Part 6

37 3 0
                                    

Sudah sebulan berlalu,kedekatan Andra dan Agatha semakin terlihat,Andra selalu memikiki waktu untuk Agatha,seperti saat ini,Agatha sedang melakukan perawatan karena kemarin ia nekat tidak minum obat karena ia fikir ia masih bisa bertahan tanpa 12 macam obat yang harus dia minum tiap hari itu,Andra tampak sedang memperhatikan Agatha yang tertidur lelap "ternyata lo bener-bener nurutin kata-kata gue yah,hahaha,sebentar lagi lo bakal rasain yang gue rasain tha"batin Andra,semua rencananya perlahan mulai terlaksana,mulai berjalan lancar step by step dan semua itu membuat Andra senang bukan main,saat sedang bereuphoria,jemari Agatha bergerak dan "heii,tha,lo udah bangun"ujarnya selembutt mungkin "Andra...kamu,kamu dari tadi disini"lirih Agatha "iya tha,gue selalu disini" jawab Andra penuh dengan kebohongan "makasi...."lirih Agatha lagi,tenggorokkannya terasa sakit setiap kali ia berbicara,dan itu membuat Andra senang "Lo mau ke taman?"pertanyaan simple yang membuat Agatha senang bukan main "apa boleh?" "Boleh dongg,daripada lo dikamar mulu,suntuk kan pastinya?" "Iyaaa,ayoo ndra ke tamann"ujar Agatha semangat,Andra memapah tubuh Agatha yang masih lemas menuju taman rumah sakit lalu mendudukkannya di bangku yang ada di taman itu, "udaranya fresh banget ya ndra..."ujar Agatha "iyaa,lo seneng?" Agatha mengguk dua kali "seneng bangett,aku berharap masih bisa nikmatin hari-hari kaya gini di sisa hidup aku"ujarnya lirih,sebulir air mata mengaliri pipinya yang menirus "lo harus kuatin diri lo,gue yakin lo bakal sembuh"ujar Andra lembut "Sembuh itu,tujuan terakhir hidup aku ndra,tujuan aku sekarang ya cuma bertahan dan bangun setiap paginya"lirih Agatha "lo masa kalah sama penyakit?" "Andra...."panggilan pelan itu membuat Andra menoleh,ditatapnya gadis yang sedang mencoba meraih dan menggenggam tangannya,gadis itu mengecup tangannya sekali,darah berdesir hebat dari seluruh pembuluh darah di tubuhnya,kupu-kupu cantik mulai menggelitik hati lelaki dingin itu,perasaan hangat menyergap hatinya "makasih...makasih kamu mau jadi teman akuu,makasih kamu mau jadi orang yang istimewa di hari-hari sulit aku"isakan Agatha membuat hatinya terenyuh,sakit. Entah kenapa hatinya merasa sakit "sama-sama" "aku ngga bisa nyatain betapa bahagia aku bisa ketemu kamu,aku senangg sekali,bahkan,kalau seandainya kamu punya niat jahat sama aku,aku rela mati di tangan kamu ndra"kalimat terakhir Agatha membuat Andra menegang "LO APAAN SIH?! Kenapa malah nuduh-nuduh gue?!"bentak Andra tak tertahankan "maaf ndra... aku cumaa..." "HALAH!! LO UDAH DIBAIKIN MALAH NUDUH GUE!! DASAR NGGA TAU DIRI"setelahnya Andra meninggalkan Agatha yang terkejut,sesak yang Agatha rasakan membuat Gadis itu mengap-mengap berusaha mencari oksigen "an...raaaa....Tooll...longgg" "andraaa...sakitttt...tolong aku andraaa"lirihan Agatha semakin menjadi,sesaknya semakin parah hingga akhirnya kesadaran Agatha lenyap

Andra menemui seorang dokter yang menanganinya selama ini,saat dia duduk,dokter itu langsung mengernyitkan dahi "Andra,kamu sehat?"pertanyaan itu membuat Andra menatap dokter itu bingung "sehat dok,memangnya ada apa?" "Bibir kamu pucat,kamu meminum obat dari saya kan?" "Saya...." "andra,saya tau,kamu ngga ingin bergantung,tapi ini demi kesembuhan kamu,ada banyak yang menanti kesembuhan kamu Andra,termasuk gadis itu"ucapan sang dokter membuat Andra menegakkan kepalanya "anda hanya dokter yang merawat saya,jadi tidak usah mencampuri urusan pribadi saya!"ujar Andra skeptis "saya hanyaa...." "sudahlah,apa hasil check up nya?"tanya Andra to the point,sang dokter menyerahkan selembar kertas hasil dari laboratorium "maaf sebelumnya Andra,tapi,penyakit kamu sudah mulai menggerogoti organ-organ vital kamu"ujar sang dokter lemah "saya mohon,minum obat kamu" "obat dari anda tidak akan membuat saya normal kembali kan?"jawaban Andra sangat menusuk,membuat sang dokter menatapnya iba "paling tidak kamu bisa bertahan lebih lama,dan..." "barang rusak memang sudah seharusnya dibuang!"tegas Andra, "yasudah,saya hanya mengingatkan kamu,jangan sampai kamu menyesal dikemudian hari,hanya karena perbuatan kamu hari ini" Andra tak menggubris ucapan dokter itu,ia berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit dengan hati panas "gue harus cepat,gue harus segera singkirin dia"

Agatha menatap seseorang di depannya dengan tatapan sendu,ia fikir dirinya dan Andra akan tertawa bersama,namun nyatanya,Andra bahkan hendak meninggalkannya, "ndra...."panggilan lembut itu membuat Andra muak,dia muak dengan dirinya sendiri yang tak bisa tegas,tadi tekadnya sudah bulat,tapi kenapa hanya karena suara gadis itu membuatnya seolah menjadi jeli?! Beberapa detik termenung akhirnya dia menoleh "jangan pergi...."lirih Agatha,ucapannya terhalang masker oksigen yang membuatnya mampu bertahan hidup "gue harus pergi,gue ada urusan"ujar Andra "please..."isakan Agatha kembali terdengar,Andra menghela nafas gusar,entah kenapa dirinya tak suka melihat Agatha menangis "ngga usah nangis! Cengeng banget sih lo,kapan-kapan gue kesini lagi"ujar Andra,lalu menenteng jaketnya dan keluar,saat pintu tertutup,raungan Agatha terdengar,tangisannya pecah seketika saat melihat Andra meninggalkannya,entahlah,dia merasa bergantung pada lelaki tampan itu

All About H&CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang