Setelah makan malam beberapa hari yang lalu, orang tua Oriel terlihat lebih diam dari sebelumnya. Membuat Oriel penasaran akan tingkah laku kedua orangtuanya.
Karena pikiran negatif yang menghantuinya, Oriel pun berjalan menuju kamar abangnya.
"Bang" Tanyanya pada Ozza yang kini sedang bermain game di hpnya, jika biasanya ia akan bertanya pada Ozzie, kakaknya yang tegas dan bijak, kini ia bertanya pada Ozza karena Ozzie sedang pergi bersama teman-temanya.
"Hm"
"Bang"
"Ha"
"Bang Ozza"
"Apa sih adek gue tersayang, berisik tau gak"
"Hehehe, gue mau tanya dong"
"Apaan"
"Matiin dulu hpnya"
Tidak ingin berdebat lebih lama dengan adiknya, akhirnya Ozza mematikan hpnya.
"Mau nanya paan?"
"Mama papa kenapa?"
"Kenapa apanya sih?"
"Mereka lebih banyak diam dari biasanya"
"O-oh em itu...salah satu saham papa hampir bangkrut, iya bangkrut" Jawab Ozza dengan gugup membuat adiknya yang super peka mengetahui bahwa ia sedang berbohong.
"Bang, lo tau gue orangnya gampang peka apalagi sama lo"
"Aishhh, gue gabisa jawab" Katanya karena ia tidak ingin menyakiti hari adiknya yang baru pertama kali fall in love lagian apa yang didengarnya belum tentu benar.
"Bang plis, gue janji ga bilang siapapun"
"Tetep aja adekku tersayangg, gue gabisa bilang"
"Apa bang Ozzie tau?"
Seketika Ozza terdiam bertanya-tanya dalam hati tentang pertanyaan Oriel yang perlu diketahui.
"Gue gatau dia tau apa engga" Dia yang dimaksud adalah Ozzie, saudara kembarnya.
"Apa ini ada sangkut pautnya sama gue?"
"Gue pikir begitu" Jawab Ozza.
Mendengar itu, akhirnya Oriel pergi dari kamar abangnya dan kembali ke kamarnya
Apa yang disembunyiin dari mama papa, ya Tuhan. Kenapa perasaan gue gaenak.
Hari-hari berlalu, Oriel dan Oliv terlihat semakin dekat walau ada sedikit pertengkaran kecil yang membuat mereka semakin dekat.
Selama di sekolah Oliv selalu menjadi langganan guru BK karena ia hampir setiap hari masuk ruang BK bersama kedua sahabatnya, tentunya Alana dan Adiba.
Murid-murid sekolah sudah biasa dengan tingkah mereka bertiga, tapi mereka tidak pernah kelewat batas sampai membully murid lain.
Justru yang kelewat batas ialah seseorang yang sekarang sedang memeluk lengan Oriel dengan agresifnya.
"Lo bisa gak sih berhenti gangguin gue" Kata Oriel sambil menghempaskan tangan Queena dari lengannya.
"Kamu tau kan aku gak bisa jauh-jauh dari kamu, El"
Jijik, batin Oriel dan kelima sahabatnya.
"Lo kenapa sih gangguin gue? lo kenapa sih ngebully murid-murid disini? jangan mentang-mentang orang tua lo salah satu donatur sekolah ini lo bisa ngebully murid lainnya seenak lo!" Kata Oriel karena muak dengan segala kelakuannya selama di sekolah, terutama kelakuannya kepada Oliv.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine; sekarang dan selamanya
Teen Fiction⚠warning⚠ -----gxg----- Up kalo mood ya gais hehe. Oriel Alaska Ananda Gardapati, siswi yang terkenal pandai dalam bidang akademik dan non akademik dan memiliki aura tersendiri saat melihatnya. Cuek, dingin, muka datar adalah sifat Oriel tapi walaup...