Siang itu Aira tengah membersihkan semua isi rumah yang sudah terlihat sama kumel dan juga kotor sekali.
Tok tok tok
Aira mendengar ketukan pintu lalu segera pergi menuju pintu depan karena memang hari ini di rumah sedang sepi dan Soobin? Ah pria tinggi itu masih tertidur lelap.
"Ya sebentar" teriak Aira
Aira membukakan pintunya dan melihat ada seorang perempuan yang membawa tas besarnya lalu tersenyum ke arah Aira.
Aira membalas senyumannya lalu mempersilahkan wanita itu untuk masuk.
"Maaf kamu siapa ya? Ada keperluan apa kesini?" tanya Aira sopan
"Nama saya Park Hana dan tujuan saya kesini ingin melamar pekerjaan sebagai pembantu disini" ucapnya
Aira diam sejenak, nama marganya sangat tidak asing bagi Aira.
Tunggu dulu sebentar ㅡ
Kali ini Aira teringat si pembunuh itu, Hyera.
Ah iya Aira teringat akan Hyera.
"Tapi kita ga ngerasa kasih low ㅡ"
"Sayang siapa yang da ㅡlo siapa?!"
Aira kaget melihat ekspresi Soobin yang sangat ketus, sama seperti bagaimana ketika Hyera memasuki rumah Soobin dan Aira.
Bukan apa apa tapi Soobin hanya ingin menjaga Aira dan juga melindungi Aira agar tidak terulang kembali bagaimana dulu Hyera membunuh anaknya secara keji.
"Bin, tenang dulu ini Park Hana dan dia mau kerja di rumah kita, boleh ya please" mohon Aira
"Gak! Gue ga percaya sama dia, gue yakin dia punya maksud ga baik dateng ke sini! Lo polos banget jadi cewe" bisik Soobin ke Aira
Aira menghela nafasnya pelan, mencoba memberi kode suaminya untuk tidak bersikap seperti itu, menurut Aira ini terlalu berlebihan.
Soobin berdecak kesal lalu pergi meninggalkan Aira dan juga Hana.
"Omongan suami saya jangan di masukin ke dalam hati ya, kamar kamu ada di pojok kanan ya, selamat beristirahat, Hana" ucap Aira
"Terima kasih, saya permisi" balas Hana lalu pergi
Aira langsung berlari pelan menuju ke kamarnya karena Soobin pasti masih sangat kesal dengan tindakan Aira tadi.
Aira masuk dan melihat Soobin tengah memainkan pisaunya yang sangat tajam itu membuat Aira bergidik ngeri.
"B-bin" panggil Aira ragu
Soobin menoleh dan menatap Aira kesal lalu berdiri ke hadapan Aira sambil memainkan pisaunya itu tepat di depan mata Aira.
Pikiran Aira sekarang adalah apakah Soobin mau membunuh Aira? Tidak mungkin kan.
Aira memundurkan langkahnya dan ㅡ
Bugh...
ㅡtubuhnya menabrak sebuah tembok besar, Aira mengerutuki dirinya sekarang dan juga memikirkan nasib dirinya saat ini.
"Mau kemana hm? Kok mundur, sayang" kata Soobin membisikan kata terakhirnya di telinga Aira
Aira mengedipkan kedua matanya beberapa kali, sial bagaimana bisa suaranya sexy seperti itu.
Maksudnya suaranya sangat berat dan juga sangat sexy.
"A-anu i-itu mau ke ㅡ"
"Ikut gue cepet!" Soobin menarik tangan Aira lalu mendorong tubuh Aira ke ranjang milik mereka
Aira ketakutan bukan main untuk saat ini, Aira hanya bisa memohon agar nasib Aira tidak sial di masa kehamilan Aira.
"Gue gak mau mati dulu dong jangan dulu di cancel bisa gak sih gue belom lahiran huaaaa" batin Aira
"Muka lo kek nahan boker haha gue gaakan bunuh lo kali, dasar pendek" Soobin mengusak poni Aira lalu tertawa pelan karena melihat ekspresi Aira yang ketakutan
Aira menatap Soobin dengan wajah polosnya itu lalu berjalan mendekati Soobin.
"Kamu marah ya karena aku izinin Hana kerja disini?" tanya Aira
"Gue curiga sama dia, lo lupa kasus Hyera? Di situasi yang sama tepatnya saat lo lagi hamil dan orang yang gak gue kenal datang secara tiba tiba" balas Soobin
"Tapi itu udah lama bin dan ㅡkak Hyera udah kamu bunuh kan terus apa kamu masih mikir Hana juga mau bunuh aku sama anak aku? Gitu maksud kamu?" tanya Aira lagi
Untuk kali ini Soobin diam, karena memang benar pirasat Soobin sangat kuat kalau Hana datang untuk tujuan yang tidak baik.
Apa salahnya bertindak waspada.
"Denger gue gaakan bahas ini lagi, feeling gue cewe itu dateng buat tujuan gak baik, terserah lo mau percaya atau gak tapi gue harap lo buka mata lo lebar lebar liat yang sebenernya! Gue cabut dulu" ucap Soobin lalu pergi
Aira mendengus pelan, lagi lagi Aira dan Soobin bertengkar bahkan Aira sangat merindukan moment dimana Aira dan Soobin yang sudah seperti anjing dan kucing yang tidak pernah akur.
Aira membaringkan dirinya lalu tertidur lelap karena lelah.
Sore itu Hueningkai tengah berjalan di sekitar rumah dan juga tidak lupa untuk memantau orang yang sejak tadi siang datang ke rumahnya.
Feelingnya sama seperti Soobin karena feeling Hueningkai sangat yakin tujuan Hana adalah menghancurkan Aira.
"Liat apaan lo? Minggir" ucap Beomgyu
"Liat deh bang cewe itu mencurigakan banget, kita harus lakuin sesuatu" kata Hueningkai
Beomgyu mengikuti arah mata adik bungsunya, "Jadi ㅡlo mau kita bunuh cewe itu supaya Aira aman? Gitu?" tanya Beomgyu
"Harusnya gitu tapi gue rasa kita harus tetep pantau cewe itu, gue gamau kak Aira kenapa kenapa, gue gaakan biarin dia sakitin orang yang gue cinta" ucap Hueningkai
Beomgyu mengerutkan dahinya, sejak kapan Hueningkai peduli dengan Aira.
"Jangan bilang dia suka sama Aira juga? Shit belum cukup apa gue saingan sama bang Soobin, bang Yeonjun sama Taehyun ck kenapa harus nambah sih!" batin Beomgyu kesal
Hai aku kembali:))))
Ada yang kangen?
Sepi tetep aku updt ya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Pscyhopath • Choi Soobin [HIATUS]
RandomMimpi apa gue dijodohin sama psikopat gila kaya dia - aira Nurut atau gue bikin gabisa jalan - soobin