Part 5

35 3 0
                                    

Suasana sunyi menyergap begitu Agatha sampai di rumah,setelah mengucap terimakasih pada Andra ia langsung turun dan memasuki rumahnya dengan perasaan gusar,saat dirinya sampai di ruang keluarga,sang mama menatapnya tajam "dari mana kamu anak gadis?!"pertanyaan tajam nan tegas itu membuat Agatha tersentak,dia seketika menunduk takut ketika mengetahui sang mama berjalan mendekat ke arahnya "Allana Agatha Wijaya,kemana kamu kemarin ha?!"bentakan itu lolos dari mulut Shanti,rasa khawatir sekaligus marah membutakan hatinya "Agatha...agatha kemarin ke rumah Arsello ma"lirih Agatha,air matanya sudah merembes kemana-mana "kamu tau kan,kamu itu sedang sakit! Kenapa malah keluar tanpa membawa obatmu hah?! Kamu sadar ngga sih perbuatan kamu itu salah!" "Berapa kali mama harus ingetin bawa obat,bawa obat,terus kemana handphone kamu?! Apa handphone canggih itu kamu buang supaya kamu bisa bebas?!" "Mama ngga pernah ngajarin kamu jadi anak yang liar Agatha!!" Cukup sudah kesabaran Agatha "CUKUP MA! Aku tau aku penyakitan!! Aku tau!! Bahkan aku sangat tau itu,dan aku minta maaf udah buat mama pusing,dan aku ingetin sama mama,mama memang ngga pernah ngajarin aku jadi liar,KARNA MAMA NGGA PERNAH NGAJARIN AKU APAPUN!!"bentakan Agatha lolos begitu saja membuat Shanti terdiam kaku di tempatnya,saat ia hendak berucap,Agatha langsung berlalu ke kamarnya "AGATHA!!! MAMA BELUM SELESAI BICARA!! AGATHA!!!"jerit Shanti berupaya membuat Agatha kembali namun hanya gebrakan pintu yang menjadi jawaban atas teriakannya

Daniel menatap istrinya dengan tatapan sulit diartikan "kamu yakin mau pergi sekarang? Agatha masih nangis lho"ujarnya lembut "udahlah pa,dia nanti juga baik sendiri,dia biasa kaya gitu"ujar Shanti acuh tak acuh "yaudah,kita pergi sekarang,semua sudah siap kan?" "Sudah" lalu keduanya berlalu "bi,bibi ingetin Agatha minum obatnya ya? Saya sama tuan mau pergi buat beberapa minggu kedepan,terus kalau dia check up,tolong temenin ya bi?"tutur Shanti pada sang bibi "iya nyonya,tapi maaf nyonya,apa ngga sebaiknya nyonya pamit sama nona Agatha?" "Agatha lagi marah,biarin aja dia sendiri dulu bi,saya pergi ya,yuk pa" setelahnya Shanti dan Daniel berlalu,bibi menghela nafas gusar,ia iba pada nona mudanya yang saat sedang sakit tidak didampingi kedua orang tuanya,enggan terus berfikir macam-macam ia lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertunda

Minggu pagi,
Agatha terbangun dengan mata sembab dan wajah yang kelewat pucat,bibirnya sedikit membiru di bagian sudut-sudutnya,kakinya dingin membuat tubuhnya gemetar berusaha menghangatkan diri,saat ia hendak berdiri semua seketika menggelap

Mata indah itu mengerjap pelan,menetralkan semua cahaya yang berlomba masuk ke retinanya,tunggu,,dia masih dirumah? Tumben sekali dia tidak berakhir di rumah sakit setelah pingsan,tapi,kenapa tangannya terasa berat? Saat Agatha menoleh,betapa terkejutnya dia melihat seorang lelaki tampan sedang tertidur telungkup ditangannya,Agatha melihat jam dan lagi-lagi terkejut pukul 3 dini hari,ternyata selama itu dia pingsan,lalu kenapa dia bisa disini? "Andra....andra...."panggilnya lembut,lelaki itu seketika menegakkan tubuhnya "lo udah sadar? Ada yang sakit?" "Ngga,kamu sejak kapan disini?" "Sejak lo pingsan,maunya gue ngajakin elo ke suatu tempat buat refreshing,tapi pas gue dateng elo nya pingsan,ngerusak suasana banget sih"gerutu Andra,seketika perasaan Agatha tercubit,dia merasa bersalah pada Andra yang berniat baik namun dipatahkan oleh keadaannya,seketika air mata Agatha berlomba untuk terjun dari mata indahnya "tha? Lo nangis? Lo kenapa?" "Aku ngga papa kok,maaf yah,gara-gara akuu,kamu jadi susah teruss"lirihnya "ngga papa kok,itu gunanya teman kan?"ujar Andra lembut,Agatha merona akan ucapan Andra yang lembut nan manis itu "Andraa...aku mau minum"ujar Agatha pelan "lo kok jadi pemalu gini sih? Jadi gemes gue"ujar Andra sambil menyubit pipi Agatha yang gembil,lalu Andra beranjak mengambil air di dapur rumah Agatha, "kenapa gue jadi lembut banget sama Agatha? Kenapa gue rasanya ngga tega nyakitin dia?"batin Andra mulai berontak,hatinya tak ingin melukai gadis manis nan lembut itu,tapi logikanya melarang Andra untuk mencintai gadis yang merebut kebahagiaannya sejak kecil,ya tuhan,sungguh,Andra bingung dengan keadaannya kini

Pagi menyapa,Agatha melepas semua alat yang menempel baik di dahi ataupun di hidung dan jarinya,ia mulai beranjak ke sofa di kamarnya sambil menenteng selimut tebal yang hangat untuk menyelimuti Andra yang masih terlelap,di selimutinya lelaki itu lalu mengusap dahinya lembut "terimakasih Andra..."ujarnya pelan,lalu Agatha berjalan menuju dapur untuk sarapan
Dibawah terlihat bibi sedang memasak,Agatha berjalan mengendap lalu *DOR* "ehhh,,,dor dor ehhh,aduhhh non Agatha!! Ngagetin bibi aja,untung ngga bibi tusuk"gurau bibi "hahahhaa,maaf ya bi,Agatha cuma pengin ngidupin suasana aja kokk hehehee"kekeh Agatha "non gimana kondisinya? Udah enakan?" "Udah bi,oh iya bi,Agatha mau nanya dong.." "soal den Andra ya?"pertanyaan bibi membuat Agatha mengerinyit "bibi kok tau Andra?" "Ahh,ituu non,den Andra kemarin malem kenalan sama bibi pas nyari non"ujar bibi gugup,Agatha sempat memincing sebelum akhirnya mengedikkan bahunya acuh "Andra kemarin dateng jam berapa ya bi?" "Kemarin itu aden pas tuan sama nyonya pergi,terus pas bibi panggilin non,eh non nya pingsan,bibi panik,jadi manggil den Andra buat ngegendong enon baru deh bibi telfon dokter"jelas bibi panjang lebar "hmmm...gituu,yaudah deh bi,Agatha bawain Andra teh dulu yaa,masak yang enak bii,15 menit lagi Agatha turun"ujar Agatha seraya berlalu menuju kamarnya

Mata indah itu berbinar-binar menatap hamparan air di depannya,dan juga sebuah air terjun yang terasa sejuk saat menyipratkan air dan mengenai kaki Agatha,setelah sarapan dan mandi,Andra menyeretnya menuju sebuah tempat yang jauh dari rumahnya,awalnya ia menolak mati-matian ajakan temannya itu,namun dengan segala bujuk rayu,akhirnya Agatha berhasil diboyong menuju ke air terjun ini,jika tau akan ke tempat seperti ini,Agatha tidak akan pernah mau menolak sebelumnya,Andra yang melihat Agatha hanya mampu tersenyum miring "welcome to my game Allana"batinnya,sesaat kemudian ia bergabung dengan Agatha,di ajaknya gadis itu berkeliling dan menikmati atmosphere yang sejuk,saat Mereka menikmati suasana sejuk itu,tiba-tiba bayangan saat Agatha menangis mengingat ayahnya berkelebat di benak Andra
"Orang yang nerima donor ginjal dari ayah sebelum dia meninggal"
"Yang nerima donor ginjal dari ayah sebelum dia meninggal"
"Donor ginjal dari ayah...."
"Sebelum dia meninggal....."
Bayangan wajah sendu dan suara serak Agatha saat mengucap kalimat itu,menggoyah pendirian Andra,haruskah ia membiarkan Agatha begitu saja? Atau dia akan tetap melakukan yang dia inginkan demi ibunya? Tidak,tentu kepergiannya dari bandung tidak akan membawanya kembali dengan tangan kosong,ia akan tetap membalaskan semuanya,lagipula Agatha yang menyebabkan dia kehilangan kehangatan keluarga,ya AGATHA
Tekad yang Andra miliki semakin bulat dan padat,hingga ia sudah menyusun rapi pembalasan dendam yang rapi dan manis namun akan menusuk sangat dalam dan sulit dihilangkan bekasnya

Agatha terpekik saat Andra mendorong ayunan yang ia duduki dengan kencang, "andraaaa....terusssss......" pekiknya kegirangan "terussss Ndraaaaaaa"teriakan serta tawa gadis itu merasuk ke hati Andra membuatnya ikut tersenyum,tak lama Agatha berhenti,lalu berjalan menuju tasnya,merogoh sebuah botol lalu mengambil 5 butir obat berbeda jenis,dan meneguknya,semua itu tidak lepas dari penglihatan Andra,dimana gadis itu melirih sedih,setelah obat itu bekerja "tha,,kita pulang aja ya?"usul Andra saat melihat Agatha semakin pucat,sesaat sebelum berdiri,Agatha meraih tangan Andra,lelaki itu menoleh dengan ekspresi datar yang selalu menghiasi wajah tampannya "makasi ya Andra,aku bahagia banget"ujar Agatha lirih, "makasi udah mau temenan sama aku,dan aku mau kalau kamu ada masalah,kamu cerita ke aku,supaya ngga ada yang kita tutup-tutupi"ujar Agatha lembut seraya menatap mata Andra dalam dan hangat,Andra dalam hati terkejut,tapi tersembunyi oleh ekspresi datarnya "iya,yaudah kita pulang sekarang"ujar Andra,Agatha hanya mengangguk dan mengikuti Andra menuju ke mobil

-To Be Continue-
"Aku....emmmmm"
"Gue cuma bercanda kali"
"Andraaa sakittt!!! Tolong aku andraaa"

Haiiii semuaaaaaaaa
Gimana-gimanaa?? Maaf yah kalau pendek,author lagi insomnia jadinya updatee,gimaba part ini? Semoga suka yaaaa,si Andra masih ragu tuhh jahatin atau ngga?? Hahahhaa maafin yaaa kalau author suka kejem kalau ngasi masalah,tapi nanti bakal ada kok masa kritis cerita ini,yang menguras hati pembaca sekaligus authornyaaa,oke deh segitu aja cuap-cuap nyaa jangan lupa vote dan comment yaaa
With love,
Kartikakarsania

All About H&CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang