Lisa menepati perkataannya dan hal pertama yang ia lakukan adalah menunjukkan fotoku pada teman-teman. Ia tertawa bersama Seulgi unnie, Jennie dan Wendy di kelas kami ketika aku datang. Aku hanya memutar mataku pada Lisa yang mengangkat ponselnya lebih tinggi ketika aku mencoba untuk merebut ponsel itu darinya.
“Jangan khawatir, Park Chaeyoung,” Seulgi unnie berkata padaku dan tersenyum. “Kau masih terlihat imut bahkan dengan semua noda itu diwajahmu.” Katanya menghiburku.
“Terima kasih.” Ujarku tersenyum ke arahnya dan kemudian aku berpaling pada Lisa yang sedang menontonku dengan Seulgi.
Aku menjulurkan lidahku padanya lalu kembali ke tempat dudukku.
.
.
.
MACCHIATOBeberapa hari berikutnya, aku menemukan hal yang aneh. Salah satunya, Jungyeon telah mengakui keberadaanku secara tiba-tiba. Ya, itu masih menggangguku karena dulu ia jelas mengatakannya, setelah ia putus denganku, ia tidak ingin berurusan apapun lagi denganku dan sekarang, ia bertindak seolah semuanya menyenangkan. Aku membiarkan ia tersenyum dan melambaikan tangan padaku setiap kali kami berpapasan di koridor atau bertemu satu sama lain di kafetaria.
Hal lain yang aneh adalah aku melihat Seulgi unnie, Wendy, Jennie dan Lisa bergumam satu sama lain. Pada awalnya, itu akan terlihat seperti mereka berdebat dan kemudian Seulgi unnie dan Jennie akan mulai tertawa. Aku bertanya sesekali pada mereka jika ada sesuatu yang terjadi, seperti jika mereka berdebat, tetapi mereka mengatakan mereka baik-baik saja dan hanya main-main.
Dan hal aneh terakhir adalah bahwa rumor tentang aku dan Lisa akan kembali keluar lagi. Rupanya, beberapa teman sekolah kami melihat kami Selasa malam terakhir di taman. Sebenarnya, aku merasa seperti aku berada di salah satu episode Gossip Girl.
Joy, Yeri dan Wendy mulai menggoda kami lagi, seperti biasa, aku mengabaikan mereka.
Suatu sore, sementara Joy dan aku bergabung dengan yang lain di taman, Seulgi Unnie membocorkan rahasia kecilnya setelah Wendy bercerita tentang adegan lucu yang mereka tonton malam sebelumnya dan ia meniru salah satu adegan dan membuat kami tertawa riuh kecuali Seulgi Unnie yang kelihatan berbeda hari itu.
“Seulgi Unnie sedikit diam hari ini.” Kataku.
Seulgi Unnie menatapku dengan tatapan sedikit terkejut seolah-olah ia tidak mendengarkan percakapan diantara kami.
“Rose benar.” Wendy menyetujui, condong ke arah meja sedikit. “Dia sering bersikap begitu akhir-akhir ini.”
Jennie menyikut Seulgi unnie di samping. “Ada apa denganmu?” Ia bertanya.
Seulgi menghela napas dan duduk tegak di kursinya. "Baiklah, aku akan memberitahu kalian." Katanya setengah hati. "Eh, ada gadis yang kusuka." Katanya sambil tersenyum malu-malu.