"Jadi kakak negatif nih Dek?" Andira tersenyum masam mendengar nada sedih kakaknya itu.
"Kak Salsa jangan sedih gitu dong ayo semangat baru juga Dua Tahun pernikahannya banyak kok yang datang kesini udah 10 tahun gak hamil-hamil." Salsa tersenyum pahit lalu menyandarkan kepalanya pada suaminya yang sejak tadi hanya menggenggam tangannya.
"Kapan-kapan kakak mau cek deh." Andira membeku mendengar itu. Matanya menatap kakak iparnya dengan takut begitupun dengan kakak iparnya itu makin mengenggam tangan istrinya kuat.
"Kakak baik-baik aja kok emang belum rizki aja." Salsa menganggukan kepala acuh lalu menarik suaminya pelan keluar dari klinik adiknya itu.
Saat dimobil Salsa menatap jalanan. Dadanya terasa sesak tak kuat bernapas rasanya. Ini sudah dua tahun entah siapa saja yang menanyakan kapan ia hamil. Sudah ratusan kali saja.
"Kalau normal saja kenapa belum hamil juga!" Teriak Batin Salsa kesal. Tangan besar dan dingin itu menggenggam tangannya kuat. Salsa menoleh dan dilihatnya wajah suaminya yang bagi sebagian orang menakutkan ini.
"Jangan nangis yaa ... Gak papa kalo kita gak dapat anak." Salsa tersenyum, Perlahan dia mengusap pipinya yang entah sejak kapan ada jejak air matanya.
Salsa mendekat ke arah suaminya mencium ya sekilas lalu memeluk lengannya.
"Kita makan dulu, Yuk." Suaminya hanya menganggukan kepala dan membawanya ke restoran tempatnya sering makan.
"Kamu mau makan apa?" Tanya Salsa dengan suara ceria. Tapi suaminya hanya menggelengkan kepala pelan.
"Ok Pak kami mau makan Pasta yaa," pinta Salsa lembut dengan senyum manisnya.
"Iya, Bu," jawab pelayan itu hormat.
"Restoran Mas ini kan?" Tanya Salsa lagi. Suaminya kembali menganggukan kepala. Salsa tersenyum saja lalu menatap suaminya dan kini suaminya tengah menatap dalam ke dalam matanya.
Salsa tersenyum manis. Yaa suaminya yang sangat pendiam. Bahkan banyak yang mengatakan suaminya ini bisu karena dia sangat luar biasa pendiam. Tapi Salsa sangat tau di balik sifat pendiam itu ada cinta yang besar untuknya.
"Udah ini, Mas mau kemana lagi?" Suaminya hanya menggelengkan kepalanya. Salsa kembali tersenyum.
"Bukannya kemarin katanya mau cek Restoran yang ada di jakarta selatan. Katanya ada masalah disana." Kali ini suaminya menatapnya lama. Salsa tersenyum manis.
"Aku gak Papa, Mas. Nanti juga Mas pulang kan." Suaminya makin menatapnya lama. Salsa tersenyum meyakinkan. Barulah suaminya itu menganggukan kepala. Yaa hampir setiap ini bertahun-tahun suaminya yang jarang bicara itu selalu menyampaikan suara lewat mata dan anehnya dia mengerti.
"Hati-hati Mas," ucap Salsa dengan senyum manisnya. Suaminya hanya menganggukan kepala. Saat Salsa akan berbalik tangannya ditahan oleh seseorang.
"Kenapa?" Tanya Salsa heran karena tadi suaminya ini sudah masuk ke dalam mobil.
Salsa terdiam saat suaminya tiba-tiba memeluknya erat.
"Cinta kamu," bisiknya lembut. Salsa tersenyum mendengar dua kata itu.
"Salsa juga Cinta banget," balasnya pelan. Suaminya menarik diri lalu menatap matanya lama.
"Jangan menangis!" Itulah kata yang bisa Salsa tangkap dari mata suaminya ini. Perlahan Salsa menganggukan kepala.Setelah yakin Salsa tidak apa-apa barulah suaminya itu pergi. Salsa tersenyum.mengiringi kepergian suaminya.
Saat mobil suaminya benar-benar hilang dari pandangan Salsa berlari cepat ke arah kamarnya.
Dengan dada yang luar biasa sesaknya Salsa menangis tersedu-sedu. Sungguh ini sangat menganggu.
"Kenapa...?!" Tanya Salsa entah pada siapa. Air matanya masih tak mau berhenti. Yaa dia harus menangis sekarang karena saat suaminya pulang dia tak akan bisa menangis.
"Kenapa?! Aku sangat menginginkan seorang bayi!" Salsa kembali menangis tersedu-sedu meratapi pahitnya kenyataan.
Greb!
Salsa tersentak saat merasakan pelukan dibelakangnya. Dengan lemas Salsa hanya bisa berbalik lalu memeluk sosok yang memeluknya ini erat."Gak papa. Gak papa." Salsa makin menangis keras mendengar suara suaminya. Bagi suaminya tak apa-apa tapi baginya, baginya ini masalah!
"Aku cinta kamu," ucap Raky lembut di tengah tangis istrinya.
~~•••~~
Makasih buat yang udah mau baca 💜
RoseEdelweis
26 juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Bayiku (Lengkap)
Romance"Ibu belum Hamil," kata-kata itu mampir ditelinga Salsa yang sudah menikah hampir dua tahunan. Tak bisa punya anak adalah suatu kegagalan untuk wanita begitupun yang dirasakan oleh Salsa. Belum lagi tekanan keluarga dan masyarakat makin membuatn...