Part 7 - Ayo keluar

40 1 5
                                    

Terlihat lalu lalang para pelanggan di Peachy boutique milik Na Ri. Hanya ada Yura dan Eun Hye yang melayani para pelanggan dari pagi, sementara Na Ri seharian tertunduk lesu di ruangannya.

Yura mengetuk ruangan Na Ri dengan hati-hati.

"Eonni, jam 17.00 ada meeting dengan Ms. Jung untuk gaun prawed dan jam 19.00 ada meeting dengan Ms Lee untuk fitting wedding dress." Yura mengingatkan.

"Okay, masih ada waktu 2 jam. Biarkan aku istirahat, bangunkan aku pukul 16.00." Jawab Na Ri lesu.

"Ne. Eonni yakin baik-baik saja? Atau apa perlu aku pending meeting hari ini?" Tatap Yu Ra sendu pada Na Ri.

Terdiam sesaat kilatan mata Na Ri berkaca-kaca, seketika ruangan senyap hanya dentuman musik dari arah luar ruangan samar-samar terdengar. Sebelum menjawab, Na Ri mencoba menghela napas panjang dan pelan.

"Aniya, nan gwaencahana.."  terdengar suara Na Ri bergetar, namun Na Ri mencoba menyelipkan senyuman kecil (Tidak, aku baik-baik saja).

Tiba-tiba suara dentuman kaki mendekat dan pintu ruangan Na Ri terbuka, membuyarkan semuanya.

"Eonni!! aku dapat 2 tiket gratis. Ayo kita nonton nanti malam." Yun Hee berlari menuju arah Na Ri dengan kegirangan.

Sementara Yura berpamitan keluar ruangan, Na Ri menghela nafas menjawab ajakan Yun Hee.

"Aku ada meeting jam 7 malam Yun Hee~ya."

Yun Hee mendengus kesal,
"Ayolah Eonni.. It's okay, tiketnya jam 8 malam kok, jadi masih bisa, please..ya,ya,ya?" Yun Hee menyengir kecil.

"Ha? Mana sempat. Kenapa tidak tanya dulu?" Sambil menyibukkan diri mengecek beberapa pola dan desain untuk besok.

Yun Hee mengangkat bahunya, "Mana aku tau, Eonni." Ujar Yun Hee sekenannya.

"Hm?" Selidik Na Ri curiga dan menghentikan kegiatannya sesaat. Biasanya ketika nonton berdua dengan Yun Hee pasti dia merengek meminta Na Ri yang booking tiket.

"Aku dapat tiket ini dari Jungkook, ini tiket nonton dari kakaknya. Tapi tidak terpakai, karena wanita yang di kedai kemarin tidak mau melanjutkan kencan buta selanjutnya hahahhaha." Yun Hee tertawa bangga seakan ia memenangi lotere.

Setelah kejadian di kedai kemarin, Yun Hee menceritakan banyak hal tentang temannya itu.
Kalau dia keluar dari rumah dan menggantikan peran kakaknya di setiap kencan buta di akhir pekan. Dan dia menuruti tawaran kakaknya untuk mengakhiri kencan buta di setiap pertemuan pertama yang diatur oleh kakeknya.
Itulah kenapa dia mendapat predikat pangeran pengusir dan dingin pada wanita.

"Dasar lelaki kejam! Yun Hee ya, harusnya sesama wanita kita iba." Na Ri tiba-tiba menghembuskan nafas jengkel dan matanya kembali berkaca-kaca.

"Eonni, aku paham. Maksudku bukan begitu..." Sambil menyilangkan tangannya, Yun Hee mendekat.

Tak lama kemudian Na Ri menunduk dan meneteskan air mata. Seketika Na Ri teringat akan Jimin yang meninggalkannya tiba-tiba dan tak ada kabar.

"Eonni..." Panggil Yun Hee, ia mendekat dan memeluk Na Ri. Peluh hangat terus menetes menyeka dua pipi rona Na Ri.

"Bagaimana ini, aku sudah mencoba menyibukkan diri tapi tetap saja aku memikirkannya."
Na Ri tak kuasa menahan air matanya dan menutupi mukanya yang bersandar di bahu Yun Hee.

"Eonni mian... Makanya ayo bersenang-senang dan lupakan lelaki kurang ajar itu",
Yun Hee menepuk pelan punggung Na Ri.

"Sebenarnya kemarin aku dapat kabar kalau dia ada di Jepang" sambil terisak.

Messy Peachy | JJK KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang