Dengan wajah yang serius dan penuh wibawa, Reynold memulai meeting ya dengan beberapa petinggi di perusahaannya. Ia ingin mendengar dari mulut mereka sendiri masalah apa yang terjadi di perusahaannya. Walaupun Reynold tahu sumber masalah ini adalah karena ulah Orion tapi ingin mendengar penjelasan dari pihak lain agar bisa mendengar dari berbagai perspektif.
"Selamat pagi semua. Pagi ini saya memanggil kalian semua karena ingin mendengar penjelasan tentang masalah yang sedang terjadi di perusahaan. Pak Hadi sudah sedikit menjelaskan pokok permasalahannya. Tapi saya ingin mendengar penjelasan dari kalian semua. Jadi saya ingin mengambil keputusan yang terbaik agar masalah perusahaan ini bisa segera teratasi." Kata Reynold serius
Dalam meeting itu tentu saja ada Pak Hadi yang merupakan perwakilannya di perusahaan ini ketika ia tak bisa hadir ke kantor.
"Maaf sebelumnya pak. Masalah yang perusahaan hadapi saat ini karena Pak Orion mengambil uang perusahaan secara sembunyi-sembunyi." Kata Pak Roni salah satu manager keuangan perusahaan ini
"Apa maksud Pak Roni?" Tanya Reynold
"Pak Orion salah dalam melakukan perhitungan dalam sebuah tender. Dan akibat kesalahan itu perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar." Kata Pak Roni menjelaskan
"Berapa besar kerugian yang kita alami? Dan kenapa sebelum Orion menerima tender ini tidak ada yang memberikan masukan jika tender ini tidak menguntungkan perusahaan." Tanya Reynold yang mulai memijat pelipisnya karena lelah
Ya lelah karena sikap Orion yang selalu sembrono dalam mengambil keputusan. Ini sudah ketiga kalinya Orion melakukan kinerja yang merugikan perusahaan. Dan sepertinya Orion tak paham juga karena sudah membuat perusahaan mengalami kerugian.
"Maaf pak. Kami semua sudah memberikan pendapat pada Pak Orion bahwa tender ini sebaiknya tidak usah di ambil. Tapi Pak Orion selalu menolak pendapat kami dan bilang jika disini beliau itu bosnya. Jadi hanya beliau yang bisa mengambil keputusan." Kata Pak Roni menjelaskan
Reynold benar-benar sudah hilang kesabaran sikap arogan Orion benar-benar sudah melewati batas. Mulai detik ini ia yang akan mengambil alih semuanya. Mungkin untuk sementara ia akan stay di perusahan untuk beberapa waktu. Ia harus memperbaiki kondisi perusahaan agar kembali ke kondisi yang normal
" Ok untuk beberapa waktu ke depan saya akan datang ke kantor dan menyelesaikan semua masalah ini. Saya minta semua laporan tentang tender apa saja yang membuat perusahaan merugi. Dan untuk sementara kita jangan ambil tender apapun dulu sebelum masalah kita selesai. Dan mulai sekarang semua keputusan ada di tangan saya. Jadi saya mau semua laporan yang berisi tentang perusahaan harus dikirim ke kantor saya." Kata Reynold memberi keputusan
"Baik pak." Jawab para petinggi perusahaan
Meeting pun selesai dan sekarang Reynold sedang berjalan menuju kantornya di ikuti Pak Hadi.
"Lagi-lagi Orion bikin ulah? Kenapa dia tak pernah bisa bersikap dewasa? Sikapnya benar-benar arogan." Kata Reynold marah
"Maaf tuan muda saya tidak bisa menghandel masalah ini. Tapi tuan Orion memang selalu bersikap seenaknya sendiri. Dia bahkan tak mau mendengar pendapatan dari para manajer." Kata Pak Hadi
"Ok Pak mulai hari ini saya mau semua laporan harus saya baca dulu. Dan saya yang akan mengambil keputusan bukan lagi Orion. Dan untuk Orion saya mau dia bertanggung jawab atas semua kerugian yang dialami perusahaan. Bila perlu blokir kartu kreditnya dan sita aset yang dia miliki." Kata Reynold memberi keputusan
"Baik tuan muda. Jadi tuan muda akan ke kantor mulai hari ini?" Tanya Pak Hadi
"Iya untuk sementara saya akan datang ke kantor. Dan tolong hubungin Putra kalau beberapa waktu ke depan ia akan vakum dulu nyanyi sampai masalah perusahaan membaik." Perintah Reynold
"Baik tuan muda akan saya laksanakan." Jawab Pak Hadi patuh
Tok...Tok...
"Masuk." Kata Reynold
"Maaf tuan muda mengganggu saya sudah membawa informasi yang tuan muda minta." Kata Maxi
"Mana Max." Kata Reynold bahagia
Maxi pun segera berjalan menuju meja kerja Reynold dan menyerahkan file yang Reynold minta.
"Ternyata perempuan ini melamar pekerjaan di perusahaan ini. Dan dari info yang saya dapat perempuan ini dapat rekomendasi dari Pak Andy HRD di kantor ini." Kata Maxi menjelaskan
Reynold pun membaca CV dan lamaran pekerjaan gadisnya. Ia tersenyum melihat jika gadisnya adalah seorang yang sangat pintar. Bahkan ia berhasil lulus sebagai lulusan terbaik dan melalui jalur beasiswa. Dan itu membuat Reynold bangga.
"Pak Hadi tolong hubungin Pak Andi untuk memanggil dia dan melakukan interview. Saya mau dia menjadi asisten saya selama saya mengerjakan pekerjaan kantor." Perintah Reynold
"Baik tuan muda akan saya laksanakan." Kata Pak Hadi patuh
"Rania Wulandari that your name babe. And in future you can be Rania Wulandari Johson." Gumam Reynold
Rania baru saja menikmati waktu istirahatnya sekaligus makan siang ketika hpnya berbunyi. HP jadul yang Rania punya ketika ia mendapat gaji pertamanya di coffe shop ini. Dan sampai detik ini HP itu masih setia menemani Rania. Sebenarnya Rania bisa membeli HP baru tapi menurutnya uangnya lebih baik di gunakan untuk kebutuhan panti saja. Hpnya yang sekarang juga masih bagus. Masih bisa ia gunakan untuk telepon dan SMS. Walaupun hpnya tidak bisa di gunakan untuk Internetan tapi baginya ini sudah lebih dari cukup.
Rania pun mengangkat telepon itu. Siapa tahu ada hal penting yang akan disampaikan.
"Halo." Sapa Rania
"Halo apa ini nona Rania Wulandari." Tanya seorang wanita di ujung telepon itu
"Iya betul saya Rania Wulandari. Maaf ini dengan siapa ya?" Tanya Rania balik
"Perkenalkan saya Rita dari Johson corporate. Saya mengundang Nona Rania Wulandari untuk melakukan interview pekerjaan besok jam 9 pagi. Apa nona bisa datang besok?" Tanya Rita dari Johson corporate
Rania kaget mendengar kabar jika lamaran pekerjaan yang tadi pagi ia serahkan sekarang sudah ada hasilnya. Ini merupakan sebuah keberuntungan bagi Rania. Apalagi ini Johson corporate yang merupakan perusahaan besar di negeri ini. Walaupun Rania tak yakin benar apakah ia akan diterima ataupun tidak. Tapi setidaknya ia harus mencobanya.
"Nona Rania." Panggil Rita di ujung telepon
"Ehh.. iya mbak besok saya akan datang tepat waktu. Dan terima kasih sudah memberi kabar." Kata Rania dengan ekspresi senangnya
"Baik. Kalau begitu saya tunggu kedatangannya besok. Kalau begitu terima kasih atas perhatiannya." Kata Rita yang lalu menutup teleponnya
Rania pun lompat-lompat kegirangan karena mendapat kabar jika ia besok akan melakukan interview pekerjaan. Apalagi perusahaannya bisa dikatakan sangat besar. Rania berharap bisa di terima di perusahaan itu. Ia akan melakukan pekerjaan sebaik-baiknya agar bisa terus bertahan di perusahaan. Karena seandainya ia bisa di terima di perusahaan itu otomatis gajinya akan jauh lebih besar daripada bekerja di coffe shop disini. Dan dengan gaji yang lebih besar, Rania juga bisa jauh lebih bisa membantu keuangan panti.
"Rania semangat!!! Kamu pasti bisa." Kata Rania menyemangati dirinya sendiri
"Pak Hadi apa permintaan saya tadi sudah dilakukan?" Tanya Reynold
"Tuan muda tenang aja. Saya sudah meminta pihak HRD untuk menghubungi gadis itu. Dan besok pagi gadis itu akan melakukan interview
"Ok. Makasi Pak Hadi. Oya Pak. Besok setelah dari HRD melakukan wawancara, saya mau di tahap terakhir saya sendiri yang akan mewawancarainya secara langsung. Karena saya mau menjadikan asisten saya." Kata Reynold memberi perintah
"Baik tuan muda akan saya sampaikan ke pihak HRD." Jawab Pak Hadi patuh
"Babe, see you tomorrow." Kata Reynold dengan senyum penuh artinya
Hmmmm... Kira-kira apa yang akan Reynold lakuin sama Rania ya? So SE you in next chapter
Happy reading
KAMU SEDANG MEMBACA
That fat girl is my wife
RomanceReynold Johnson penyanyi sekaligus actor papan atas di negeri memiliki sebuah rahasia besar dalam hidupnya. Di tengah kesuksesan karier ia harus menyembunyikan statusnya sebagai suami dari Rania Wulandari. Gadis gemuk yang berprofesi sebagai account...