"Apa-apaan ya, memang dia pikir aku hanya memiliki temen hanya dirimu saja Ell?." Kesalnya Chaerin sambil melempar kaleng minuman bersoda berwarna hijau ketempat sampah yang berjarak 1 meter disampingnya.
"Teman-teman? Siapa?." Tiru Chaerin saat mengingat dengan jelas ucapan yang keluar dari mulut Lee Tae.
Sungguh bukannya apa, dia memang tidak memiliki banyak teman layaknya lelaki itu, tapi ucapan yang keluar dari mulutnya seolah tengah mengejek dirinya. Apa dia pikir dirinya ini tidak memiliki cukup teman begitu? Sampai agak terkejut saat dia mengatakan ingin bermain dengan teman-temannya. Cih, tidakkah seharusnya dia tahu dengan siapa lelaki itu berurusan? Biar saja, dia akan buktikan bahwa temannya ada diberbagai tempat dan jabatan, walau tidak banyak setidaknya dalam satu Negri ini beberapa dari mereka mengetahui seorang Chaerin.
Angin yang berhembus membawa gesekan pada dedaunan disekitar taman yang mereka kunjungi saat ini, jam menunjukan pukul 8 malam, membiarkan diri untuk beristirahat dari acara makan-makan yang ia lakukan dengan Ellie ditempat yang tak jauh dari tempat kerja sahabatnya itu. Sebuah tatap yang sangat menganggu dirinya membuat Chaerin mendengus sebal, sudah hampir 15 menit Ellie terdiam memandangnya.
"Ada apa lagi, Ell? Kalau sudah kenyang jangan seperti orang pinter gitu." Sindirnya dengan Bahasa yang baik, walau Ellie sangat paham arti dari ucapan yang dikatakan Chaerin itu keterbalikannya.
"Bukannya gitu, dirimu benar tidak apa-apa?." Tanya serius Ellie yang disahuti dengan satu pukulan pada lengan kanan perempuan itu, "Apa kamu melihat luka dibadanku? Buktinya sahabat karib mu ini masih baik-baik saja tuh."
"Apanya yang baik, Itu luka dileher apa?." Kata Ellie sambil menunjuk luka yang sudah tertutup rapih dengan plaster berkarakter dino.
"Maksudnya, hanya luka seperti ini saja Ell, jadi nggak perlu terlalu dikhawatirkan." Perjelas Chaerin sambil membuka kaleng pada minuman soda yang dibeli dan meminum busa dari soda yang mencuat keluar dengan bersemangat.
"Ck, Aku nggak habis pikir sama Oma. Kenapa harus dirimu ya, Chaer?." Tanya Ellie sambil menatap langit malam yang dimana beberapa bintang bertaburan sebagai topping keindahan dari udara yang sejuk ini.
"Karena cuma aku yang bisa." Jawab Chaerin meniru jawaban Oma saat dia menanyakan hal serupa, ia menatap pada langit yang begitu luas diatasnya, "Sejujurnya aku sangat kesal dengan Oma, bagaimana bisa dia beri pekerjaan yang seperti ini Ell, walau aku mampu bukan berarti segala pekerjaan bisa aku lakukan dengan baik."
"Ayolah, dijaman ini siapa yang mau melakukan kepura-puraan dengan resiko yang begitu tinggi, mungkin aku bisa masuk penjara setelah semua ini selesai." Katanya sambil memiringkan badan menatap Ellie yang sedang fokus terhadapnya, "Walau aku tahu sebesar apa konsekuensinya diakhir, mau bagaimana lagi selain aku membiarkan semuanya terjadi sesuai dengan rencana yang Oma dan Lee Tae miliki. Lagi juga, aku tidak bisa tidak melakukannya, anggap saja ini adalah pengabdian terakhirku pada Oma atas semua jasa dia dalam mengurus dan membiayaiku selama ini."
Menahan air matanya untuk tidak keluar, Ellie memalingkan wajah saat setetes air matanya terjatuh dengan sendirinya, "Sialan lah, sedih sekali mendengarnya." Kata Ellie sambil mengelap air mata yang keluar, walau begitu dia terkekeh kecil setelahnya.
Hanya senyuman yang terukir dari birai Chaerin, sapu tangan yang dibawa ia berikan pada Ellie. Dia menghela napas kecil yang terasa sangat berat, benar katanya, ucapan yang dia katakana itu benar, memang seharusnya ia melakukan pekerjaan ini dengan baik karena mengingat Oma sudah menyelamatkannya dulu dari perjalanan yang dapat merenggut masadepannya.
Mengingat pada kejadian itu, membuat hatinya terasa sakit, ingatannya kembali muncul dengan sangat jelas berjalan layaknya film yang telah diputar tanpa bisa berhenti. Dulu, Chaerin kecil pergi dari desa dimana dirinya tinggal bersama dengan sang nenek untuk menghampiri Ibu dan Ayahnya yang berada di Kota.

KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Be (REVISI)
RomanceChaerin tidak pernah terpikir akan terjebak dengan pekerjaan yang berhasil membawanya masuk kedalam jurang kebohongan yang dibuat Lee Tae. Lingkaran hitam sudah terlalu dalam menariknya masuk, sehingga dia tidak bisa keluar dari tempat itu. Lee Tae...