14화

986 152 22
                                    









Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Rose Pov

Udara malam yang dingin membelai pipiku, menabrak rambutku dengan lembut di bahuku dan aku menangkap bau sabun dan bau vanila akrab dari Lisa yang masih menatapku, menunggu jawaban.

“Oke.” Kataku setelah menekan bibirku.

Lisa diam-diam membawaku ke sebuah taman di seberang toko buku. Entah bagaimana, taman ini tampak akrab bagiu dan aku menyadari aku pernah ke sini. Taman itu cukup kosong dan itu membawa kenangan pahit. Tapi cahaya lampu lembut dari tiang yang menyusuri jalanan membuatnya tampak seperti tempat yang berbeda dengan seketika.

Hembusan lembut angin terasa cukup nyaman juga.

“Kenapa kau tersenyum?” Aku mendengar Lisa bertanya.

Aku berbalik ke arahnya, ia menatapku disampingnya dan aku menyadari ia benar. Aku tersenyum. “Bukan apa-apa.” ucapku, tapi aku masih tersenyum. “Hanya karena taman ini—”

“Hmmm?”

“Aku dulu sering pergi ke sini bersama orang tuaku.”

“Dulu?” Tanya Lisa, “Berarti kau tidak pergi kesini lagi?”

“Dengan orang tuaku? Tidak.” Aku menggeleng. “Tidak lagi.” Aku menambahkan dan menjentikkan rambutku dari bahu dan melirik padanya. “Beberapa hal telah berubah.”

“Apakah itu sebuah gazebo?” Kata Lisa, menyipitkan mata ke depan.

“Ya.” Jawabku saat kami berdua berjalan ke arah sana.

Seiring kami berjalan ke arah gazebo itu, aku menyadari ternyata gazebo itu lebih besar daripada apa yang terlihat dan ada dua bangku kayu di kedua sisi.

“Ini terlihat rapi.” Kata Lisa, melihat sekeliling gazebo.

Tanpa pikir panjang, aku mengangguk dengan tersenyum dan melihat sekeliling gazebo juga. “Apa itu?” Tanyaku pada Lisa ketika aku mengamati, untuk pertama kalinya malam itu, ia memegang sesuatu. Sebuah kotak.

“Oh, ini?“ Kata Lisa, mengetuk ringan kotak itu dan senyum malu-malu. “Uh, aku membelinya untukmu.”

Aku mengerutkan kening dengan bingung. Aku melihat ia pergi menuju salah satu bangku, ia duduk di atasnya dan meletakkan kotak itu di sampingnya. Ia menatapku dan menunjukku untuk bergabung dengannya. Aku berjalan ke arahnya saat ia mulai membuka kotak itu. Aku mengintip ke dalam dan melihat delapan potong cupcakes mengagumkan dan lezat menggoda.

MACCHIATOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang