Married With Pscyhopath • Choi Soobin [HIATUS]

S2🌠06 °Kencan romantis

Siang itu satu kelas benar benar di beri tugas yang sangat menumpuk dari pak Yuta bahkan beberapa mahasiswa lain mengeluh ingin segera pulang akan tetapi tugasnya ini yang menghambat jam pulangnya.

"Anjir cape gue, pegel banget sumpah" protes Jaemin

"Ssst bacot banget lo Jaem" ketus Hendery

Aira maupun Soobin hanya menatap Jaemin sekilas lalu atensinya kembali fokus pada buku di depannya.

Setelah kejadian di lapangan tadi saat jam istirahat suasana di antara keduanya benar benar canggung, tidak seperti saat mereka menikah dulu.

Soobin sendiri pun kadang tidak bisa mengendalikan jantungnya yang terus saja berdetak dengan kencang itu.

"Ra, umm e-entar kamu sibuk gak?" tanya Soobin ragu

Aira menoleh, "Engga sih, kenapa?" tanya Aira kembali

Ah, Soobin bingung harus menjawab apa sekarang, pasalnya niat Soobin ingin mengajak pacarnya ini untuk berkencan tapi rasa ragunya muncul tiba tiba.

Aira menatap Soobin, menunggu jawaban dari pertanyaan Soobin tadi.

"Bin, kenapa? Muka kamu merah loh" kata Aira

"Ha? M-merah? Masa sih? E-engga lah" Soobin menutupi kedua pipinya yang tengah panas itu

Dan terdengarlah suara tawa dari Jaemin yang sangat keras, memang dasarnya Jaemin ini sudah di takdirkan menjadi manusia bobrok mau di apakan lagi.

"Mau ngajak kencan aja susah banget elah hahahaha" kata Jaemin

"Heh mulut lo minta gue jejelin bon cabe!" ancam Hendery

Jaemin kicep, pada akhirnya Jaemin bungkam dan melanjutkan tugasnya kembali.

Soobin merasa jantungnya berdetak kencang, begitupun Aira yang merasa suasana di antara mereka benar benar sangat canggung.

Ya lebih tepatnya saat Aira tau kalau Soobinnya ini berniat mengajak Aira berkencan.

Sungguh suatu keajaiban seorang Choi Soobin ingin mengajak Aira berkencan.

"Kamu mau ngajak aku kencan bin?" tanya Aira

"I-iya aku m-mau ajak kamu kencan, bisa kan?" jawab Soobin

Aira ngangguk pertanda Aira setuju dengan ajakan Soobin.

Kringggg🔔🔔🔔🔔

Bel pulang berbunyi, seluruh mahasiswa segera meninggalkan ruangan kelas dan menyisakan Soobin yang sedang menunggu Aira membereskan buku bukunya.

Entah Aira harus berpikir apa tentang Soobin tapi yang jelas Aira kagum akan kesungguhan Soobin yang berjuang untuk mendapatkan hati Aira yang sempat tertutup rapat itu.

Tapi sejak kejadian dulu lah kini Aira benar benar trauma menikah untuk kedua kalinya.

"Udah?" tanya Soobin