Chapter 2

334 33 10
                                    

"Bodohnya gue, terus gimana?"

"Kedodoran gapapa yang penting bajunya kering deh," ucap Hikaru dan Inoo yang sudah lelah.

"Eh gais, gua ke toilet dulu ya, kebelet nih," kata Yabu.

"Yuto mau ini!" Kata Yuto sambil memegang kaos oblong putih dan celana jins hitam.

"Ehm kalo yang itu kayaknya kedodoran banget apalagi celananya," bisik Yuya ke Daiki, yang dibisiki mengangguk mengiyakan.

"Jangan yang itu, itu jelek. Pake yang ini aja," Kata Ryosuke sambil mengambil baju yang amat sangat 'fashionable' dengan rumbai-rumbai dari lemari pakaiannya.

"Jiwa fashionnya udah ada sejak kecil ternyata," kali ini Daiki yang berbicara ke Yuya.

"Enggak mau, itu aneh! Yuto mau ini aja," Yuto tetap bersikukuh dengan kaos oblongnya.

"Yaudah, kalo gitu Lyo aja yang pake," dengan gaya sok, Ryosuke mulai memakai baju rumbainya itu. Namanya anak 3 tahun, tentu saja kesusahan memakai baju bermodel begitu. Sayang, kakak-kakak di sekitarnya ngga ada yang peka. Sementara Yuto sudah selesai memakai kaos oblongnya.

"Makanya, pake baju tu yang biasa aja nggak usah aneh-aneh," kata Yuto sok menasehati dan membantu Ryosuke memakai baju pilihannya.

Sementara itu Yabu yang sudah selesai dari toilet pun heran melihat penampakan 2 bocah dengan baju kedodoran.

"Aku udah cakep belom Yut?" tanya Ryosuke dengan centilnya.

"Nggak, kamu aneh! Kayak alien lumbai," jawab Yuto jujur.

"Kamu bilang aku aneh? Kamu tuh yang nggak ngelti fesyen,"

"Itu namanya fesyen? Kamu dali planet mana cih?"

"Ini tu kelen! Tlen maca kini, maca kamu ga tau?"

"Tlen buat alien di planet mana?"

Yabu yang paling waras pun tersadar dari tontonan yamajima barusan dan melerai.

"Udah-udah, cakep semua deh. Yuto sama Ryo sama-sama cakep. Udah waktunya makan nih, ke bawah yuk," kata Yabu sambil menggandeng Yuto dan Ryosuke.

"Woiii lu-lu sekalian mau ikut kebawah ato bengong aja di sini?" tanya Yabu kesal melihat teman-temannya yang hanya berdiri sambil bengong.

"Ehh iya Yab, maap maap," ucap mereka.

Sementara itu mereka lupa kalau sudah meninggalkan Chinen lebih dari 10 menit di bawah. Pemandangan yang indah pun 'tercipta'. Kaleng-kaleng cat bekas perayaan tahun lalu tumpah kemana-mana, kertas pesta yang berserakan, butir-butir gabus yang berhamburan, hingga kapas-kapas yang bertebaran. Sementara Chinen dengan polosnya duduk sambil memainkan kapas dan gabus di antara kekacauan tersebut. Sontak saja Yuto dan Ryosuke segera menghambur ke kekacauan itu dan ikut bermain bersama Chinen.

Yabu, yang pertama kali sadar dari kekagetannya segera berkata,

"Chinen... apa yang kau lakukan? Kenapa berantakan begini?!" yabu bertanya sambil tepok jidat.

"Kau tahu ini akan sangat sulit untuk dibersihkan! Butuh berhari-hari untuk membersihkannya!" bentak Hikaru.

Oknum yang dimarahi cuma diam saja. Tak lama, ia mewek dibentak begitu.

"Hei sudah-sudah kalian berdua, tak lihat mukanya sudah merah mau nangis begitu?" kata Daiki menengahi. Lalu ia menyuruh agar tiga anak itu keluar dari kekacauan supaya ia bisa membersihkannya. Tiga anak itu menurut, takut dibentak lagi oleh Hikaru. Mereka hanya duduk manis dan memperhatikan kakak-kakaknya membersihkan segala kekacauan yang ada. Sekitar 15 menit mereka membersihkan, terdengar suara gaduh di kamar Ryutaro. Sepertinya ia sudah bangun.

Parents for Hey! Say! 7 [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang