Chaerin tidak pernah terpikir akan terjebak dengan pekerjaan yang berhasil membawanya masuk kedalam jurang kebohongan yang dibuat Lee Tae. Lingkaran hitam sudah terlalu dalam menariknya masuk, sehingga dia tidak bisa keluar dari tempat itu.
Lee Tae...
Chaerin menatap layar ponselnya tanpa mengedip, menunggu balasan dari seorang yang sedang ia hubungi. Ujung jari jempolnya ia gigiti, lalu decakan sebal tersalurkan membuat ia menghempaskan ponsel kesofa saat tak kunjung mendapati balasan. Kaki yang berselonjor ia tendang-tendang keudara, rasa jengkelnya benar-benar membuatnya kesal bukan kepalang.
Ayolah, ini adalah hari weekend, bukankah harusnya saat ini dia pergi bersenang-senang keluar untuk mencari udara segar? Mengapa Lee Tae tidak mengijinkannya pergi dihari libur bekerjanya ini? Memang apa yang harus dia lakukan lagi, dirumah ini semuanya terlihat begitu membosankan.
Mengambil bantal sofa, Chaerin menutupi wajahnya sambil berteriak kencang. Sungguh dia tidak bisa berdiam begini, kemarin satu hari full dirinya menelusuri rumah, pergi ke kebun, berlarian kesana kemari dilorong rumah ini, berenang, memetik bunga, mengubah tata letak lukisan, merecoki pelayan rumah dengan ikut membantu bebersih, sudah, semua sudah dia lakukan. Tapi, jika itu harus diulang dihari selanjutnya tidak akan ada kenikmatan dalam hidup apabila melakukan hal sama berulang-ulang.
Ting!
Ting!
Chaerin bangun dari posisi tidurannya, bahkan bantal yang menjadi tutupan wajahnya ia lempar sembarang. Tangannya dengan cepat mengambil ponsel, matanya mengerjap beberapa kali dengan senyum sumringah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yah, mau bagaimana lagi walau diluar dari ekspetasinya dia dengan langkah lebarnya berjalan menuju meja rias. Berdandan dengan gaya simpel, dirinya bersenandung kecil karena rasa gembira dihati. Tidak masalah, yang penting hari ini pergi keluar walau harus dengan Lee Tae.
Menatap kesekeliling kamarnya, entah mengapa rasanya sedikit berbeda seperti ada yang mengawasi. Mengedik bahu acuh, dirinya melanjutkan pergi keruang ganti pakaian dan menatap pada pakaian yang menggantung, jika dilihat dari pakaian yang lelaki itu kenakan hari ini difoto tadi, bukankah seharusnya ia juga memilih setelan yang senada untuk dipakai, sepertinya knit putih panjang dengan bros pita hitam akan ia padukan dengan blazer hitam sebagai luarannya, dibanding dengan rok ia akan memakai celana hitam saja agar tidak terlalu ribet, lalu heels hitam 2cm lebih baik untuk dia kenakan sebagai pelengkap stylenya.
Menatap tampilan dicermin, Chaerin bergumam. "Lihatlah perempuan dicermin itu, bukankah dia sangat mempesona!." Kemudian dia berlari menuju koleksi kacamata hitam yang dimiliki dan mengambil satu kacamata yang akan dikenakan.
"Woaah! Aku tidak menyangka dengan penampilan yang terlihat sempurna ini, luar biasa!." Katanya sambil bertepuk tangan 3 kali sambil bergeleng, betapa bangganya ia memiliki pesona yang terlihat begitu menawan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.