionis dengan terbata-bata.

"Terimakasih, Tuan Jeon. Silakan ini kunci kamar Anda. Silakan hubungi kami jika diperlukan." Resepsionis tersebut membungkuk sopan.

Jungkook mengambil kunci dan bergeser ke sebelah memberi tempat bagi Na Ri agar leluasa berinteraksi dengan petugas resepsionis.

"Silakan, Nona Song. Silakan hubungi kami jika diperlukan."

"Apa kami masih bisa memesan makanan siang ?", sela Jungkook.

"Maaf Tuan, jam makan siang sudah lewat 2 jam lalu."

"Oh, baiklah."

Sementara Na Ri menyelesaikan data administrasinya. Kemudian Jungkook mendongak lembar registrasi yang sedang Na Ri masukkan dan mulut Jungkook komat-kamit seakan sedang membaca sesuatu.

Setelah itu Jungkook dan Na Ri menaruh koper dan bawaannya masuk ke kamar mereka masing-masing.

Na Ri mencoba menghempaskan berat badannya merebah di kasur besar yang terlihat nyaman dan lembut.

Meski liburan hari pertamanya tidak sesuai rencana, mulanya Na Ri ingin berkeliling dan berkuliner dengan sang adik sepupu tersayang. Namun kecewanya terobati oleh aroma buih pantai dan pasir tadi pagi.

Sebenarnya pantai adalah salah satu tempat yang sering Na Ri dan Jimin kunjungi hampir di setiap liburan. Dulu setiap Na Ri mengambil hari libur, selain pulang ke halaman rumah keluarga besarnya dimana Neneknya tinggal, Na Ri juga selalu menyempatkan pergi ke pantai ditemani Jimin.

Rumah keluarga Jimin kebetulan satu kota meskipun agak jauh. Pertemuan awal mereka pun berawal dari pertemuan mereka di sebuah tempat kursus Bahasa Jepang di Seoul. Mereka dipasangkan di suatu diskusi dan mengerjakan tugas bersama karena berasal dari kota yang sama.

Dari sana, mereka sering bertemu dan bertukar nomor. Setelah itu mereka lost contact sampai tiba penerimaan mahasiswa baru ternyata mereka tak sengaja bertemu di acara MT perwakilan dari masing-masing Jurusan Seni.

Na Ri duduk di pojok tenda dan menjauh dari kerumunan karena selain pemalu juga dia tidak bisa minum terlalu banyak. Dan ketika gilirannya meminum ramuan seember sedang, layaknya pahlawan dengan lantang ada yang menarik baskom ramuan tersebut dan meneguknya sampai tak bersisa.

Jimin membisikkan, "Sebagai gantinya, ikutlah keluar tenda", sambil tersenyum hangat dan matanya yang menyipit.

Entah apa yang dipikiran Na Ri, ia hanya melayang mendengar ajakan Jimin yang sudah lama sebenarnya ia juga menaruh hati.

Di luar tenda, pemandangannya pantai demgan ombak yang tenang mengalun.

Perlahan Na Ri mengikuti langkah Jimin dari belakang,  karena malu ia hanya tertunduk mengamati tiap jenjang kaki Jimin dari belakang. Hingga Jimin berhenti di satu tempat, langkah kaki Na Ri refleks terhenti dan hampir saja menabrak punggung Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Messy Peachy | JJK KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang