"Morning, superman", sapa Yun Hee membangunkan Felix.
Felix menggeliat dan hanya bergeser tempat dan beralih ke sisi berlawanan dari Yun Hee.
Sambil menepuk-nepuk pelan punggung Felix, "Kalau bangun sekarang, Imo akan belikan chocho pie sekantung."
Sepersekian kilat, Felix mengangkat kepala dan berbalik, "Really, imo?"
Yun Hee mengangguk antusias.
Dari kejauhan Na Ri tertawa manis melihat tingkah keduanya. Kemudian Na Ri melanjutkan mengecek beberapa catatan daftar bawaan dengan koper untuk persiapan Felix pulang ke Busan pagi ini.
"Pinky promise, imo?"
Mereka berdua mengaitkan jari kelingking dan saling memamerkan senyum.
"Ja....Okay, sekarang Tuan superman dan Putri salju silakan mandi dan bersiap-siap. Sekarang sudah pukul 5, dua jam lagi kita berangkat." Sahut Na Ri.
"Siap Ibu Peri. " Jawab keduanya serentak.
Refleks mereka bertiga tertawa riuh saling bersahutan.
Felix segera beranjak dan menata tempat tidur sebisanya. Kemudian berjalan ke arah kamar mandi sembari membawa handuk Batman favoritnya.
Felix sudah terbiasa di didik mandiri oleh Ayahnya. Sejak setengah tahun lalu Felix jauh dari Ibunya. Ibu Felix menetap di Kanada karena pekerjaan dan Ayah Felix tidak ingin anaknya kelewat manja di rumah, meskipun ada Ara di rumah.
Na Ri dan Yun Hee dibuat terpukau oleh sikap jagoan Felix yang berusaha mengerjakan semuanya sendiri. Karena terakhir kali mereka bertemu waktu Chuseok tahun lalu, waktu itu Ibunya Felix masih tinggal bersama Felix. Na Ri ingat betul Felix masih merengek seharian meminta chochopie untuk bekal ke Daycare.
Rumah Yun Hee dan Na Ri sebenarnya juga di Busan, namun jaraknya jauh dari rumah Felix yang dekat dengan pesisir pantai.
Yun Hee sempat khawatir Na Ri akan teringat Jimin karena beberapa tahun terakhir setiap Na Ri pulang ke Busan, pasti diantar dan dijemput oleh Jimin.
Kali ini Yun Hee sepakat untuk tidak pulang ke rumah masing-masing dan hanya menghabiskan akhir pekannya untuk berlibur, menginap di hotel dan menikmati rangkaian Festival lampion serta berkeliling pantai.
Yun Hee yang mencoba menata ulang kasur dan selimut Felix dibuat kaget oleh suara dering ponselnya.
"Eoh, Somi~ya. Aku titip proposal yang ada di map kuning di meja kerjaku."
"Aku berangkat sekitar pukul 7, waeyo?" (Ada apa?)
"Eoh, aku sudah ijin Ddaepyonim kemarin."
"Eoh, gomawo."
"Bye, sampai ketemu hari senin. " Yun Hee mengakhiri percakapannya dengan Somi.
"Yas akhirnya aku bisa libur!" Sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas, Yun Hee bergumam sendiri.
Na Ri mendorong 2 koper Felix melewati Yun Hee, "Yun Hee~ya, tolong dorong koperku dan milikmu ke depan pintu ruang tamu"
"Ne, eonni."
Setelah ketiganya selesai bersiap dan sarapan, mereka bergegas mendorong koper masuk ke bagasi.
***
Taehyung mengacak rambutnya kesal setelah mendapat telefon jika kontraknya dengan seniman Han dibatalkan. Otak Taehyung masih mencari letak kesalahannya. Harusnya kontrak ini berakhir baik dengan pameran yang akan ia adakan sebentar lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Messy Peachy | JJK KTH
FanfictionIlustrator : @lelywee Writer : Vi and By "Yang benar saja, Jungkook memang ganteng, tapi dia masih bocah dan kejam. Sadar Song Na Ri." deham Na Ri gadis pemilik butik "Peachy". Disisi lain sepupu Song Na Ri, Park Yun Hee bergelut den...