Rania benar-benar sangat malu dengan bos yang ada di depannya. Bisa-bisa ia tertidur ketika merawat sang bos. Apalagi dengan lancang sang bos memindahkannya ke kasurnya yang sangat empuk itu. Apa sang bos tak merasa keberatan dengan badannya yang besar itu. Tapi Rania tak ambil pusing karena untuk pertama kalinya Rania tidur di tempat yang sangat nyaman sepanjang hidupnya. Tapi tetap saja ia malu ketika menatap wajah sang bos.
"Rania apa makanannya tidak enak?" Tanya Reynold
Saat ini Rania sedang berada di meja makan di apartemen bosnya. Tadi ketika bangun di meja makan sudah terhidang beberapa makanan untuk sarapan. Dan di meja sudah ada sandwich dan susu putih hangat dan secangkir kopi. Rania sempat bingung bagaimana sang bos tahu jika dirinya suka sekali susu putih hangat. Apa mungkin sang bos menyelidikinya?
Rania membuang semua pikiran itu dan duduk di meja makan milik sang bos.
"Apa kamu mau makan yang lain? Saya bisa minta untuk membuatkan makanan yang sesuai dengan selera kamu." Tanya Reynold
"Tidak usah pak ini saja udah cukup." Jawab Rania sambil meminum susunya
Mereka pun makan dalam diam. Karena Reynold memang sedang fokus dengan beberapa berkas yang dibawa Rania semalam. Sedangkan Rania menghabiskan sandwich beserta susunya.
"Apa jadwal saya hari ini?" Tanya Reynold
"Hari ini bapak tidak ada jadwal penting. Karena memang kemarin saya sengaja mengosongkan jadwal bapak karena bapak sakit. Tapi nanti malam ada undangan pesta ulang tahun pernikahan Bapak Erwin salah satu kolega bapak. Dan saya juga sudah meminta Maxi untuk mengantar bapak kesana." Kata Rania menjelaskan
"Ok. Dan untuk laporan yang kamu bawa kemarin sudah saya periksa semua. Tolong kasih ke Pak Hadi terlebih dahulu untuk dilakukan kroscek ulang agar tak terjadi kesalahan. Dan untuk acara malam ini saya mau kamu ikut saya ke tempat Pak Erwin." Kata Reynold sambil menatap wajah Rania
"Hahhhh. Saya ikut bapak ke acara Pak Erwin. Bapak bisa mengajak pacar atau teman bapak saja. Saya merasa ga cocok berada disana. Nanti malah bikin malu bapak." Jawab Rania menolak
"Pokoknya nanti malam kamu ikut saya kesana. Disana kita juga akan beberapa partner bisnis jadi saya butuh kamu untuk masalah pekerjaan." Kata Reynold final
"Tapi pak. Saya tidak punya baju yang pantas untuk datang kesana. Saya takut hanya membuat bapak malu. Bapak ga malu jalan sama saya yang gendut gini." Kata Rania mencoba menawar
Rahang Reynold mengetat ketika mendengar gadisnya berbicara tentang bentuk tubuhnya. Baginya Rania sangat sempurna di matanya. Dan ini salah satu cara Reynold untuk mendekatkan diri dengan Rania.
"Kalau masalah baju kamu ga usah khawatir biar nanti saya yang akan membelikannya. Dan saya ga pernah peduli omongan orang. Jadi malam ini kamu akan jadi partner saya kesana. Dan ini perintah Rania." Kata Reynold tegas
"Baik pak saya bersedia." Jawab Rania pasrah
Rania sudah tidak bisa menolak lagi. Apalagi ketika sang bos sudah berkata jika ini adalah perintah. Jadi mau tak mau ia harus ikut. Ia akan mencoba bersikap profesional. Ini juga demi perusahan.
Setelah sarapan selesai Rania dan Reynold kembali membahas beberapa urusan pekerjaan karena beberapa hari yang lalu Reynold harus meninggalkan kewajibannya sebagai CEO dan kembali menjadi Reynold yang seorang penyanyi.
Di sebuah salon tampak seorang laki-laki tampan dengan setelan jas formal yang begitu pas di badannya yang sixpack. Hasil kerja kerasnya di gym untuk membentuk badannya menjadi sixpack. Dan laki-laki itu adalah Reynold Johson. Reynold sedang menunggu Rania di make up karena malam ini ia akan pergi dengannya keacara koleganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
That fat girl is my wife
RomanceReynold Johnson penyanyi sekaligus actor papan atas di negeri memiliki sebuah rahasia besar dalam hidupnya. Di tengah kesuksesan karier ia harus menyembunyikan statusnya sebagai suami dari Rania Wulandari. Gadis gemuk yang berprofesi sebagai account...