dua puluh dua : terjaga

1.6K 331 41
                                    


"Can i ask you something?"

Rose menoleh cepat ke jok mobil kemudi di sampingnya, dimana ada Mark yang sibuk mengemudi dan fokus menatap jalanan raya.

"Aku mau nanya." Mark mengulang pertanyaannya, tapi masih tanpa menoleh sedikitpun untuk menatap Rose.

Dia terlalu fokus mengemudi.

Rose berdehem menyahutinya dengan kepala yang mengangguk. Tak peduli jika Mark tak melihat anggukannya itu.

"Udah 7 bulan, dokter bilang 2 bulan lagi sekitar pertengahan kamu melahirkan dia. Gimana perasaan kamu?"

Rose diam sebentar, dan membuang mukanya ke luar jendela untuk memikirkan jawaban itu. Membuat kesunyian di dalam mobil meningkat dari sebelumnya.

Mark yang penasaran pun menoleh sekilas untuk melihat apa yang sedang dilakukan perempuan itu. Khawatir, dan sejujurnya takut jika pertanyaannya melukai perempuan itu.

"Rose?"

"Aku ngga sabar, Mark." Sahut Rose cepat dengan intonasi yang menunjukkan dia sedang bersemangat.

Mark menyunggingkan senyumnya dan bergumam dalam hati bahwa dia sendiri juga tidak sabar akan kehadiran bayi itu.

"Dery"

"Hendery, nama untuk dia kalau dia cowok." Sambung Mark, seakan-akan tahu Rose sedang bingung mencerna apa yang dia katakan sebelumnya.

Rose mengangguk-anggukkan kepalanya seraya ber-oh ria. Dia sedikit berpikir, itu nama yang bagus.

"Kalau dia cewek? Kenapa nggak sekalian cari nama buat bayi cewek juga?"

Mark hanya diam.

Karena pada faktanya yang akan lahir nanti adalah laki-laki. Bukan perempuan.

"Aku belum mikirin itu." Singkat Mark. Ya, sedikit tak suka dengan topik yang dia bahas saat ini.

Dia yang membuat topik sendiri, dia yang kesal sendiri.

"Gimana perasaan kamu Mark?"

Tanpa menyahut, Mark hanya menolehkan kepalanya sebentar.

"Aku udah 7 bulan, perasaan kamu gimana?" Rose memperjelas pertanyaannya lagi.

"Aku ngga sabar." Singkat Mark.

Entah kenapa Mark menjadi tidak bersemangat sekarang.

Dan suasana kembali sunyi, tak ada yang bersuara sedikitpun. Hanya terdengar musik radio yang terputar di mobil Mark.

Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Terutama Mark, dia hampir gagal fokus menyetir karena otaknya yang sudah penuh dengan pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada Rose.

"Kalau bayi itu udah lahir dan ternyata mirip sama orang yang kamu kenal. Apa yang bakal kamu lakuin?"

"I mean, bukan aku. Tapi mirip orang lain yang kamu kenal." Sambung Mark kemudian.

Mark sedikit lega setelah berhasil melontarkan pertanyaan itu pada Rose. Pertanyaan itulah yang membuatnya hampir gila setelah dia tahu bahwa bayi Rose nanti adalah laki-laki.

Mark ingin memastikan saja, karena to be honest Mark juga takut jika Rose mengetahui Yugyeom ternyata ayah dari bayi itu.

"Aku belum pernah mikir sampai kesitu, Mark. emang apa mungkin?"

Mark mendengar Rose mendesah berat, dari ekspresinya dia memang sedang bingung bukan main.

Pertanyaan Mark berhasil membuat dirinya berpikir dua kali lagi.

Bitter Sweet ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang