Secercah cahaya menerobos paksa tirai Na Ri,
Pantulan-pantulan cahaya yang masuk mulai menyapa ruangan,
Na Ri mencoba membuka mata namun hanya kaki dan tangannya yang bergerak.Na Ri punya kebiasaan yang aneh, sebut saja unik.
Sebelum tidur atau setelah bangun tidur Na Ri harus mengusap-usap telapak kaki dan tangannya pada bantal kesayangannya yang selalu ia bawa kemana-mana meskipun bermalam dirumah temannya.
Mungkin karena telapak kaki dan tangannya sering berair, Na Ri mencari permukaan yang bisa menyerap air atau keringat yaitu sarung bantalnya.
Terkadang kebiasaannya ia lakukan tanpa sadar pada kain atau baju yang permukaannya dingin seperti bahan katun atau chiffon.
Sering sekali ketika di luar ia mengusap telapak tangannya pada bagian lengan baju nya, bahkan tanpa sadar pada lengan baju teman-temanya.
Aroma embun pagi yang menyapa melalui jendela yang ia buka sedikit, meski segar dan cerah rasanya tetap ada yang ganjal.
Na Ri berusaha membuka mata untuk yang kedua kalinya. Matanya sembab hasil menangis semalam, dimulai dari sebuah pesan dari teman asrama kampusnya, Kim Ah yeon.
Na Ri ya,
Apa kabar?
Aku melihat Jimin di perusahaan tempatku bekerja,
Apa kau juga berada disini?
Ayo kita meet up dan pergi minum bersama.
Aku merindukanmu..Ingatannya tentang kejadian semalam dibuyarkan oleh alarm dan beberapa reminder dari ponselnya.
Semalaman Na Ri tidak bisa menghubungi Ah yeon.
Ah yeon hanya membalas
Aku sedang meeting, i'll call you back after work finish at afternoon.Jadwal Na Ri hari ini lumayan padat, making pattern di pagi hari dan beberapa appointment fitting dan measurements dengan klien.
Setelah mandi dan bersiap diri, menutupi matanya yang sembab Na Ri mencoba beranjak dan menuju lantai satu.
Menahan semua pikirannya yang sedang kalut, Na Ri mencoba menenangkan dirinya,
"Selamat pagi, semoga hari ini bersahabat." sambil menghela napas, Na Ri mencoba menguatkan dirinya sendiri.
***
Suasana Yun Hee sedang tidak baik saat ini, karena sekarang jam istirahat jadi Yun Hee pergi ke lantai atas untuk sekedar duduk dan menenangkan diri sambil memandang keadaan di bawah dari kaca.
Yun Hee memasuki ruangan yang ia ketahui dari Taehyung. Disini terdapat beberapa lukisan yang sengaja disimpan, tertata dengan rapi. Sebelum pembukaan pameran lagi, lukisannya disimpan disini, ini tempat yang aman kata Taehyung.
Yun Hee mempunyai koneksi masuk kesini karena Taehyung meninggalkan kunci ruangan padanya saat mereka membawa beberapa lukisan yang di dapat Taehyung saat lelang.
Yun Hee segera menutup pintu dan duduk dilantai. Moodnya turun gara-gara-gara meeting dengan seorang seniman tadi pagi, ia merasa kesal, marah, dan ingin menangis, terlebih tadi Yun Hee mendapat teguran dari Taehyung setelah meeting.
Yun Hee tertunduk dan menangis, mengepalkan tangannya dan meninju tembok ruangan.
"Tae..." Ucapnya ketika menyadari ada atasannya membuka pintu. Ia menutup mulutnya refleks.
Taehyung terlihat kaget karena melihat Yun Hee dengan kondisi seperti itu.
"Joesonghamnida ddaepyonim." Yun Hee menunduk dan segera berdiri.
"Gwenchana, kau boleh memanggilku Taehyung, lagipula hanya ada kita disini, ini juga jam istirahat." Taehyung tertawa, walaupun tidak ada yang lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Messy Peachy | JJK KTH
FanfictionIlustrator : @lelywee Writer : Vi and By "Yang benar saja, Jungkook memang ganteng, tapi dia masih bocah dan kejam. Sadar Song Na Ri." deham Na Ri gadis pemilik butik "Peachy". Disisi lain sepupu Song Na Ri, Park Yun Hee bergelut den...