7

5.2K 416 8
                                    

"Bu makasih buat makan siangnya. Sotonya enak banget." Kata Rania pada ibu penjual soto

"Sama-sama neng. Ibu senang kalau soto ibu enak. Dan semoga neng bisa di terima di kantor ini." Kata sang ibu mendoakan

"Amin. Makasi atas doanya ya Bu." Kata Rania tulus

45 menit yang lalu

"Selamat untuk kalian bertiga yang berhasil hingga tahap terakhir. Dan untuk tahap terakhir ini CEO Johnson Corporate langsung yang akan mewawancarai kalian bertiga." Kata Tiara menjelaskan

"Yang benar mbak kalau Reynold Johnson akan melakukan interview." Kata Lisa salah satu peserta yang diterima

"Iya. Pak Reynold akan mewawancarai kalian bertiga secara langsung. Karena beliau sendiri yang akan menilai dan memilih langsung asisten pribadi yang sesuai dengan kriteria beliau. Wawancara akhir akan dilakukan setelah jam makan siang. Dan untuk makan siang kalian bisa langsung menuju kantin perusahaan yang ada di lantai dasar. Kalian cukup menunjukkan kartu ini dan kalian bisa makan disana." Kata Tiara memberikan kartu khusus untuk makan siang

Rania dan kedua peserta yang lolos menerima kartu pemberian dari Tiara.

"Nanti tepat pukul 1 siang kalian sudah berada di sini. Dan nanti saya akan mengantar kalian ke ruangan Pak Reynold. Kalau gitu kalian boleh istirahat." Kata Tiara yang sudah berjalan meninggalkan ruangan

"Pokoknya gue harus dapat kerjaan ini. Gue harus tampil secantik mungkin biar bisa menarik perhatian Pak Reynold. Siapa tahu gue nanti bisa jadi isteri pak Reynold." Kata Donna salah satu peserta yang lolos

"Jangan mimpi loe. Mana mau Pak Reynold milih cewek krempeng kayak loe. Mending gue kemana-mana. Liat gue cantik, sexy, dan yang pasti gue bisa muasin Pak Reynold di ranjang." Kata Lisa vulgar

Rania merasa jijik mendengar perkataan kedua cewek itu. Apa mereka ga punya harga diri atau gimana. Walaupun dirinya kalah segalanya dari mereka berdua tapi ia masih punya harga diri. Baginya seorang wanita harus tetap mempertahankan harga dirinya. Jangan pernah terlihat murahan di depan laki-laki manapun.

"Hei gendut ngapain kamu ngelihat kami? Iri sama penampilan kami yang cantik? Jangan mimpi buat bisa jadi isteri Pak Reynold." Kata Lisa menyindir

"Ga kok mbak. Saya kesini cuma mau ngelamar kerja aja. Dan saya tak punya kepikiran sampai kesitu." Kata Rania sopan

"Bagus deh kalau loe sadar diri. Cewek gendut kayak loe ga akan pernah pantes jadi isteri orang kaya. Mending loe cabut aja dari sini. Karena pekerjaan ini hanya kami berdua yang akan ngedapetinnya." Kata Donna tak kalah sarkas

"Loe benar. Mana ada asisten pribadi seorang CEO penampilannya udik gitu. Mana badan Segede gajah gitu. Gue yakin Pak Reynold ga akan milih loe. Daripada loe sakit hati nanti lebih baik loe balik aja." Kata Lisa menghina Rania

Ingin rasanya Rania menampar kedua perempuan itu. Karena omongannya sangat merendahkannya. Tapi jika ia membalas omongan mereka dengan sama kasarnya, ia Sam saja seperti mereka.

"Makasi mbak atas sarannya. Tapi saya mau nyoba sampai akhir. Entah nanti mau di terima atau tidak yang penting saya sudah pernah mencoba. Hitung-hitung untuk pengalaman saya." Kata Rania dengan sopan dan tersenyum

Kedua wanita itu tampak marah mendengar balasan dari Rania.

"Terserah loe. Yang harus loe ingat karena kerjaan ini hanya buat gue." Kata Lisa meninggalkan ruangan itu

Dan tak lama Donna pun ikut pergi dan tinggallah Rania sendiri. Rania pun segera membereskan peralatannya ke tas dan segera menuju ke kantin. Karena ia memang sudah lapar.

That fat girl is my wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang