Kim yohan

160 13 0
                                    

Kamu menaiki tangga, berjalan perlahan dengan termenung.

.
.
.

Siapa, tuh? Tanya kamu dalam hati saat melihat dua mahluk berada dipojok tangga atas, yang agak sepi. Kamu melangkah perlahan, ingin melihat dengan jelas, siapa mereka dan apa yang mereka lakukan di sana.

Mata kamu terbelakak saat melihat ada siswa yang sedang berciuman. Tubuh mereka berdempetan. Tangan cowok itu melingkat di pundak si cewek, dan tangan si cewek melingkar di leher cowoknya.

"Astaga" kamu kagetlah mata suci kamu ternodai oleh dosa mereka, kamu bingung. Apakah harus melangkah dan memperjelas apa yang dilihatmu, atau kembali menuruni tangga dan pura pura tidak tahu? Tapi rasa penasanran mu begitu kuat.

Kamu ingin berjalan sedikit lagi dan melihat wajah kedua pelakunya yang menodai mata sucimu.

"Hyunbin?" Bisik kamu tersentak, sambil menutup mulutmu tidak percaya

Kedua matamu terbelakak melihat hyunbin dan yeri berciuman. Mulutmu mengaga lebar. Kedua tanganmu langsung membungkam mulutmu sendiri agar tidak menjerit

Kamu berdiri bagaikan patung manekin. Diam dan tak bisa bergerak. Jantungmu berdebar seperti lari maraton. Wajahmu pucat, kamu shock dengan apa yang dilihatmu. Ingin rasanya menangis. Atau berharap tuhan menutup matamu dan menjauhkanmu dari tempat itu sekarang juga.

Beruntung, Tuhan menggabulkan doamu! Seseorang menarik tanganmu. Orang itu membalikan tubuhmu untuk menghentikan penglihatanmu. Sekilas kamu melihat wajahnya wajah sang penyelamatmu itu. Yohan? Batinmu.

Tubuhmu berbalik. Keningmu mendarat di dada bidang yohan. Terasa jari jemari yohan di kepalamu

"Yohan" bisikmu. Air mata itu  tak tertahankan lagi. Akhirnya air mata mu menetes. Entah menangis melihat mantanmu berciuman, atau terharu karena seseorang menyelamatkan mu dari pemandangan menjijikan itu.

Ada kehangatan di sana. Tubuh yohan memberimu kehangatan jiwa. Bahkan detak jantungnya seakan memberikan kamu perlindungan

Yohan membawamu ke tempat yang tidak terlalu ramai. Kamu dibawa olehnya ke taman bekang sekolah yang jarang dikunjungi siswa. Sepi konon ada banyaj cerita seram disitu.

Yohan dan kamu duduk di bangku besi dekat pohon mangga yang sepanjang hidupnya tidak pernah berbunga dan berbuah. Pohon mangga itu brrdaun rindang.

"Nih....." yohan memberikan selembar kain berbentuk persegi berwarna baby pink. Terdapat dua garis berwarna putih dan gambar hati di sekelilingnya.

Kamu mengerucutkan bibirmu. Wajahmu basah oleh air mata, tapi kamu tak kuasa ingin tertawa melihat sapu tangan yang diberikan yohan, cowo seganteng yohan masaiya bawa saputangan warna pink sih.

" iya gue tau lo mikirin apa itu punya adek gue, punya gue basah jadi disimpen di rumah"

"Makasih...."

Saat kamu mengambil sapu tangan itu, tak sengaja kamu menyentuh ujung jari jari ujung tangan yohan.

"Nangis ya nangis aja gk usah sambil modus juga kali"

Kamu menghiraukan ucapannya

Masih terdengar

deru napas kamu yang naik turun tak beraturan

" maaf... maaf udah ngerepotin" ucapmu sambil menengelap airmatamu dengan sapu tangan yang diberikan yohan kepadamu

Kamu melirik wajah yohan sekilas.

" makasih ya, han? Kalo gk ada elo, mungkin gue udah jerit jerit tadi" ucapmu lemas

Yohan melirikmu. Hanya sekilas dan kembali memandang ke depan

"Gue cuma gk suka lihat mereka kaya gitu"

Ingin rasanya kamu bertanya, kenapa yohan menyelamatkanmu. Tapi mungkin itu bukan hal penting bagi yohan. Kamu mengurungkan pertanyaan itu

" han, boleh gk gue minjem bahu elo? Gue pengen nangis"

Yohan mengangguk
.
.
.
.
.

"Gimana udah tenang belum"

" udah han"

"Gimanapun, gue mau bilang makasih sama elo"ucapmu

" iya sama sama, yu balik ke kelas jangan nangis mulu"

" gk baik cewe cantik kaya lo nangis gara gara cowo playboy cem



hyunbin"

Kamu pergi meninggalkan taman belakang sekolah digandeng oleh yohan




End

Next cerita selanjutnya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next cerita selanjutnya ya

IMAGINE PRODUCEX101Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang