Entah apa yang terjadi, seluruh member BEST berkumpul di ruang tamu sambil mengerutkan dahinya bingung. Bagaimana tidak, saat tadi bangun di dorm, seluruh member 7 sudah mengecil. Ryutaro berubah menjadi seorang anak berusia 1 setengah tahun, Chinen 2 tahun, sementara Yuto, Ryosuke, dan Keito jadi 3 tahun. Untung selama dua hari ke depan mereka diberi libur dan tidak ada jadwal latihan. Mau tak mau mereka harus belajar menjadi orangtua dengan mengasuh kelima member Hey! Say! 7.
"Hei, bagaimana ini, apakah kita harus segera memberitahu Johnny-san?" tanya Hikaru.
"Jangan dulu, kita tidak tahu penyebabnya mereka mengecil seperti itu, siapa tahu nanti balik normal lagi," jawab Yabu.
"Benar, aku takut kalau kita bilang, masalahnya akan tambah besar, lagipula..." belum selesai Inoo bicara terdengar teriakan.
"Jangan lebut mobilku! Kamu macih kecik diam saja, gak ucah ganggu aku!"
"Chii cuma mau pinjem... hiks.. hiks...HWWWEEEEE"
Sontak seluruh member BEST kelimpungan menenangkan tangis Chinen. Selain itu Ryutaro yang tertidur ikut menangis mendengar adanya keributan.
"Daiki, Yuya, kalian tenangkan Ryutaro di kamarnya, Inoo dan Hikaru, kalian bawa anak lainnya keluar dan ajak bermain supaya tidak menangis, aku yang akan urus Chinen", sang leader mulai memberi instruksi.
Di kamar Ryutaro
"Ssshh... Jangan nangis dong, kakak bawain susu nih" tiba-tiba Daiki datang sambil membawa sebotol susu.
"Kau dapat dari mana susu ini?" tanya Yuya heran.
"Dari kulkas" jawab Daiki polos.
"Memang susunya sudah kau hangatkan?"
"Belum, langsung ku tuang dari kotaknya ke botol ini."
"Bodoh! Kau mau memberikan susu hangat atau es susu?!" Yuya mulai kesal.
"Aaahh aku lupa, baik-baik kuhangatkan dulu," seru Daiki langsung berlari ke dapur.
"Ryutaro, jangan menangis, kak Yuya lucu kan nihh," Yuya menggendong Ryutaro dan berusaha memasang muka lucu. Mungkin karena muka Yuya yang sangar, Ryu tambah takut dan tangisnya makin kencang.
"Sssttt jangan menangis terus dong, anak baikk, cilukk baaa ciluk baa"
"HHHWAAAAAAAA"
Sementara di luar,
"Keito, Ryo, Yuto, kita main yuk," ajak Inoo.
"Main apa?" tanya Yuto.
"Main petak umpet,"
"Boleh... Keito, kamu yang jaga ya!" seru Ryosuke sambil menunjuk Keito.
"Eeehh gak mau, kenapa halus aku? Yuto aja,"
"Enggak mauu! Yaudah nggak ucah main!" Yuto mulai ngambek.
"Sudah, sudah, kalau gitu Kak Hikka saja yang jaga, ayo kita mulai,"
"Hitung campai 50 ya kak hihi..." pinta Ryosuke.
"Etdah kecil-kecil udah pinter ngitung" heran Hikaru.
"Oiya, Kak Inoo nggak ikutan ya, jagain kalian main aja," kata Inoo.
"Nggak! Semua harus ikut main, atau Yuto ngambek nih," Yuto mulai memasang muka cemberut.
"Ikut aja deh Noo, daripada ntar dimarahin Yabu," suruh Hikaru.
"Iya deh gua ikut, lagian kalian bertiga kesambet apaan sih bisa ngecil gini?" tanya Inoo sambil memandangi Yuto, Ryosuke, dan Keito bergantian. Tentu saja yang ditatap tidak mengerti dan hanya menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parents for Hey! Say! 7 [Completed]
Fiksi Penggemar"Aku udah cakep belom Yut?" tanya Ryosuke dengan centilnya. "Nggak, kamu aneh! Kayak alien lumbai," jawab Yuto jujur. "Kamu bilang aku aneh? Kamu tuh yang nggak ngelti fesyen," "Itu namanya fesyen? Kamu dali planet mana cih?" Kelima member Hey! Say...